4. Bioskop

539 28 0
                                    

Jangan lupa vote and follow ya readers. Selamat membaca :)

"Ting" nada pesan ponselku berbunyi, kulihat ponselku untuk memeriksa siapa gerangan yang mengirimiku pesan. "Jam berapa pulang kerja? " isi pesan dari Lucien. Dengan antusias aku membalas "jam 16.00, kenapa? " balasku, lalu meletakkan ponselku kembali dan melanjutkan pekerjaanku.

Beberapa menit kemudian, "apakah kamu keberatan jika hari ini harus menemaniku bekerja? karena aku masih memiliki pekerjaan lain sore ini." balas Lucien. " Aku tidak keberatan, lagipula sore ini waktuku sangat luang." balasku lagi sambil tersenyum.

"Ok makasi karena sudah mau mengerti " balas Lucien lagi. Akupun mengernyitkan kening dan bertanya-tanya dalam hati "kenapa dia berterimakasih?bukankah aku yang menumpang padanya?jadi sudah sewajarnya aku mengikutinya kan?" Tanpa mengindahkan kata hatiku, aku langsung membalas pesannya "ok sama-sama ".

Jam sudah menunjukkan pukul 15.55 dan saat itu Lucien mengatakan lewat pesan jika dia sudah berada di parkiran. Lalu dengan santai ku suruh dia menunggu karena belum waktunya pulang. Ketika jam sudah menunjukkan waktuku pulang, dengan cepat aku melangkah pergi menuju parkiran agar tak diikuti Elsa.

"Kenapa kamu terburu-buru seperti itu?aku tidak masalah jika harus menunggu 5 menit atau 10 menit lebih lama" kata Lucien heran ketika aku masuk ke mobilnya seperti orang yang dikejar anjing.

"Ya karena aku tidak ingin diikuti oleh sahabatku yang sangat penasaran denganmu" jawabku jujur sambil terengah.

Kulihat laki-laki disebelahku menatapku bingung dan berkata "kenapa sahabatmu penasaran padaku?"

"Tak bisakah sekarang kita langsung berangkat ke tempatmu bekerja saja" kataku mengalihkan pembicaraan agar Lucien tidak penasaran dengan maksud perkataanku sebelumnya.

Meskipun sepertinya masih penasaran, tetapi Lucien tidak bertanya lagi dan fokus menyetir. Aku merasa tidak nyaman dalam keheningan dan mulai bertanya "memang kamu kerja di mana? apakah masih jauh?"

"Sudah kamu diam saja, nanti juga kamu tahu" jawabnya datar.

Sesampainya di tempat yang dituju aku cukup terkejut karena ternyata tempatnya bekerja adalah di bioskop kesayanganku. Aku memang sangat suka menonton, terutama film bioskop, drama korea, anime dan masih banyak lagi yang mana pada intinya aku sangat suka menonton. Bahkan setengah dari gaji bulananku habis di tempat ini, sungguh gila bukan?

"Jangan-jangan dia bekerja sebagai karyawan di sini. Jika ya matilah aku harus menunggunya selesai bekerja" batinku mulai menyesal telah mengatakan tidak keberatan.

"Tak perlu bengong begitu, aku akan membayar tiketmu. Tetapi bagaimana jika sekarang kita makan dulu?" katanya tiba-tiba sehingga aku pun tersadar dari lamunanku.

"Ok terserah padamu saja, jika kamu mau makan ya silahkan. Aku nanti makan popcorn saja sudah cukup" jawabku jujur.

"Kenapa?memang bisa kenyang makan popcorn?" tanyanya heran.

"Bisa kok, makanya nanti kamu beli popcorn yang ukuran besar dan sudah sepaket dengan minuman ya." jawabku cengengesan.

Tanpa banyak bertanya dia mengiyakan kata-kataku dan kami pun menuju food court yang ada di lantai atas dari bioskop tersebut. Sesampainya di tempat makan dia bertanya padaku "apakah kamu mau beli minum?"

"Tidak usah nanti aku tidak bisa makan popcorn" kataku beralasan. Padahal sebenarnya aku tidak menganggarkan uang lagi untuk membeli makanan di tempat seperti ini.

"Apa kamu suka jus strawberry?" tanyanya lagi. "Ya tentu saja. Kamu pesan saja makananmu, aku akan mencari meja kosong" kataku pada Lucien yang dibalas anggukkan olehnya.

UNPERFECT COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang