Hari ini aku sengaja mengambil cutiku untuk akan menge-pack barang-barangku di apartemen karena akan kupindahkan ke rumah Lucien. Setelah melalui perdebatan panjang dengan Lucien akhirnya aku mengalah dan memutuskan akan pindah ke rumahnya hari ini dengan syarat aku harus memiliki kamar sendiri sampai kami menikah.
"Aku akan mengantarkan ke apartemenmu, setelah itu aku akan ke kantor sebentar mengambil beberapa dokumen, kemudian kembali lagi ke apartemenmu untuk menjemputmu, oke???" jelas Lucien panjang lebar dengan rencananya hari ini.
"Siap boss!!!" ucapku singkat sembari memberi hormat padanya diiringi tawa darinya.
Selesai sarapan di rumah Lucien, dia mengantarku ke apartemen sesuai dengan rencananya. Sesampainya di apartemen aku mulai memasukkan barang-barangku ke dalam kardus yang cukup besar. Tidak banyak barang yang kumiliki di apartemen ini karena aku memang tidak suka membeli terlalu banyak barang, paling-paling hanya baju dan beberapa peralatan makan serta barang elektronik.
2 jam kemudian aku selesai menge-pack barang-barangku serta membersihkan apartemenku, tidak baik bukan jika kita meninggalkan apartemen dengan keadaan kotor meskipun kita sudah tak akan menempatinya lagi???
Sebelumnya aku sudah menghubungi pemilik apartemen dan mengatakan bahwa aku akan pindah dari sana. Dia hanya berkata "ya semoga nyaman dengan tempat tinggal barumu" dan menyuruhku meninggalkan kunci apartemenku di pintunya saja.
"Hhhmmmm....akhirnya tiba saatnya aku harus meninggalkan apartemen kecilku yang sudah lama menemaniku ini. Terimakasih sudah menjadi tempatku berteduh dari panas dan hujan" batinku bersyukur pada apartemen ini, ya...meskipun kecil tetapi apartemen ini bisa membuatku merasa sangat nyaman.
Beberapa saat kemudian, Lucien datang untuk menjemputku. Dia membawa barang-barangku ke dalam mobil ford ranger hitamnya kemudian kami ke rumah Lucien.
Aku mulai menata barang-barang yang kumiliki di kamarku. Kamar ini sebelumnya sudah disiapkan oleh ART Lucien jadi ketika aku dan barang-barangku tiba di rumah ini tinggal langsung menatanya saja.
Selesai menata barang aku menemui Lucien di ruang kerjanya, kulihat dia sedang sibuk dengan dokumen-dokumen di tangan dan di atas mejanya. Aku berjalan mendekati Lucien yang sedang serius dan mengintip isi dari dokumen yang sedang dipegang olehnya. Aku mengernyitkan keningku ketika melihat isi dokumen tersebut.
"Apakah perusahaanmu sedang mencari sekretaris pribadi untukmu???" tanyaku tiba-tiba sehingga membuatnya menoleh.
"Ya...dan aku bingung memilih orang-orang ini" jawabnya sambil menunjukkan padaku 3 dokumen yang berisi curriculum vitae dari sang pelamar. Tentunya lamaran tersebut sudah diseleksi dahulu oleh tim HRD perusahaan Lucien sehingga menyisakan 3 orang yang dianggap layak sebagai calon sekretaris pribadi Lucien.
"Apa karena kamu takut nggak nyaman sama salah satu diantara mereka???" tanyaku lagi.
"Ya tentu saja Baby...apalagi harus diantara 3 wanita ini yang kupilih" ucapnya manja.
"Ah....kenapa tidak kamu saja yang jadi sekretaris pribadiku???" imbuh Lucien dengan idenya.
"Aku ini lulusan akuntansi dan berpengalaman di bidang HRD Cien bukan sekretaris" ucapku beralasan.
"Ayolah baby...aku mohon berhentilah bekerja di kantormu sekarang dan bekerjalah di tempatku" ujarnya memelas.
"Selain denganmu, mama dan adikku, aku tak pernah bisa merasa nyaman di dekat wanita" imbuhnya lagi.
"Tapi kamu bisa dekat dengan Bi Ani" kataku santai.
"Bi Ani kan tidak seperti mereka yang selalu menatapku dengan tatapan menggoda dan seperti ingin memakanku." kata Lucien beralasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPERFECT COUPLE [END]
RomanceJane Anderson adalah seorang wanita biseksual 29 tahun yang belum menikah secara tidak sengaja bertemu dengan Lucien Yohanes seorang laki-laki sempurna 34 tahun yang tidak pernah sama sekali tertarik dengan wanita. Apakah takdir akan membuat mereka...