(Di sarankan untuk baca You're my Mommy! Terlebih dahulu)
ketika zubaedah alias Meri jatuh
cinta dan tak lelah mengejar abang dari sahabat baiknya dengan segala kehebohan dan kericuhan yang terjadi oleh nya, jatuh bangun Meri berjuang mendaki gunun...
Meri yang makin hari makin galau karna bang dean yang masih mode ngambek pun bingung mau ngapain,dirinya sudah mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenernya terjadi tapi bang dean tetap masih ngambek dan mengabaikan dirinya. Tapi setelah meri pkir pikir ada yang aneh..
Kenapa dirinya harus repot repot menjelaskan sedangkan mereka bahkan tidak mempunyai status hubungan yang jelas dimana bang dean yang masih labil, kadang jutek,kadang baik ,kadang cemburu,kadang marah-marah ga jelas,kadang romantis bahkan kadang mereka seperti orang asing.
Meri terus memikirkan status hubungan mereka yang tidak jelas seperti masa depannya Rendy,kali ini meri harus lebih tegas kepada dirinya sendiri,dirinya harus memastikan dengan jelas demi masa depannya, dirinya seorang perempuan yang mempunyai banyak risiko kedepannya jika dirinya tergesa dalam memulai suatu hal termasuk hubungan.
Dirinya lelah jika harus seperti ini terus di gantung seolah diberi harapan yang akan menerbangkan tetapi kenyataan mengatakan bahwa dirinya di hempaskan. Sudah cukup masa main-main dan masa perjuangan tanpa respon yang menyakitkan yang akhirnya membuat otaknya berpikir lebih keras akan kesimpulan yang tengah dirinya jalani saat ini.
Lihat saja nauka, bahkan sahabatnya itu sudah bahagia hidup enak dengan suami dan anak-anak yang tampan,sedangkan dirinya masih jalan di tempat tidak ada perkembangan dirinya sudah dewasa tak seharusnya mengejar yang tak pasti Cuma bisa bikin makan hati mending pergi cari yang pasti biar hati tidak tersakiti.
