19. Our First Time

603 21 0
                                    

Warning!!!!!!!!
Warning!!!!!!!!!
Warning!!!!!!!!!!

Chapter ini mengandung unsur dewasa alias 21+ jadi kalian yang masih bocah di bawah 21+ mending jangan baca chapter ini....tapi kalo tetep baca dosa di tanggung sendiri yak :D :D :D








Sesampainya di rumah Lucien, dia menuntunku ke arah ruang keluarga miliknya. Kulihat kopernya masih tergeletak sembarangan di ruang tamu seperti dia tidak sempat mengurusnya. Di ruang keluarga dia mendudukkanku dan mulai berbicara sambil menggenggam tanganku.

"Jane...aku mencintaimu..."ujarnya tulus dan membuatku sangat senang sampai-sampai pikiranku melayang ke langit ke tujuh.

"Jane...apa yang terjadi padamu???kenapa kamu bengong begitu???" tanya Lucien heran sambil menangkup wajahku dan berhasil menyadarkanku.

"A...a...ku juga mencintaimu Cien..." ujarku gugup. Dia melengkungkan bibirnya pertanda dia sedang bahagia. Tiba-tiba dia menciumku dengan penuh perasaan. Kunikmati ciuman Lucien dengan hati yang penuh dengan bunga-bunga bermekaran. Kurasakan seperti ada sengatan listrik di dalam diriku.

Aku membalas ciuman Lucien dan lama-lama ciuman kami menjadi lumatan yang sangat bergairah. Dia terus-menerus melumat habis bibirku diiringi dengan gigitan kecil pada bibir bawahku. Tidak tinggal diam aku pun membuka bibirku untuk memberikan akses masuk bagi lidahnya, masuklah lidahnya ke dalam bibirku dan mengabsen semua gigiku. Selama beberapa menit kami berdua melakukan pergulatan lidah yang sangat bergairah. Memang aku dan Lucien sudah sering berciuman tetapi ciuman kali ini adalah yang paling bergairah.

Aku sendiri sempat sedikit tersentak ketika Lucien melumat habis bibirku karena tidak menyangka sejak kapan dia menjadi semahir ini dalam berciuman sehingga aku sempat kewalahan meladeninya.

Tak sampai disitu, Lucien melepaskan ciumannya dan mulai menciumi leherku sehingga berhasil membuat seluruh bulu kudukku merinding.

"Mmmmppphhh..." suara desahanku lolos akibat gigitan kecil di leherku sehingga membuat gairahku mulai bangkit.

Tangannya mulai meraba-raba punggungku seolah mencari pengait bra yang sedang ku kenakan.

"Ssssssshhhhhh..." aku mengerang nikmat ketika Lucien menjilati telingaku dan membuat tambahan kissmark di leherku.

"Apa yang sebenarnya terjadi padanya???mengapa sekarang dia jadi sangat bergairah denganku???" batinku penasaran. Tak ingin menghiraukan rasa penasaraku itu, tanganku mulai membuka satu persatu kancing kemeja Lucien.

Begitupula dengannya yang sudah membuka bajuku sehingga hanya meninggalkan braku yang pengaitnya sudah terlepas. Dengan penuh gairah dibukanya braku ke sembarang arah sehingga memunculkan gundukan kembar milikku.

Tangannya mulai meremas-remas payudaraku itu dan "aaaahhhh...sssshhh..." dia kembali membuatku mengerang kenikmatan.

Kubuka dengan ganas kemeja yang masih menempel di tubuh Lucien sehingga memperlihatkan dada bidangnya dan sebuah tato yang sangat besar dari pundak sampai ke bawah yang aku belum tahu batasnya.

"Keren" gumamku dan ternyata di dengarnya "apa kamu suka???" tanyanya sambil meremas payudaraku. "Hhheeeemmm....ssssshhhhhh" ujarku singkat karena gairahku sudah terbangkitkan sempurna.

Dia menghisap pucuk dari payudaraku dan sebelah tangannya bermain di payudaraku satunya.

"Aaaaaaahhhh.....Ciiiieeeennhhh...." erangku. Kemudian dia melepaskan hisapannya dan menggendongku di dadanya dengan posisi kakiku melingkar dipingganggnya, lalu berjalan ke dalam kamar sambil melumat bibirku.

UNPERFECT COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang