Bayiku lahir dengan berat 3 kg dan panjang 52 cm, kulitnya putih bersih, rambut hitam lebat, hidung dan bibir mungilnya tak henti-hentinya ku memandangi dari balik boks bayi. Mahkluk kecil ini, yang sudah sembilan bulan kami nantikan. Ia kami namai Sang Bintang Persada
Perjuangan sakit ini berganti manis, bapak dan bundaku akhirnya datang pada hari kedua. Banyak saudara, teman dan sahabat yang datang memberikan ucapan selamat. Jangan tanya Hana, dia yang paling heboh, datang membawa poster tempat tidur bayi yang berukuran besar berwarna putih.
"Ini buat ponaan tersayang, ini fotonya aja kalau dibawa kesini berat n ngabisin tempat. . muaach mami lope u..."
"Ah mami ya.... Panggilan Lo, ngapain coba mami cuma bawa poster"
"Iyaa dunk...., Ih hellow..... barang tinggal diantar kerumah Shay.. mau kerumah mama aja ,atau kemana cus diantar sama mas-masnya"
"Uaah keren bet nih mami baru....."
"Iyes dunk ......"
Aku hanya tertawa melihat tingkah lucu Hana yang kemudian mencium dan menggendong bayiku.
" Udah ah Han..... Entar anak gua cablak kayak Lo....."
" Biarin.........."
Sahut Hana. Begitulah Suasana suka cita yang dibawa oleh mahkluk kecil nan manis ini.
******Bdh******
Kehadiran bayi kecil ini membuatku melupakan kejadian Arya pergi kemarin sore, aku bahkan tak sempat menanyai kemanakah dia selama hampir dua jam. Aku terlalu sibuk mencintai laki-laki kecil ini.
Hari ketiga akhirnya dokter membolehkan kami membawa sikecil pulang kerumah, ya kerumah mama mertua, rumah impian kami masih belum rampung.
Memiliki bayi tidaklah semudah yang dibayangkan banyak penyesuaian yang harus dilakukan, hari pertama dirumah baby lebih banyak menangis, aku menjadi lebih cepat panik dan pusing, beruntung ada bunda yang mengajari cara menyusui, mengendong bayi, membuatnya merasa nyaman, menimang-nimang manja.
Belum lagi Asi ku yang belum lancar, dan baby tidak sabaran, karena lapar sungguh membuat pusing, setiap tiga jam dia bangun untuk disusui, setiap malam bergadang, ketakutan akan tangis bayi membuatku bahkan tidak tidur semalaman. Sungguh ini hal baru yang sangat membingungkan.
Bergadang dan tangisan Bintang membuat aku dan Arya frustasi, kami menjadi kurang waktu untuk berdua, hanya ada waktu mengurusi bayi kecil ini.
Satu bulan yang terasa amat panjang, belum lagi kalau sikecil menukar waktu tidurnya. Waktu malam dibalik menjadi siang, dia tidak tidur sepanjang malam kemudian mulai tidur saat pagi menjelang.
Aku akan sangat marah jika Arya tidak menemaniku begadang, Arya bangun kemudian menemani sambil bermain game, tak lama terkadang ia tertidur kembali. kadang aku juga kasihan pada Arya karena besok pagi ia harus pergi bekerja, jadi aku enggan membangunkan kembali.
Pagi hari kami akan bangun dengan kantung mata yang pekat, kami sangat kelelahan.
Perlahan Arya juga mulai menikmati perannya sebagai papa baru. Walaupun ia masih sangat takut mengendong Bintang, lambat laun ia mulai berani menggendong ya masih sangat kaku, namun ia selalu lihai memberikan sentuhan seperti menepuk-nepuk punggung bintang, mengusap kepalanya, yang membuatnya dapat tertidur pulas
*****Bdh******
Akhirnya penantian yang ditunggu datang jua, rumah kami selesai, hasil kejar tayang yang membuat tabungan terkikis habis, bahkan Arya sampai mengajukan pinjaman cukup besar dikantor nya, kami ingin cepat pindah kesini. finaly bangunan itu sudah bisa ditepati, rumah dengan design manis berwarna putih dan banyak aksen kayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND
Romancerang #1 menguras air mata rang #10 pelakor Rasanya pedih... Tak bisa kuungkap lagi... semua manis hilang tujuh tahun mengenalmu tinggal kehampaan... kamu tidak lagi suamiku yang kukenal. Jelas saja kamu sedang kasmaran bahkan kehadiran bayi kita ta...