Aku masih terpaku memikirkan semua planning yang akan kami lanjutkan. Perjalanan ini terasa sangat panjang. Kemudian suara mas Rudi membuyarkan lamunanku.
"Tian ayo... Kita udah sampai...."
"Ha..... Apa ... Kita sudah sampai dirumah mas??
"Kamu kenapa.... Kan tadi pak Darma telepon pas dijalan.. minta kekantor nya.... Kita belum jadi pulang.... Kamu baik-baik aja kan Tian...."
"Ha..... Oh iya ya mas..., aku lupa... Maaf ya mas....."
"Udah kamu gak usah banyak pikiran ... Mas akan bantu kamu sekuat tenaga....ayo cepat turun"
"Ya mas... Makasih mas...."
Aku segera membuka sabuk pengaman yang masih membalut di kursiku, kemudian segera membuka pintu sambil berpikir lagi seraya menarik tas dan map
Langsung ku tepuk jidatku. Benar saja pak Darma kan sudah menelepon mas Rudi saat kami dijalan. Pikiranku memang kalut Sampai melupakan informasi itu.
Aku segera melangkah dengan cepat mengikuti mas Rudi yang sudah berjalan jauh didepan ku.
Pak Darma nampak sudah menunggu kedatangan kami diruangan nya. Ia segera menyambut dengan senyuman ramah seperti biasanya.
"Pak Rudi.... Buk Tian..., ayo silahkan duduk...."
"Akhirnya ketemu juga kita ya pak Rudi, lama nih gak ngobrol bareng hahahaha...."
Sahutnya bersalaman dan menepuk nepuk bahu mas Rudi. Mereka langsung terbahak-bahak layaknya teman lama bersua.
Padahal umur mas Rudi jauh lebih muda daripada pak Darma. Tapi mereka bercanda seperti teman seangkatan.
"Pak Darma ini senior mas, sama almamater kita.... Dipertemukan di lingkup pekerjaan ya pak.."
"Tempat bertanya Mas ini, top baget ini pak Darma...."
Mas Rudi mulai menjelaskan padaku. Oh ternyata mereka memiliki ikatan karena sesama alumni perguruan tinggi top di kota ini.
Pak Darma langsung mengajak kami keluar kantor, karena kami datang pas diwaktu jam istirahat makan siang.
"Kita makan diluar aja ya.. sambil membahas semuanya... , Dekat sini ada restoran bebek goreng yang enak banget..."
Cerita pak Darma. Mas Rudi pun segera menyetujui tanpa pikir panjang. Aku hanya mengangguk dan mengikuti saja apa yang mereka bicarakan.
Mereka segera berjalan mendahului ku berbincang-bincang sambil tertawa terbahak.
"Dasar bapak-bapak"
Pikirku sambil tersenyum.
Sebuah dering panggilan masuk di handphone ku, saat mobil mas rudi melaju menuju restoran bebek goreng yang katakan pak Darma.
Panggilan dari sahabat ku Hana.
" Hallo Han...... "
"Hallo Tian...., Nyet lu kok gak ngasih kabar ke gua, gua shock tau ditelpon Tante..... Lu diapaain Arya nyet....."
Suara Hana terdengar sangat nyaring dan khawatir
"Oh..... Maaf ya han... Ceritanya panjang... Jadi gua belom kasih tau Lo...."
" Sore ini gua kesana, gak bisa gua nunggu besok, tunggu ya ... Lo tidur dimana... "
"Oh gitu...oke.... Gua tunggu ya, ini entar lo tidur Ama gua sama bintang aja... Dihotel ya...."
"Jiah belagak banget gaya Lo nyet... tidur dihotel.... Okee... wait for me yaaaah...."
Jawab Hana lagi meledekku sekaligus terdengar girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND
Romancerang #1 menguras air mata rang #10 pelakor Rasanya pedih... Tak bisa kuungkap lagi... semua manis hilang tujuh tahun mengenalmu tinggal kehampaan... kamu tidak lagi suamiku yang kukenal. Jelas saja kamu sedang kasmaran bahkan kehadiran bayi kita ta...