Pukul 07: 20 malam akhirnya mobil taksi yang menghantar aku, Hana dan bintang sampai juga dirumah. Setelah pergi seharian, ketemu mas Rudi, pak Darma, ngafe, belanja dan kerumah Tante sandra. Akhirnya Hana menghantarkan kami juga kerumah ini. Arya tampak menunggu didepan pintu utama. Jam yang ia tetapkan sudah lewat 20 menit.
"Maaf ya Arya....., jalanan macet.... Gak telat banget kan gua antar Tian sama bintang....."
"Ya Han.... Makasih ya..."
"Oke... Gua langsung balik ya....."
Hana segera memelukku, kemudian segera keluar rumah dan naik lagi ke taksi yang masih menunggu di luar pagar, untuk kembali kerumah Tante Sandra
Bintang sudah tertidur pulas di gendonganku, sore in saat kami kerumah Tante Sandra, segera ku mandikan bayi kecil ini, mengganti bajunya, menyuapinya makan, pasti bintang capek banget seharian ini menemaniku mengurus misi demi misi pembalasanku. Ia tertidur saat perjalan pulang ke rumah.
Aku segera masuk kedalam rumah Arya tampak melihat dengan tatapan dingin. Dia menahan dirinya untuk menanyaiku karena melihat bintang yang sudah tertidur. Kemudian mulai membantuku memasukkan stroller dan barang bawaanku kedalam rumah.
Aku beranjak masuk kekamar, membaringkan bintang di ranjangnya. Kemudian segera mandi dan bertukar pakaian.
Setelah itu aku bergegas keluar kamar, membuka sebuah bag makanan yang tadi kubeli untuk makan malam ku dan Arya. Aku mulai menghidangkan makanan di meja makan.
Arya tampak beranjak kearah dapur. Sepertinya ia akan menanyai kegiatan ku seharian ini. Ia pasti sudah menunggu moments ini sedari tadi, ia cukup sabar menantiku untuk bagian ini. tentu ia amat tidak senang aku pergi bergerak bebas diluaran sana. Aku sudah mempersiapkan semuanya arya. Silahkan tanya apa saja yang kamu mau.
Tampa kusadari arya dengan sangat cepat menggenggam tanganku. Sungguh ini pergerakan yang sangat tidak terduga. aku bahkan tak sempat mengelak atau menampik genggaman yang terasa amat kuat itu.
"Duduk disini...... "
Arya berkata sangat tajam. Menarik tanganku dengan sangat cepat ke kursi meja makan. Kurasakan hawa dingin menusuk seluruh badan ku karena sangat shock dengan gerakan tiba-tiba ini.
Seketika kurasa aku sudah duduk di kursi tersebut. Arya segera menarik kursi satunya lagi dihadapan ku. Kemudian duduk sangat dekat denganku. Bahkan aku bisa merasakan nafasnya yang panas di wajahku. Melihat jelas matanya yang merah dan menyala dibalik kaca mata itu. Dia seperti serigala yang siap memangsa ku dengan sekali tikaman.
"Sudah puas mainnya..... Puas... "
"Mau ngelawanku terus..... Sudah lewat jam tujuh baru pulang.... sengajakan......Iya...."
"Kamu tau Tian..... kau pikir aku bahagia bersama mu....."
"Aku menyesal.... Menikah terlalu cepat dengan wanita seperti mu...."
"Ternyata masih banyak wanita muda yang jauh lebih baik darimu....."
"Aku bertahan karena anak.... Aku tak mau memisahkan anakku dari ibunya ..."
"Kamu ingin aku lebih keras padamu..... Baik.... Ini kan yang kamu minta.....,"
"Mulai besok ku pastikan kamu gak akan bisa keluar dari rumah lagi dengan siapa pun kecuali denganku....."
"Aku sudah bilang kan... Aku akan memberimu pelajaran.... Sebaiknya kamu jadi istri yang penurut.... Yang mau mendengarkan suaminya....."
Semula aku masih terdiam dengan perlakuan ini, Semuanya terjadi terlalu cepat tampa terduga. Nada suara Arya begitu menusuk dan semakin meninggi. Arya kau kah ini, iblis apa dihati mu. Inikah dirimu yang sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND
Romancerang #1 menguras air mata rang #10 pelakor Rasanya pedih... Tak bisa kuungkap lagi... semua manis hilang tujuh tahun mengenalmu tinggal kehampaan... kamu tidak lagi suamiku yang kukenal. Jelas saja kamu sedang kasmaran bahkan kehadiran bayi kita ta...