Hari-hari ku menjadi tak menentu sejak membaca pesan wanita itu, ada keraguan yang semakin besar pada Arya, membuatku semakin lemah, menjadi sangat sensitif, mudah merasa sedih dan kecewa, semuanya tidak bisa benar-benar hilang dari ingatanku
kemudian kucoba menepis lagi perasaan negatif ini, mencoba untuk mempercayai Arya lagi, wanita itu hanya ingin merusak keharmonisan keluarga ku, ia ingin merusak semua kebahagiaan ku.
Sudah lima hari aku belum menanyai Arya tentang screenshot yang dikirimkan wanita itu, aku lelah berdebat, berkelahi, sungguh hari-hari yang terasa begitu menyiksa.
Aku teringat lagi pesan tante Sandra, aku harus kuat, kuat bertahan untuk semua ini, harus mampu melawan semua kesakitan yang diberikan wanita itu.
Tapi kalau benar Justru Arya yang menghubungi nya, aku bisa apa, bukan wanita itu musuh terberat ku bukan, tapi suamiku sendiri.
Apakah aku terlalu takut menerima kenyataan ini, sehingga masih mengurung diri mempertanyakan kebenaran foto itu pada arya.
Dimana kekuatan ku dulu, kekuatan ku menanyakan kebenaran yang akhirnya mengungkap semuanya, kekuatan itu perlahan hilang, dimanakah Tatiana yang dulu.
Aku terlalu takut untuk sakit lagi, tapi aku tau bertahan juga lebih menyakitkan ku, pilihan ini tidak ada yang membuatku lebih baik.
Pikiran ku terkuras habis untuk memikirkan semua ini, badanku menjadi lebih kurus, tidurku tidak lagi nyenyak, pukul dua dini hari aku selalu terbangun, menatap kosong ke dinding kamar, merasa sendirian padahal ada Arya di samping ku.
"Arya..... Apa lagi ini...... "
*****Bdh*****
Siang itu, sebuah pesan dari nomor baru masuk ke handphone ku, aku menutup mataku cukup lama, memikirkan bagaimana ini, apakah harus ku buka atau tidak. Aku takut, takut untuk sakit lagi, takut untuk semua hal terburuk yang ada dibalik pesan itu.
Tak lama dering pesan berbunyi lagi, nomor itu mengirimi ku banyak pesan, aku masih enggan membacanya, ku diamkan saja, hariku sudah sangat buruk.
Tuhan berikan aku kekuatan, berikan aku petunjuk, bagaimana cara terbaik menghadapi semua ini.
Aku masih ragu membaca pesan itu, hatiku kelu, ternyata aku belum siap menerima kenyataan buruk lagi, aku mendustai diriku yang sesungguhnya, diriku yang tak ingin dikhianati.
Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, sudah dua jam aku memikirkan apa isi pesan tersebut, ternyata aku tidak benar-benar bisa mengalihkan pikiranku.
Kubuka perlahan sambil memejamkan mata. Kemudian kulihat dengan penuh kecemasan
Dari: +628********50
"Hai........"
"Bisakah kita bicara dari hati kehati"
"Sebagai sesama wanita"
"Ku tunggu ya...., semoga kamu mau membahas nya bersama aku..."
"Please balas....."
Ternyata itu sebuah ajakan, ajakan untuk genjatan senjata atau malah berbalik menjadi pertempuran yang baru.
Bagaimana ini, bahkan Tanpa sadar aku mengigit bibir sangat kuat saat berpikir keras, apa langkah yang harus ku ambil. Kalau ternyata ini jebakan, aku pasti masuk lagi kedalam perangkap wanita ini untuk menghancurkan ku.
Ku tutup lagi handphone ku, ku tegak segelas penuh minuman dingin didepan ku, sungguh pesan yang membuat ku sangat kehausan. Aku menjadi sangat kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND
Romansarang #1 menguras air mata rang #10 pelakor Rasanya pedih... Tak bisa kuungkap lagi... semua manis hilang tujuh tahun mengenalmu tinggal kehampaan... kamu tidak lagi suamiku yang kukenal. Jelas saja kamu sedang kasmaran bahkan kehadiran bayi kita ta...