07.30
~Rumah Lucien~"Cien hari ini aku tidak sabar ingin ke kantor..." ucapku antusias.
"Kenapa???" tanya Lucien sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Hehe aku ingin melihat ekspresi para karyawanmu melihat perubahan Elena, terutama tim HRDmu itu" jawabku berbinar sambil tersenyum penuh arti.
Lucien hanya geleng-geleng kepala melihat sikapku yang seperti menaruh dendam kesumat dengan tim HRDnya. Sejujurnya aku tidak dendam, hanya saja aku tidak suka dengan cara mereka yang selalu melihat seseorang dari penampilannya, kuakui penampilan itu penting tetapi menurutku kejujuran dan kemampuan yang jauh lebih penting terlebih jika itu menyangkut sekpri Lucien.
Saat aku dan Lucien tiba di depan ruangan Lucien kulihat penampilan Elena yang sudah berubah jauh lebih baik. Bahkan sekarang dia terlihat sangat elegan. Tentu saja aku dan Elsa merasa bangga dengan hasil karya kami satu ini.
"Morning hot girls...kamu cantik sekali El" sapaku riang.
"Morning Jane...benarkah???terimakasih atas pujianmu" ujar Elena senang.
"Jelas cantik dong...siapa dulu yang make over??? hehehe" sahut Elsa bangga dan kami bertiga tertawa bersama.
Disisi lain Lucien hanya memandang datar pada Elena, aku dan Elsa tentu saja tak mengharapkan pujian keluar dari bibir Lucien karena itu adalah hal yang mustahil. Aku dan Lucien memasuki ruangannya dan seperti biasa aku menyampaikan jadwal kegiatannya hari ini.
Sebenarnya aku masih ingin bergosip dengan Elsa dan Elena tetapi aku juga tidak ingin menghianati profesionalitasku sebagai asisten pribadi Lucien, jadi aku hanya bisa menahan diri sampai menunggu jam makan siang sambil mengerjakan tugas-tugasku.
Akhirnya waktu yang kutunggu-tunggu tiba sehingga membuatku sangat bersemangat. Lucien yang melihatku seperti itu menatapku bingung.
"Sepertinya kamu semangat sekali" ucapnya heran sekaligus penasaran.
"Apa kamu ingin bergabung makan siang dengan kami bos???" tanyaku sambil berjalan mendekati Lucien.
"Baby....kamu kan tahu selain denganmu aku tidak pernah merasa nyaman di dekat wanita" ujarnya sambil menghela napas.
"Ya...ya baiklah...kalau begitu kamu ingin makan apa hari ini???" tanyaku padanya sambil tersenyum.
"Ehhhmmm...sebenarnya aku ingin memakanmu tetapi ini di kantor jadi nanti kamu jadi makan malamku saja ya???" jawabnya sambil menaik turunkan alisnya menggodaku.
"Ayolah Love aku serius bertanya" sungutku padanya sehingga membuatnya terkekeh geli melihatku.
"Aku ingin makan sushi baby..." rengek Lucien yang berhasil membuatku membulatkan mata karena tumben sekali Lucien bersikap manja seperti ini di kantor.
"Baiklah kalau begitu aku dan 2 sahabatku itu akan makan di luar kantor ya..." ujarku.
"Oke tetapi jangan lama-lama ya...maksimal hanya 2 jam!!!" perintahnya padaku, kemudian aku mencium sekilas bibir Lucien dan pergi keluar mencari 2 sahabatku.
"Yuk girls kita cus makan siang" ajakku pada 2 orang wanita yang dari tadi sudah menungguku dan hanya dibalas anggukkan oleh mereka.
"Ehhhmm...maukah kalian hari ini makan sushi???" tanyaku pada Elsa dan Elena.
"Oke tidak masalah...tetapi apa itu permintaan si ice prince???" tanya Elsa padaku.
"Ya tentu saja..." jawabku tersenyum sambil menganggukkan kepalaku.
"Apa nanti kita tidak akan lama jika makan di luar???" tanya Elena khawatir.
"Kamu tenang saja El karena si ice prince yang meminta sushi jadi tidak mungkin dia akan marah. Ngomong-ngomong berapa lama dia memberikan kita waktu makan siang Jane???" cerocos Elsa.
"Katanya maksimal 2 jam" jawabku singkat.
"Kalian berdua kenapa seperti sudah mengenal Pak Lucien lama ya???padahal kan kita sama-sama karyawan baru" ucap Elena heran sehingga membuatku dan Elsa saling bertatapan penuh arti.
Selama perjalanan ke parkir basement para karyawan lain menatap kami bertiga dan berbisik-bisik.
"Wah apakah mereka bertiga karyawan baru yang dipekerjakan pak presdir???"
"Itu Jane dan Elsa lalu yang satu lagi itu siapa ya???apa dia karyawan baru lagi???"
"Pak presdir memang punya selera yang sangat bagus dalam mempekerjakan sekpri dan aspri"
"Enak banget mereka bertiga bisa ketemu tiap hari sama pak predir yang ganteng itu, aku juga pingin"
"Emang apa bagusnya sih mereka sampe bisa jadi sekpri sama aspri"
Ya begitulah sekiranya bisikan-bisikan yang bisa kami dengar dan pastinya kami tidak memperdulikan hal itu. Sesampainya di parkir basement secara tidak sengaja kami bertemu dengan tim HRD, dan aku tersenyum puas melihat Pak Willy terpesona menatap Elena.
"Eh ada tim HRD...mau makan siang ya???" sapaku ramah.
"Iya Jane...kalian juga mau makan siang???" tanya Rangga salah satu dari tim HRD.
"Iya kami juga mau makan siang" sahut Elsa datar.
"Eeehhmm...Jane apa itu karyawan baru???" tanya Rea yang juga salah seorang dari tim HRD.
"Oh ini Elena sekpri pak presdir, bukannya kamu, Pak Willy sama Rangga juga ikut mewawancarainya saat seleksi tahap akhir ya???" ujarku pura-pura heran.
"What???benarkah wanita ini Elena???" tanya Rangga penasaran sekaligus takjub.
"Kan sudah kubilang saat itu...jika penampilan itu bisa diubah sedangkan kejujuran sulit didapat" jawabku santai dan berhasil membuat Rangga serta Pak Willy bungkam.
"Sudah ya kami pergi makan siang dulu....El kamu parkir mobilmu di mana???" ujar Elsa pada Elena.
"Disebelah sana...yuks" ucap Elena merasa tidak enak sambil berjalan ke arah mobil yang dituju. Kami bertiga langsung masuk ke dalam mobil Elena dan berhasil membuat orang-orang dari tim HRD tersebut tercengang ketika kami melewati mereka.
Bagaimana tidak tercengang karena mobil Elena adalah mobil sport keluaran BMW series 4 convertible warna merah yang bahkan mungkin mengalahkan harga mobil dari Pak Willy alias manajer HRD. Aku saja kemarin sangat terkejut ketika tahu bahwa mobil Elena adalah mobil mewah yang untuk ukuran seorang karyawan sangat sulit untuk dibeli.
Tak perlu waktu lama bagi kami untuk sampai di restoran sushi terdekat yaitu moshi-moshi sushi. Kami segera masuk ke dalam restoran dan memesan, tak lupa aku juga memesan beberapa sushi agar dibungkus untuk Lucien.
"Gimana El???kamu suka nggak sama penampilan barumu?" tanyaku pada Elena.
"Ya tentu saja...terimakasih ya kalian sudah membantuku bahkan di hari pertama kerja, kalian adalah orang pertama yang baik padaku" ucapnya polos.
"Memang sebelumnya tidak ada yang baik padamu?" tanya Elsa to the point.
"Errr...ya begitu...jarang ada yang mau berteman denganku karena penampilanku yang culun" curhat Elena.
"Oh...ayolah mereka itu hanya buta, tidak bisa melihat kecantikanmu El" hiburku.
"Benar tuh kata Jane...lain kali jangan dengarkan omongan orang lain tentang dirimu El. Ingat El kita tak bisa menutup mulut orang yang membicarakan kita satu persatu, tetapi kita bisa menutup telinga kita sendiri agar tidak mendengarkan omongan mereka" ucap Elsa bijak.
"Wiiiihhhh....tumben Elsaku sayang ngomongnya bijak" ledekku pada Elsa.
"Kan kamu yang ajarin Jane" jawab Elsa polos.
"Kalian memang sangat akrab ya...aku merasa beruntung memiliki teman seperti kalian" ujar Elena tulus, aku dan Elsa membalasnya dengan senyuman tulus.
Beberapa saat kemudian pesanan sushi dan minuman kami datang, tentu saja kami langsung melahap makan siang kami sambil tetap melanjutkan ngobrol. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 13.30 dan itu artinya kami sudah 1,5 jam berada di luar kantor sehingga kami bergegas membayar makanan kami dan tak lupa aku membawa pesanan Lucien.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPERFECT COUPLE [END]
RomanceJane Anderson adalah seorang wanita biseksual 29 tahun yang belum menikah secara tidak sengaja bertemu dengan Lucien Yohanes seorang laki-laki sempurna 34 tahun yang tidak pernah sama sekali tertarik dengan wanita. Apakah takdir akan membuat mereka...