Hasil ujian

16 1 0
                                    

Semua murid sedang kalang kabut pagi hari ini. Mereka takut bagaimana nasib nilai nilai untuk semester ini, walau guru sudah ada yang membocorkan bahwa semuanya bakal naik kelas. Tapi tetap saja rata rata adalah bagian terpenting untuk nanay, mila, imel dan asti. Berbeda dengan mereka yang lain sindi, ulan, dan depay malah santai santai saja tak terlalu peduli.

"Kalian udah gede mau jadi apa sih?" tanya nanay tiba tiba membuat yang lain bingung.

"Terutama ulan, depay, dan sindi. Keknya kalian tuh santai aja gitu padahal kan hari ini terima raport" lanjutnya sambil melirik sekilas keadaan kelas yang mulai ramai.

"Yaa,, santai aja kali. Yang penting kan naik kelas" ujar sindi di angguki oleh depay.

"Lagian abang gua juga ga peduli nilai gua berapa. Cuma kadang ya ngomel doang kalo nilai gua anjlok" lqnkut depay.

"Emak gua sebenernya juga ga suka sama ngomel kalo nilai gua anjlok. Tapi intinya gua naik kelas, udah itu aja" jawab ulan santai.

Nanay mila imel dan asti cuma bisa geleng geleng kepala melihat tindakan teman temannya yang ber 3 ini. Bobroknya minta ampun.

"Pengumuman.. Untuk semua murid harap berkumpul di lapangan" perintah salah satu guru menggunakan pengeras suara. Membuat mila dan teman temannya beranjak dari tempat duduk mereka menuju lapangan.

Semuanya berkumpul, semuanya deg degan, semuanya merasa gelisah, dan ada juga beberpaa yang bersikap santuy. Bapak kepala sekolah berjalan menuju stand mic lalu mulai ceramah panjangnya.

"Selamat pagi semua" mulai pak kepsek.

"Pagi pakkk" jawab para murid serentak.

"Baik, hari ini kita akan membagikan hasil ujian kalian. Yang sudah kalian lalui selama beberap minggu terakhir. Saya harap nilai kalian memuaskan, dan jangan ada yang bersedih jika belum mendapatkan hasil yang di capai. Tetaplah semangat untuk meningkatkan prestasi kalian semua" jelas pak kepala sekolah dan di susul oleh kata sambutan yang banyak sekali.

"Anjir lama banget sih" gerutu bobby di barisannya.

"Iya, lagian gua laper anjir pen makan" lanjut anak cowok lainnya.

"Aduhhh, gua mau pingsan aja rasanya kalo gini lamanya" gerutu anak cewek di barisannya.

Mila yang mendengarkan juga menyetujuinya dalam hati. Ingin sekali ia pura pura pingsan sekarang tpi nnti pasti aktingnya tidaka bagus. Nanay yang melihat mila langsung menyenggol sikunya.

"Ck,, apaan sih" kesal mila.

"Ke toilet yuk" ajak nanay.

"Bentar lagi juga ini selesai geb, udah tahan aja dulu" balas mila sewot.

"Ah elah lu mah. Gua dah ga tahann" rengek nanay.

"Baik segitu saja yang dapat bapak sampaikan semoga kalian ambil hikmahnya dan semoga nilainya memuaskan ya" selesai pak kepsek.

"Hikmah mulu pikirannya,, mau pingsan nih" ujar murid lain.

Semuanya bubar kembali ke kelas masing masing dan bersiap untuk menerima hasil ujiannya. Untuk semester ini tidak mengundang wali murid. Hanya ada para murid saja.

Nanay segera berlari menuju toilet di susul oleh teman temannya. "Anjir emang tu kepsek, kan udah kebelet gua" gerutu nanay sambil masuk ke salah satu bilik.

Setelah selesai nanay dan mila serta asti kembali ke kelas. Toilet emang lumayan jauh dari kelas mereka. Harus melewati kelas anak IPA dan juga mereka harus berbelok di beberapa koridor.

Saat sedang bercanda mila tak sengaja menabrak kakel yang lewat.

"Aww! Kalo jalan liat liat dong. Jalan tu pake mata" galak kakel tersebut.

"Iya kak. Sorry tadi ga liat" ujar mila meminta maaf.

"Sorry sorry matalu. Sakit nih hati hati makanya" galaknya lagi.

"Ya kan gua dah bilang maaf. Santai aja kali" sewot mila sambil melirik sinis kakel tersebut.

"Eh udah. Maaf ya kak temen saya lagi pms soalnya" lerai asti sambil menarik nanay dan mila menuju kelas.

"Itu bukannya cewe yang rebut varo dari vita kan?" tanya salah satu teman kakel tadi.

"Iya ih. Dasar perebut pacar orang" hina salah satu dari mereka lagi.

Nanay berbalik bersamaan dengan mila dan asti mereka geram dengan semua murid yang dengan enaknya menyalahkan mila. Padahal di sini yang salah varo.

"KALO KAU GIBAH TUH JANGAN LIAT DARI APA YANG LU DNGR. HARUSNYA LU JUGA CARI TAU YANG DI KATAIN ORANG ITU BNR APA SALAH. BISANYA CUMA NUDUH TANPA BUKTI DASAR CABE" teriak mila sambil melirik tajam ke arah kakel tadi.

"Lagian bnr kali yang gua bilang" sela kakel itu.

"Gua peringatin ya sama kalian. Jangan bikin gua marah sekali lagi gua bilang. Jangan nuduh tanpa bukti cabe" hardik mila geram kemudian terkejut saat melihat alvaro bersama wali kelas sedang membawa rapot menuju kelas.

Nanay asti dan mila kicep mereka yang bertiga tadi sudah kabur. Dasar cabe, lalu wali kelas mila menghampiri.

"Ada apa ini. Kenapa kalian teriak teriak  masuk kelas sekarang!" perintah wali kelas membuat mila dan temannya ngacir ke kelas.

Alvaro hanya melirik dengan mata sayunya kemudian kembali mengikuti wali kelasnya menuju kelas.

"Hari ini penerimaan raport. Kalian sudah berjuang satu semester ini. Kalian akan naik ke kelas tiga. Jadi saya harap kalian tetap bersemangat untuk belajar dan terus berjuang" jelas buk wali kelas. Semua murid mengangguk. Ga tau deh ngerti apa kagak tu maksd wali kelas.

Hasil ujian telah di bagikan mereka sangat puas dengan hasilnya.

"Alhamdulillah. Nilai gua msih aman. Kagak ada yang C" ujar nanay.

"Ya kagak ada lah. Orang lu juara satu. Gimana sih" balas sindi sewot.  Pasalnya dia mempunyai nilai C di beberapa mata pelajran.
Nanay hanya terkekeh geli lalu melirik mila dan asti.

"Gimana hasil kalian?" tanyanya.

"Bagus kok" ucap mereka bersamaan.

"Cie cie samaan" ejek imel. Membuat semuanya bingung tpi beberapa detik kemudia mereka ngakak.

Dasar kelompok ga kelas mah gitu.

Depay datang menghampiri dengan muka melas.

"Napa tu muka" tanya imel.

"Nilai gua,,," ucapnya dramatis.

"Kenapa nilai lu?" tanya mila penasaran.

"Nilai gua banyak yang C" rengeknya sambil duduk di samping ulan.

"Santai aja kali gua juga gitu" balas ulan di angguki oleh sindi.

"Katanya yang penting naik kelas" cibir nanay sambil melirik.

Yang lain terkekeh sambil melihat muka kesal depay. Dan terdiam kembali saat Alvaro datang menghampiri.

"Gua mau ngomong sesuatu" ujarnya.

"Keknya emang lu bnr bnr harus jauh jauh deh dari kita" ujar asti menyela.

"Iya. Keknya lu tuh emang pembuat masalah banget, keknya lebih baik kalo lu ga dkt dkt sama kita terutama mila" ujar nanay menyetuju ucapan asti sebelumnya.

"Gue bukannya ga mau temenan sama elu" jelas mila.

"Tapi emang harusnya kita ga saling sapa dan anggap kita ga pernah kenal. Gue ga mau aja jadi bahan omongan setiap murid di sekolah ini" lanjutnya.

"Gue tau yang gue lakuin ini ga baik. Tapi ini demi nama baik gue dan teman teman gue" putusnya lalu berdiri dan mengajak teman temannya ke kantin.

Meninggalkan varo yang ini menyampaikan sesuatu jadi terdiam tak berani berkutik.

Tbc
Jangan lupa vote dan comen ya.
Maaf kalo masih ada typo.
Salah autor kyud.

CANTIK TAPI GALAK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang