24. Papa Lucien

295 21 0
                                    

Gosip adalah hal yang bisa membuat suatu hubungan hancur tak berbekas...

Lucien




Hari ini adalah hari Minggu dan merupakan hari liburku begitupula dengan Lucien. Aku sedang bersiap di kamarku karena hari ini Lucien akan membawaku ke rumah orangtuanya.

*Flashback On*
"Jane besok kita ke rumah orang tuaku ya" ujar Lucien to the point dan berhasil membuatku teralihkan dari film favoritku.

"Huh???are you serious???" tanyaku tak percaya.

"Yes I'm....bagaimanapun juga aku harus memberitahu mereka jika aku akan menikahimu baby" ujar Lucien datar. Aku tahu sebenarnya dia masih belum siap bertemu dengan papanya karena masa lalunya dulu, tetapi dia tidak ingin egois dan menikah tanpa restu dari keluarganya.

"Ehhhmmm...jangan terlalu memaksakan dirimu Cien" saranku.

"Tidak!!!aku memang harus bertemu keluargaku terutama untuk meminta restu menikah denganmu!!!" jawabnya mantap.

"Baiklah...jam berapa besok kita ke rumah orang tuamu???" tanyaku pasrah.

"Jam 9 pagi saja" jawabnya singkat. Aku tahu saat ini Lucien sedang berpikir dan menyiapkan hatinya untuk berbicara dengan papanya sehingga aku hanya bisa terdiam untuk memberikannya waktu menata pikiran dan perasaannya sendiri.
*Flashback Off*

Maka dari itu sampailah sekarang waktunya aku dan Lucien harus bertemu dengan orangtuanya. Untuk mama dan adik Lucien mungkin tidak masalah bagiku karena aku sudah bertemu dengan mereka sebelumnya, tetapi berbeda halnya dengan papa Lucien yang belum pernah kutemui sama sekali. Terlebih Papa Lucien sepertinya orang yang sangat keras sampai-sampai anaknya sendiri saja dikeluarkan dari kartu keluarganya karena diketahui menjadi seorang gay.

Setelah selesai bersiap aku menunggu Lucien di ruang makan untuk sarapan, dan beberapa saat kemudian Lucien datang ke ruang makan. Ini adalah sarapan paling sepi selama aku berada di rumah Lucien, saat ini bisa kulihat Lucien benar-benar terlihat gelisah karena harus menemui keluarganya sendiri.

"Eeehhhmmm Cien...apa lebih baik jangan hari ini saja ke sana???" ujarku memecah keheningan meja makan dengan ragu.

"Tidak...pokoknya harus hari ini!!!" jawab Lucien tegas dan aku hanya bisa menerima keputusannya.

Selesai sarapan aku dan Lucien berangkat ke rumah orangtua Lucien dengan mengendarai mobil honda civic turbo hitam miliknya. Selama diperjalanan Lucien hanya diam, sedangkan aku dalam hati tengah berdoa agar semuanya berjalan lancar dan keluarga Lucien merestui pernikahan kami.

Akhirnya setelah beberapa menit, sampailah kami di sebuah rumah yang besar dan terkesan mewah. Kulihat seorang laki-laki paruh baya keluar dari dalam rumah datang menghampiri mobil kami.

"Eh...tuan Lucien....akhirnya anda pulang ke rumah..." ucap laki-laki paruh baya tersebut terharu.

"Iya pak...tolong dibuka gerbangnya!!!apa semuanya ada di rumah???" ujar Lucien datar.

"Oh ya tuan semuanya di rumah" kata laki-laki itu sambil berlari membuka gerbang rumah Lucien.

Rumah orangtua Lucien memang sangat besar bagiku tetapi halaman rumahnya tidak karena sebagian tanah dibangun untuk bangunan rumah dan garasi mobil sehingga hanya menyisakan sedikit lahan untuk halaman.

Lucien memarkirkan mobilnya di garasi, dan dapat kulihat di dalam garasi mobil itu terdapat 3 buah mobil, 2 berwarna putih, 1 berwarna hitam. Bisa kuperkirakan mobil-mobil itu adalah milik papa, mama dan adik Lucien.

UNPERFECT COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang