Secercah cahaya

2.6K 222 26
                                    

Aku melangkah pergi meninggalkan bistro pagi itu dengan secercah rasa lega dihatiku, sekarang sudah sangat jelas perempuan itu musuh pertama ku, akan kulihat musuh selanjutnya, musuh terdekatku, bahkan seranjang denganku. Suamiku tersayang.

Taksi membawaku menuju kerumah tante Sandra. Namun sesaat perutku terasa amat sakit, ku minta driver memutar arah mengantar kan aku kerumah sakit tempat dokter Santoso praktek. Aku sudah janji untuk pergi kedokter setelah menemui perempuan itu pada calon bayi diperutku. Semoga semuanya baik-baik saja.

Tak lama aku sampai dirumah sakit, segera mengambil nomor antrian, beruntung aku dapat nomor urutan sembilan, biasanya kalau telat sedikit saja bisa dapat nomor antrian paling belakang atau malah sudah close untuk hari itu.

Dokter Santoso memang selalu punya banyak pasien. Beliau sangat profesional, selalu memberi energi positif, sangat ramah dan juga humoris. Tidak heran banyak ibu hamil yang rela menunggu berlama-lama untuk konsultasi.

Akhirnya nomor antrian ku dipanggil juga, aku segera memasuki ruangan serba putih dengan bau khas pembersih steril rumah sakit. Seorang suster mempersilahkan aku duduk. Tampak dokter Santoso tersenyum dari meja kerjanya

"Hallo bu Tatiana...... Bagaimana kabar baby nya.... Sehat...."

"Sehat dok...."

" Ya syukur lah... Jadi sekarang ada apa ibu...."

"Saya mau periksa kandungan kedua saya dok..."

"Oiya.... selamat ya ibu.. Rezeki ya..... Ayo ibu berbaring dulu..... Coba saya periksa...."

Aku segera melangkah kearah tempat tidur Yang diarahkan suster, akupun mulai diperiksa prosedur kesehatan oleh suster terlebih dahulu, kemudian dokter mulai memeriksa kandunganku dengan tes USG.

" Kandungan ibu kali ini cukup lemah.... tapi gak papa.... yang penting Ibu benar-benar harus istrirahat ya...., Ada keluhan ibu?

"Semalam saya jatoh dok, terus tadi pagi pas mandi ada rembesan darah tapi gak sakit, cuma sekitar 20 menit ini perut saya lagi nyeri banget dok......."

"Pendarahan ringan saat awal semester itu gak apa-apa kok Bu.....,"

"Tapi kalau sudah disertai nyeri ...itu yang harus dijaga ya... Nanti saya tuliskan diresep obat penguat kandungan... Yang penting ibu istirahat.. jangan banyak pikiran dulu...."

"Ya dok.... Terimakasih ya dok....."

Beberapa konsultasi lainnya ku tanyakan pada dokter Santoso, apakah harus menghentikan ASI pada bintang atau tidak. Ternyata selama aku masih kuat dokter menyarankan aku tetap memberikan asi, dan tentu asupan makan ku juga harus lebih banyak dan bergizi.

Selesai pemeriksaan. Aku segera menelepon tante Sandra menanyai kabar bintang yang sudah cukup lama aku tinggalkan.

"Hallo Tante......"

"Hallo Tian..... Gimana urusan nya udah kelar? Ini bintang udah makan, udah mandi juga..... Mau bobok ni kayaknya.... Kamu gak usah pikirin.... Bintang aman kok sama Tante....."

"Udah selesai tan ..... Syukurlah kalau begitu... Tian takut bintang nangis..... Makasih ya Tante.... Ni Tian bentar lagi jalan pulang ke rumah Tante..... "

Aku segera memesan taksi online di handphoneku setelah membungkus martabak manis langganan ku didepan rumah sakit ini. Tak lama taksi pun datang. Aku segera menaiki mobil tersebut dan berlalu menuju kediaman tante Sandra.

Sesampainya disana Bintang sudah tertidur lelap dikamar tamu, aku jadi sangat lega. Tante Sandra mengajakku keruang makan untuk bercerita sembari makan martabak manis yang masih sedikit anget.

BAD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang