26. Di Kantor

324 17 0
                                    

Warning!!!!!!!!
Warning!!!!!
Warning!!!!!!!!!!


Chapter ini mengandung unsur dewasa alias 21+ jadi kalian yang masih bocah di bawah 21+ mending jangan baca chapter ini....tapi kalo tetep baca dosa di tanggung sendiri yak :D :D :D


Akhirnya Lucien melepaskan tanganku saat kami sudah berada di dalam ruangannya. Dia menatapku intens sembari menahan sesuatu yang memang ingin dikeluarkan, sedangkan aku hanya menatapnya sinis.

"Apa ada yang ingin kamu katakan baby???" tanya Lucien lembut.

"Jelaskan!!!" perintahku pada Lucien.

Ya aku adalah tipe orang yang tidak suka membiarkan masalah berlarut-larut dan Lucien sangat memahami itu. Maka dari itu setiap kami memiliki masalah dalam hubungan, kami berusaha membicarakannya terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Eeeehhhmmm...ya tadi saat kamu dan teman-temanmu makan siang, tiba-tiba dia masuk ke dalam ruanganku" ucap Lucien menjelaskan.

"Lalu???" tanyaku singkat.

"Tentu saja aku sudah mengusirnya tetapi dia tidak mau keluar...tetapi yang ada dia malah memberantakkan dirinya sendiri. Awalnya aku bingung mengapa dia bertindak seperti itu, tetapi setelah kulihat senyuman menjijikkannya aku jadi paham maksudnya" aku Lucien jujur.

"Lalu???" tanyaku ketus.

"Ya kemudian kamu datang dan setelahnya kamu tahu sendiri kan kejadiannya" jawabnya santai.

"Tapi kenapa saat aku masuk kamu tidak mengatakan apapun???" tanyaku lagi.

"Karena aku tahu kamu pasti menyadarinya baby...kamu adalah wanita luar biasa yang memiliki analisis sangat dalam, terlebih tentang tingkah laku manusia" jawab Lucien menjelaskan sambil memelukku dari belakang.

"Oh..." balasku singkat.

"Apa kamu cemburu baby???" tanya Lucien padaku sambil tersenyum jahil.

"Ya tentu saja aku cemburu terlebih aku tahu dia menyukaimu dari dulu...aku lebih suka melihatmu menjadi gay daripada harus berpacaran dengan wanita lain selain aku" ucapku emosi.

"Tidak ada wanita lain selain dirimu baby...makanya ayo kita segera menikah" ucap Lucien sambil membalikkan tubuhku kemudian memelukku.

Aku membalas pelukan hangat dari Lucien yang membuatku merasakan kenyamanan yang luar biasa. Tiba-tiba dia melepaskan pelukannya dan membungkuk mencium bibirku. Kukalungkan tanganku di lehernya dan diangkatnya sedikit tubuhku agar dia tak terlalu membungkuk.

Lama-lama ciuman kami menjadi semakin panas sehingga dia mulai membuka satu persatu kancing kemejaku sedangkan aku dari tadi sudah membuang jas dan kemejanya asal sehingga Lucien sudah bertelanjang dada. Lucien terus melumat bibirku dengan penuh gairah dan terus mendesakku ke mejanya. Ketika sudah mentok sampai di meja Lucien, tiba-tiba aku teringat bahwa sekarang kami berada di kantor tepatnya di ruangan kami sehingga aku melepaskan ciuman kami.

"Eehhhmmm Cien ini di kantor" ucapku padanya.

"Its oke baby...aku sudah menyuruh 2 sekretarisku tadi agar tak ada yang mengganggu kita, pintunya sudah ku kunci dan cctv di ruangan ini juga sudah kumatikan" ujar Lucien menjelaskan kemudian kembali melumat bibirku dan mendudukanku di atas mejanya.

Kali ini dia sudah berhasil membuka semua kancing kemejaku sehingga memperlihatkan payudaraku yang masih terbungkus rapi dengan bra yang ku kenakan. Dengan mahir dia melepaskan pengait braku kemudian meremas payudaraku dengan gemasnya.

UNPERFECT COUPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang