12. Menginap

562 22 0
                                    

*Beberapa jam sebelum selesai acara*

"Jane hari ini kamu dan Lucien menginap di rumah saja ya...lagian acaranya akan selesai malam hari" suruh mama tiba-tiba ketika kami sedang asyik mengbrol.

"Ah....baik ma aku akan menginap di rumah, tetapi Lucien sebaiknya tidur di hotel saja" ujarku sedikit gugup sambil melirik Lucien.

"Kenapa begitu Jane???bukankah lebih baik dia juga menginap di rumah daripada harus mengeluarkan biaya menginap di hotel, ya kan pa?" sahut mamaku lagi dengan santainya karena tidak mengetahui bahwa kami hanya berpura-pura pacaran.

"Mama ini...kan mereka baru beberapa minggu pacaran, tetapi tidak ada salahnya juga sih kan mereka sudah sama-sama dewasa" ucap papaku ambigu.

Aku memutar bola mataku kesal karena kupikir papa akan membantuku, tetapi nyatanya tidak. Ku lirik Lucien untuk membantuku, tetapi dia hanya terdiam sambil menikmati obrolanku dan kedua orang tuaku. Lalu tiba-tiba datanglah kakak iparku menghampiri kami.

"Aduh...mama sama papa kelihatan asyik sekali ngobrol dengan calon menantunya, kalian lagi ngobrolin apa?" ujar Lina tiba-tiba menghampiri.

"Oh...ini Lin mama sama papa nyaranin biar Jane sama Lucien mending nginap di rumah saja, eh tetapi Jane malah menyarankan Lucien menginap di Hotel" curhat mamamku pada Lina.

"Huh kenapa Jane???kamu bukan malu karena harus memperlihatkan kamarmu ke kekasihmu kan, makanya menyuruhnya nginap di hotel?" ucap kakak iparku mulai menyelidik.

"Kenapa aku harus malu memperlihatkan kamarku padanya???aku hanya tidak ingin orang lain menilaiku buruk, karena kan kalian semua selalu lebih mendengarkan perkataan orang lain daripada perkataanku..." ujarku berhasil menohok Lina.

Papaku terlihat merasa bersalah ketika aku mengatakan itu dan mamaku hanya bingung tidak mengerti maksud dari ucapanku.

"Ya...salahmu sendiri sih karena kemarin tidak mengatakan akan datang, jadi aku belum menyiapkan kamarmu...." ujar Lina mengalihkan.

"Tenang saja Jane mama sudah menyiapkan kamarmu kok, jadi kamu bisa tenang"

"Kenapa jadi kalian yang memutuskan Lucien akan menginap dimana??? dia saja belum memutuskan akan menginap di mana...."kataku sambil melihat Lucien.

Lucien terlihat berpikir dan aku berharap agar dia memutuskan untuk tidak menginap di rumahku karena aku takut tidak akan bisa mengendalikan diriku jika harus tidur satu kamar dengannya.

"Baiklah om...tante jika kalian memaksa, saya akan menginap di rumah" ujarnya sambil tersenyum yang berhasil membuat hatiku mencelos mendengar keputusannya.

"Kamu ini Jane seperti tidak pernah tidur bersama saja" ujar Lina saat melihat ekspresiku yang melongo.

"Aku kan bukan seperti seseorang yang selalu mengijinkan setiap kekasihnya menjamahi tubuhnya" kataku menyindir Lina sambil tersenyum tenang.

Aku tahu masa lalu Lina yang mengijinkan semua kekasihnya menjamahi dirinya karena ada seorang temanku yang merupakan tetangga sekaligus mantan sahabatnya saat masih belum menikah dulu menceritakan semua masa lalu Lina padaku. Awalnya aku heran kenapa dia menceritakan itu semua padaku dan setelah kutelusuri lebih lanjut ternyata mantan kekasihnya dulu pernah direbut oleh Lina, bahkan dia memergoki mantannya sedang menggerayangi tubuh Lina. Sejak saat itulah dia sangat membenci Lina dan memberitahuku agar hati-hati pada wanita seperti Lina.

"Apa maksudmu berkata seperti itu Jane?" ujar Lina geram.

"Tidak apa-apa aku hanya sekedar mengatakan kejujuran saja kok" jawabku santai sambil mengangkat bahu.

UNPERFECT COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang