Beberapa hari kemudian mereka masih dalam masa libur. Jadi tidak ada yang merasa lelah karena setelah pulang dari liburan mereka semuanya bersenang senang. Mereka beristirahat dan pulang ke rumah masing masing. Dan di sinilah mila sekarang, sendirian kembali di rumahnya dan merasa kembali kesepian melanda. Tiba tiba notif masuk ke ponselnya.
Ting!
Pesan dari nanay mila mengernyitkan keningnya bingung, dan memutar bola matanya malas saat membaca pesan dari nanay. Pasalnya mereka baru pulang kemarin dan hari ini nanay sudah merasa gabut dan mengajak mila keluar.
Mila berdiri dari duduknya dan langsung menelfon nanay.
"Lu apa apaan sih, ga cape apa liburan kemarin? Udah ngajak jalan aja lu" semprot mila saat nanay sudah menganggak panggilannya.
"Wehh santai dong gua beneran gabut ini, yuk jalan" balas nanay di sembrang sana tanpa menjawab pertanyaan mila sebelumnya.
"woi setan! Lu tuh ya" marah mila merasa geram kepada nanay. Tapi bodohnya dia malah melanjutkan.
"Iya, buruan jemput gua udah siap nih" lanjutnya. Menyetujui ajakan nanay.
Nanay ber"Yes" ria di sembrang sana.
Setelah menunggu akhirnya nanay datang dan langsung masuk ke rumah mila begitu saja. Mungkin dia sudah menganggap ini seperti rumahnya sendiri. Saat nanay duduk di ruang tv mila datang dengan sling bagnya dan melirik nanay yang sedang duduk santai di sofa.
"Yuk berangkat" ajak mila semangat.
"Kita mau ke mana?" tanya nanay.
Mila mengernyitkan dahinya bingung dan memasang wajah kesalnya.
"Kan lu yang ngajak anjir" kesal mila.
"Ya gua kan bilang gabut tapi ga tau mau kemana jalannya" balas nanay santai.
"Babi emang lu" kesal mila dan duduk di samping nanay.
"Gua manusia mil" jawab nanay memutar bola matanya malas.
Lalu berdiri dari duduknya serta berkata" Yuk jalan aja, keliling aja gitu cari makan"
Mila meliriknya dan ikut berdiri , mereka keluar dari rumah mila dan mulai jalan seperti yang di ucapkan nanay tadi.
Saat di depan minimarket mila menyuruh nanay untuk berhnti karena ada sesuatu yang ingin ia beli." Berhenti dulu nay, gua mau beli sesuatu" ujarnya, nanay mengerti dan langsung menepikan motornya dan masuk ke minimarket bersmaa dengan mila.
Mereka berkeliling nanay merasa jangah pasalnya sudah 10 menit mereka di dalam sini namun mila belum menemukan apa yang ia mau. "Lu mau apa si anjir, lama banget dah" kesalnya.
"Gua mau beli superpel, rumah gua udah berdebu banget tapi gua lupa letakknya di mana" balasnya sambil melihat kanan dan kiri.
"Lama banget" gerutu nanay. Lalu ia melihat pegawai minimarket lewat di depannya.
"Mass mass" panggil nanay malu malu.
"Iya , ada yang bisa saya bantu?" jawab pegawai lelaki tersebut.
"Itu mas, teman saya mau cari super pel tapi dari tadi ga nemu nemu, kalo boleh tau tempatnya di mana ya mas?" tanya nanay sambil melirik mila lalu kembali melirik lelaki tersebut.
"Oh itu ada di ujung bagian rak terakhir" jawab pegawai tersebut sambil menunjuk tempatnya.
Nanay dan mila mengngguk mengerti lalu permisi untuk ke tempat tersebut setelah apa yang di carinya didapatkannya nanay juga mengambil beberapa cemilan dan saat mereka ingin membayar di kasir tiba tiba saja mila tak sengaja menabrak seseorang.
"Bugh"
"Oh ya ampun, sorry" ujar mila belum sadar siapa yang di tabraknya.
Nanay melirik orang itu datar dan meletakkan belanjaan mereka di meja kasir.
"Ekhem" batuk nanay berpura pura. Mila yang merasa canggung langsung melirik ke arah orang yang di tabraknya tadi. Wajahnya tampak terkejut tapi langsung bisa menguasai emosinya. Yang di tabraknya adalah.
"Varo.." cicit mila pelan dan langsung membalikkan tubuhnya.
"Mil,," panggil varo menahan tangan kamila.
"Iya?" eh apa?" gugup mila.
Nanay membayar semua belanjaan mereka dan langsung menarik mila begitu saja.
"Yok, lanjut jalan" ujarnya sambil menarik tangan mila. Varo dan mila sama sama kaget dan mila pasrah saja mengikuti nanay. Alvaro menyusul di belakang.
"Nay,, nayy tunggu gua mau ngomong sama kalian" ujar varo menahan nanay di depan minimarket tersebut.
"Kan urusan kita udh selesai nih, beberpaa hari ini juga lu kan udah biasa ga ada kita di hiduplu harusnya lu udh terbiasa dan ga usah tunjukin wajah brengsek lu lagi di depan kita" marah nanay. Mila kaget membulatkan matanya dan menahan tangan nanay untuk tak terlalu mengeluarkan emosinya.
"Keknya emang harusnya lu ga pernah muncul lagi di hadapan kita, lu tau kan bisa aja nih kak vita malah bunuh kita lama lama karena kesal ada lu di dekat kita semua" ujar mila santai.
Alvaro menggeleng ia ingin meluruskan semuanya dan semua penjelasannya harus di dengar sama mila dan teman temannya.
"Gua perlu ngomong sama lu pada, kalian semua harus tau" ujarnya.
"Ga ada lagi yang perlu di omongin, karena gua ngerasa semuanya udah selesai" balas nanay sinis.
"Semuanya belum selesai kalo kalian ga bisa mengikhlaskan kejadian yang sudah ada termasuk dengan menganggap gua sebagai teman kalian lagi serta tidak mencampur adukkan semuanya hanya tentang hubungan gua dengan vita" jelas varo panjang lebar.
"Kayanya kita semua perlu bicara deh" usul mila membuat nanay meliriknya kesal.
Akhirnya di sini lah mereka sekarang di sebuah taman bermain yang tak jauh dari tempat mereka bertemu tadi. Kamila, alvaro, dan nanay sedang menunggu temannya yang lain untuk ikut membicarakan masalah mereka.
Setelah sekitar 10 menit menunggu dan semuanya sudah berkumpul. Imel, depay, ulan, asti serta sindi pun juga ada.
"Jadi, apa yang perlu lo jelasin?" tanya depay ke arah varo dengan nada mengintimidasi.
"santai dulu, kalian jangan make emosi" sela asti dan langsung menunggu varo untuk menjelaskan.
"Sebenarnya,, g gua gua itu" ucapnya gugup.
"Ti the point aja napa sih, waktu kita buka buat lu aja" kesal nanay marah.
"Nayy" panggil imel menenangkan. Nanay merasa jengah dan memilih bungkam.
"Sebenarnya sebelum kejadian pas nanay di kurung itu, hubungan gua sama vita udah selesai, semuanya udah kelar. Tapi gua juga kaget pas dengar ternyata vita yang kunciin nanay di kamar mandi waktu itu" jelasnya.
Yang lain menyimak saja , sindi dan ulan terlihat sudah mengantuk padahal baru di awal penjelasan.
"Gua juga yang di putusin sama vita, dan gua kira semuanya memang udah selesai. Gua ga maksud untuk menjadi alasan kenapa vita ngebully kalian semua" lanjutnya
"Gua sebenarnya dari awal udah suka sama mila, jujur gua suka sama lu mil. Tapi gua sadar gua punya hubungan juga sama vita jadi gua memilih untuk tidak melanjutkan rasa suka gua ke elu agar tidak menyakiti perasaan vita" lanjutnya lagi.
Nanay memutar bola matanya malas saat varo mengucapkan kalimat di akhir. Dia merasa varo hanya cari muka.
Tbc
Huftt sorry kalo ceritanya gaje. Dan makasih buat yang udah baca
Jangan lupa vote dan comen ya.
Salam autor kyud1064 kata:v
KAMU SEDANG MEMBACA
CANTIK TAPI GALAK [END]
Jugendliteraturjadi cewe galak itu ada baiknya ada nggaknya, apa lagi klo cewenya superduper jutek. tpi itulah sisi menarik dari mila yang buat orang penasaran dengan dirinya selamat membaca