Hilang..

5.6K 755 134
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jalan-jalan bareng gebetan,
Pulangnya dimarahin emak,
Ayo di baca mumpung gratisan,
votenya ditekan biar sama2 enak!




Happy reading!!!!

Vote and Coment!!!!
-----------------------------------------------------------------------------

Dean pulang larut malam ini dirinya begitu lelah, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantornya.
Melangkah pelan tangannya sibuk mencari saklar lampu mengingat semua ruangan telah gelap mungkin saja Meri telah tertidur karena ini ini sudah larut malam.

Ketika lampu menyala ruangan yang berantakan kembali terlihat, memang sudah biasa jika keponakannya datang berkunjung selalu akan berakhir seperti ini,pikir Dean.

Tetap melangkah perlahan mengingat banyak sekali pecahan kaca dan benda tajam lainnya keningnya berkerut memikirkan sesuatu yang janggal.

Jika ini ini perbuatan keponakannya tidak akan se kacau ini yang mana banyak benda tajam di sekitar tunggu dengan melihat sesuatu, tidak ini tidak mungkin pikir dengan dengan langkah tertahan dean membungkuk untuk mengambil sesuatu yang terlumuri sesuatu cairan kental warna merah.

Dean berusaha menepis pemikiran buruk yang hadir di kepalanya, memanggil nama Meri berulang kali namun tidak ada sahutan apapun yang ditangkap oleh Indra pendengarannya dean semakin cemas melihat keheningan di sekitarnya.
Melangkah perlahan mengikuti jejak cairan warna pekat tersebut yang sepertinya berasal dari balik sofa.

Tidak! dean seolah kehilangan tenaga seketika melihat sesosok tubuh yang terbaring di balik sofa tersebut..

Kakinya melemah membuat dirinya jatuh berlutut dan mulai merangkak pelan menghampiri tubuh yang telah mendingin tersebut.

Memeluk tubuh tersebut ,air mata tak bisa ia cegah untuk jatuh.. ini semua pasti mimpi pikirnya.

Mengelus wajah pucat tersebut sembari menangis terisak ini salahnya ini salahnya karna pulang larut malam.
Dan masih mengingat jelas,rengekan meri yang ingin ikut bersamanya tadi pagi berputar di kepalanya..

Dimana tidak biasanya meri ingin ikut pergi ke kantor bersamanya..
Karna alasan takut ditinggal sendirian jika dean tahu begini akhirnya dia tidak akan menolak permintaan tersebut.

Kini semua sudah terlambat Meri telah pergi meninggalkannya sendiri , dirinya bahkan belum sempat mengucapkan kata cinta yang selama ini dan simpan hanya untuk Meri.

Melirik sekitar ruangan yang jelas sangat berantakan dan masih bisa dean lihat sisa sisa perlawanan meri.

Dengan tangan yang bergetar mencoba Meraih ponsel di saku celananya, menghubungi adiknya..

Dean sangat....

Hancur....































Hallo my Oppa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang