Waktu menentukan segalanya jalannya sebuat peristiwa juga karena waktu. Jika waktu tak mengizinkan maka semuanya tak akan terjadi. Dengan pemilihan waktu yang tepat juga semuanya bisa terjadi. Dan akhirnya di waktu yang baik ini para cewe cewe cantik memilih untuk berlibur ke puncak. Tempat dimana mereka semua bisa refreshing dan bersenang senang setelah beberapa minggu bahkan bulan ini belajar tanpa henti demi nilai yang baik.
"Oke semuanya, gua udah rental mobil untuk tiga hari kedepan selama kita liburan" ujar depay yang sedang membereskan barang barangnya.
Di samping depay ada sindi dan imel yang sedari tadi selalu saja berantem tidak ada yang mau mengalah.
"Sin, koper imel dong yang nanti warna itu. Gantian yaa" manja imel.
"Ogah, siapa lu. Ini koper gua, lagian gua ga mau pake koperlu itu terlalu kecil buat gua" tolak sindi mentah mentah.
"Kan nnti kalo barang barang sindi ga muat di situ. Bisa kok masukin ke dalam koper imel" ujarnya lagi.
"Gua ga mau ah" tolaknya lagi.
"udah jangan pada berantem sebentar lagi mobilnya dateng" lerai depay.
Mereka semua sekarang sedang di rumah mila. Sebelum berangkat untuk liburan mereka memang memilih untuk menginap di rumah mila supaya tidak susah untuk langsung tancap gas ke puncak.
"Semua udah siap?" tanya nanay
Semuanya mengangguk semangat. Apalagi imel sindi dan ulan, mereka sudah tidak sabar untuk foto foto ataupun membuat vidio dengan view yang sangat bagus.
Mobil yang di rental depay sudah datang, semuanya sudah di bayar di awal. Mulai dari minyak sampai makan si pak sopirnya, mereka bayar bareng bareng ya dan itu juga make uang tabungan mereka sendiri. Paling ada beberapa di antara mereka yang minta tambahan dari orang tuanya.
Mereka masuk ke mobil koper di susun rapi di belakang, depay di depan nanay asti dan mila di tengah dan sindi imel serta ulan di belakang. Susunan ini sebenarnya tidak baik karena sepanjang perjalanan mereka akan mendengarkan keributan antar sindi dan imel atau imel dan ulan. Tapi ya sudahlah karena memang harus seperti ini agar muat.
"Vila yang udah gua pesan buat tempat tinggal kita beberapa hari di puncak juga udah siap kata pemiliknya" mulai nanay membuka bicara. Pasalnya setelah mobil berjalan tak ada satupun dari mereka yang membuka suara.
"Nay, jadi nnti kan kita nyampe bisa aja sore atau malam. Itu emang gapapa?" tanya depay di susul anggukan oleh mila.
"Yang gua tanya nanay dodol. Lagian emang lu tau masalah vila" lanjut depay saat melihat mila mengangguk.
"Ya taulah anjir kan yang urus vila gua sama nanay" balas mila kesal.
"Eh iya, gua lupa hehe sorry" cengir depay.
Mila mengangguk lalu kembali menutup matanya ingin tidur dia tuh. Ngantuk banget selama perjalanan di isi oleh keributan rombongan kursi belakang dan sekarang mereka semua pada tepar.
Depay dan nanay masih mendiskusikan perjalanan mereka beberapa hari ini. Mereka memilih tempat wisata yang akan di kunjungi hingga tempat makan dan juga bermain.
"Pay,, gua rasa tempat wisata yang ini kurang bagus deh, bukan ngga bagus tpi gimana kalo kita cari destinasi yang lain gitu. Yang lebih modern biar anak yang lain juga ga bosen kan" usul nanay.
"Iya juga sih, bentar deh gua cari dulu tempat wisata yang bagus yang mana" ucapnya sambil mengotak atik hpnya.
"Kalo misalnya nanti kan kita sampe jam 5 atau jam 6, gua rasa si anak anak bakal mager gitu ga si buat langsung jalan jalan. Mending kita ajak mereka makan malem di tempat yang bagus aja si" ujar nanay lagi.
"Iya gua juga udah pegel nih" ucapnya sambil mengkerucutkan bibirnya.
"Pak,, masih lama ga si sampainya" tanya nanay ke pak sopir.
"Kayanya kita bakal lebih awal neng sampainya, soalnya kan ngga macet macet amat" jawab pak sopir.
Nanay dan depay mengangguk mengerti lalu kembali dalam pikiran masing masing. Memilih tempat wisata dan tempat makan mereka nantinya.
"Pak, kalo nnti ketemu pom bensin berhnti dulu ya" ucap asti tiba tiba membuat nanay kaget. Dia kira asti masih tidur.
"Iya neng" jawab pak sopir.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka menemukan pombensin asti langsung turun untuk ke kamar mandi awalnya nanay tidak ingin tapi di ajak sama asti akhirnya mereka pergi.
Baru juga dua langkah dari mobil imel san sindi sudah turun dan berteriak
"KITA IKUT" ucap mereka bersamaan. Kebiasaan
Nanay dan asti melanjutkan jalan mereka ke kamar mandi dan di susul oleh imel da. Sindi.
"Lan, ntar lu di sana mau ke kebun teh apa kita pergi ke air terjun gitu" tanya depay ke ulan yang sedang menunduk ke arah hpnya.
"Gua sih mau dua duanya" jawabnya enteng.
"Ah elah lu mah, kita cuma 2 hari ya waktu buat jalan jalannya di hari ke tiga nanti itu udah jalan pulang" ujar depay.
"Gimana kalo kita tuh main di vila aja satu hari trus satu hari lagi ke kebun teh atau ke wisata lain gitu. Trus pas mau pulang kita mampir mampir buat kulineran gitu"
Usul ulan."Kan kalo sambil pulang sambil jalan jalannya dapet gitu loh" lanjutnya yang mendapat anggukan setuju dari depay.
"Woi kebo. Bangun bntar lagi mau nyampe masih aja tidur. Itu badan ga pegel" sindir depay ke arah mila.
"Biarin aja deh. Keknya dia capek kan tadi malem dia tidur paling akhir pas ngurusin koper koper" balas ulan.
Depay diam dan membalikkan badannya kembali ke arah depan saat yang lainnya masuk dan mereka melanjutkan perjalanan. Sampai di vila mereka mengangkat barang barang dan koper mereka masuk ke dalam vila yang sudah nanay pesan.
"waaaaaa ini vilanya bagus banget sih" ucap sindi kagum.
"Iya nih, kalo gini mah betah gua di vila ga perlu jalan jalan" ucap mila.
"Idih sok iye lu" cibir depay.
"Udah ayok masuk, kamarnya ada 3 jadi nanti ada yang 2 orang satu kamar ada yang 3 orang. Dan keknya gua harus sekamar sama depay deh. Soalnya kita mau bahas agenda kita beberpa hari ke depan di sini" ujar nanay sambil membuka pintu kamarnya.
"Dan ini kunci kamar 2 dan 3, terserah kalian mau siapa aja isinya" lanjutnya menyerahkan kunci kamar kepada mila dan asti.
"Gua ga mau sekamar sama imel" ujar sindi.
"Idih siapa juga yang mau sekamar sama orang jorok kaya elu" balas imel.
"Serah gua lah, gua ga mau sekamar sama orang yang suka ngorok kaya lu. Ntar gua susah tidurnya" cibir sindi.
"Oh gitu ya, gua juga ga mau kali tidur sma orang tukang buat onar kaya elu" balas imel.
"UDAH UDAH, KALIAN INI BARU JUGA SAMPE UDAH RIBUT AJA. PULANG AJA SANA KALO GA MAU DI ATUR" teriak mila galak.
"KALO PERLU KALIAN PULANG JALAN KAKI, BIAR TAU RASA" lanjutnya.
"Tuhkan apa gua bilang, jangan di pancing nanti singa betinanya kambuh" gumam depay sambil melirik mila.
Kyaa kan galaknya kambuh. Imel sama sindi si.
Jangan lupa vote dan comen ya
Maaf kalo typo bertebaran hehe
Salam autor kyud1115 kata:)

KAMU SEDANG MEMBACA
CANTIK TAPI GALAK [END]
Teen Fictionjadi cewe galak itu ada baiknya ada nggaknya, apa lagi klo cewenya superduper jutek. tpi itulah sisi menarik dari mila yang buat orang penasaran dengan dirinya selamat membaca