PROLOG

3.4K 160 17
                                    

Hi!

Welcome,

By Ayuhyda

New update Information :

Spoiler Photos - Videos - Trailer - Check ⬇👇

Instagram : @wattpadayuhyda

. . .

Happy Reading
All,

<> <> <>

Ruangan itu penuh dengan isak tangis mereka yang menyayangi dirinya. Rasa sakit, terluka dan sedih semua bercampur menjadi satu saat mengetahui seseorang mereka cintai akan pergi meninggalkan mereka semua karena sakit diderita.

Tangisan tidak dapat ditahan lagi melihat seseorang itu berbaring lemah di atas tempat tidur. Wajah cantiknya terus saja menyunggingkan senyum manis berharap dapat memberikan sedikit hiburan.

"Ma, Mama." Lirihnya dengan suara lemah.

"Iya Sayang? Karisa mau apa? Apa ada yang sakit, Nak? Apa kepalamu pusing? Mama panggilkan dokter dulu ya?"

"Tidak ada yang sakit semua baik-baik saja ... Mama jangan sedih lagi, Papa juga, Kak Sammy. Oh iya, Kakak janji akan jaga Mama dan Papa? Kakak harus jan ... ji padaku."

Seseorang yang dipanggil Sammy itu tidak kuasa menahan tangis. Hatinya sakit melihat Adik satu-satunya dia sayang terbaring lemah seperti ini.

"Tidak! Kamu pasti akan sembuh Mama, Papa, bahkan Kakakmu akan terus berusaha untuk pengobatanmu! Kamu jangan buat Mama semakin bersedih kamu tidak boleh ..!" Ucap wanita paruh baya itu tidak lagi bisa menahan tangis.

"Kakak yakin kamu pasti sembuh, kamu tidak boleh bicara seperti ini ..."

"Kumohon Kak?"

Perhatian mereka teralihkan saat seorang pria menerobos masuk ke dalam ruangan inap itu. Wajahnya basah karena linangan air mata serta napasnya memburu terdengar kesulitan untuk bernapas normal. Langkah kakinya perlahan berjalan mendekat ke arah di mana seorang wanita cantik sedang berbaring lemah di sana.

"Hai," Sapa lemah wajah cantiknya melihat siapa yang datang.

"Karisa ..." Lirih pria itu mulai menggenggam tangannya.

"Kamu menangis? Ini ... masih jam kerja kenapa kamu nakal? Main kabur dari kantor, hmm?"

"Nggak peduli aku bosnya. Suka-suka aku mau kabur jam berapa pun." Jawab sedih pria itu masih berusaha menahan air matanya lagi.

Wanita itu tersenyum wajah pucatnya tidak mengurangi sedikit pun raut wajah cantik yang tercipta.

"Kamu ... nakal."

"Kamu membuatku khawatir,"

"Jangan menangis kumohon ...?"

"Aku nggak bisa Karisa."

Pemandangan itu semakin membuat kedua orang tua serta Kakaknya menangis. Bagaimana mungkin mereka sanggup untuk kehilangan seseorang mereka sayang? Mereka takut membayangkan semua itu jika benar terjadi.

Tangan wanita itu terulur menyentuh lembut wajah kekasihnya. Dia bahkan mencoba kuat tidak ikut menangis di hadapan semua.

"Jangan tinggalkan aku, jangan pergi Karisa. Kamu harus bertahan demi aku, kedua orang tuamu dan Sam."

Kini air mata itu mengalir keluar dari mata cantiknya. Dia membiarkan saja semua rasa sakit dan tangis kesedihan menjadi satu.

"Aku ..." Perkataannya terhenti saat tubuhnya dipeluk oleh kekasihnya.

"Aku mencintaimu Karisa, aku sangat mencintaimu. Jangan membuatku takut dan berpikir kamu akan meninggalkanku, kamu harus kuat Sayang, kamu pasti sembuh."

"Bolehkah aku ... meminta satu hal padamu?"

"Kamu menginginkan apa Karisa?"

"Berjanji dulu padaku?"

"Baik, aku janji."

"Berjanjilah untuk mencari penggantiku kelak ... apa kamu bisa lakukan itu?"

"Kenapa kamu bicara seperti itu? Nggak! Kamu nggak boleh bicara konyol. Kamu janji nggak akan pergi meninggalkan aku."

"Tapi, aku merasa akan pergi ..."

"Karisa kumohon ...?! Sayang jangan seperti ini."

Wanita itu terisak pelan diciumnya kening kekasihnya dengan penuh sayang, "Aku mencintaimu Panji Haryandra Radhanu, sangat mencintaimu." Bisiknya lemah sebelum menutup mata.

"Nggak ... Karisa hei, Sayang bangun? Buka matamu Sayang,
kumohon! Karisa ...!!!!"

Tangis penuh kesedihan dan duka mendalam menjadi satu memenuhi ruangan. Menjadi saksi nyata betapa mereka telah kehilangan orang mereka cintai untuk selama-lamanya.

<> <> <>

Terima kasih buat semua sudah datang untuk mampir baca. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part, berarti banget ibarat kata penyemangat buat aku jadi selalu di tunggu :)

The Heart Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang