31. Tertangkapnya Doni

315 18 0
                                    

Setelah insiden ulang tahun perusahaan, Samantha tidak berani mengusikku lagi. Bahkan sekarang dia lebih terkesan takut padaku dan aku menyukai itu.

Malam ini aku dan Lucien berencana menonton film di ruang keluarga. Aku berjalan menuju kulkas untuk mengambil beberapa cemilan tetapi tak menemukan apapun disana.

Aku berinisiatif keluar rumah untuk membeli beberapa cemilan di mini market dekat rumah Lucien.

"Cien aku keluar sebentar ya...mau beli cemilan"ucapku dan berjalan mengambil dompet di kamarku.

"Emang di kulkas habis???" tanya Lucien.

"Kalau nggak habis kan nggak mungkin aku keluar Cien...." jawabku gemas.

"Oke aku temani" ujarnya.

"Nggak usah Cien....kamu tunggu di rumah aja lagipula mini marketnya cuma beberapa meter aja" sahutku dan diangguki oleh Lucien.

Akupun berjalan keluar menuju mini market tersebut. Sepanjang perjalanan ke mini market aku merasa sedang diikuti, sehingga membuatku memberhentikan langkah dan membalikkan badanku. Kulihat hanya kekosongan yang ada. Aku yakin orang yang mengikutiku ini lebih dari satu atau dua orang, dan sekarang mereka juga pasti sedang bersembunyi. 

2 menit menunggu sungguh membuatku merasa sangat kesal, karena saat ini aku sangat ingin menonton film bersama Lucien di rumah.

"Udah nggak usah sembunyi....keluar aja" teriakku pada kekosongan di hadapanku saat ini.

"Nggak usah pura-pura deh kalian...mending keluar aja sini...kalau mau nyulik culik sekarang aja mumpung aku sendiri" teriakku lagi memancing orang-orang yang mengikutiku.

Tak berapa lama kemudian keluarlah beberapa orang laki-laki dari persembunyian mereka. Aku mengenali wajah laki-laki yang kini berada paling depan berjalan ke arahku.  Ya dia adalah adik laki-laki Lina yang tak lain adalah Doni.

"Wah...wah....Jane ternyata kewaspadaanmu itu emang luar biasa ya" ucapnya sambil tersenyum miring.

"Tentu saja aku harus seperti itu karena keluargaku saat ini sedang dihinggapi parasit" ujarku tenang tetapi menohok.

"Mulutmu memang pedas Jane dan aku suka itu" ucap Doni menggoda.

"Cih jijik" ketusku.

"Kamu mau menculikku kan???apa disuruh oleh kakak perempuanmu itu lagi???" tanyaku datar pada Doni.

"Ah....aku lupa kamu kan selalu menjadi anjing dari kakakmu itu" jawabku sambil tersenyum meremehkan.

"Cih emang mulutmu itu bagaikan cabe ya jadi membuatku ingin mencicipinya saja" sahut Doni sambil menyeringai.

"Oh jadi kesepakatanmu dan kakakmu itu masih seperti dulu....jika kamu berhasil menculikku, kamu bisa menikmati tubuhku ini ya???sepertinya kamu sangat terobsesi dengan tubuhku" kataku tenang.

"Kamu memang wanita yang cerdas Jane...aku jadi makin menyukaimu" ucap Doni penuh obsesi.

"Ya udah sini coba culik aku" tantangku padanya dan orang-orang yang dibawanya.

"Kamu masih aja sombong....padahal sebentar lagi aku akan membuatmu memohon padaku" sahutnya penuh keyakinan.

"Oh benarkah???" tanyaku meremehkan.

"Kamu memang wanita sombong!!!" ucap Doni emosi.

Melalui lirikan matanya Doni memerintahkan 3 orang laki-laki yang dibawanya untuk melumpuhkanku. Tentu saja aku tak tinggal diam dan langsung menendang serta memukul titik-titik vital para laki-laki tersebut, sehingga membuat mereka bertiga tersungkur di aspal.

UNPERFECT COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang