Red Velvet Irene's POV
Saat ini aku tengah menunggu kedatangan Seokjin yang kata nya sebentar lagi akan sampai di dorm Red Velvet dan mengajakku entah kemana karena kata nya ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan ku, jujur saja kalau itu sangat mengganggu pikiran ku, aku takut kalau sesuatu yang ingin dibicarakan oleh Seokjin milikku karena dari gaya nya saat mengirim pesan itu, dapat dilihat kalau dia sedang sangat serius. "Seokjin-ah, memang apasih yang ingin kamu bicarakan? Kamu bukan ingin pergi dari hidup ku kan?" Batinku sambil terus memikirkan apa yang ingin dibicarakan oleh Seokjin.Tak lama handphone ku berdering tanda ada panggilan yang masuk, dan setelah melihat caller ID nya, aku pun segera mengangkat panggilan dari Seokjin-ah tersebut. "Noona!" Panggil nya dari ujung telfon, "Seokjin-ah kau dimanaaaa?" Tanya ku, "aku sudah di depan dorm noona, noona bisa langsung kesini" jawab nya dan kubalas "baiklah, tunggu aku!", "Selalu noona" jawab Seokjin yang membuatku mengguratkan senyum di wajah ku. Aku pun segera keluar kamar dan sebelum keluar dorm untuk menemui Seokjin, aku memutuskan untuk pamit terlebih dahulu kepada member member ku dan barulah setelah itu aku melangkahkan kaki ku untuk masuk ke mobil milik Seokjin-ah milikku.
"Noonaaaaaaaa" panggil nya sesaat setelah aku masuk ke mobil milik nya dan langsung memeluk tubuh ku dengan erat nya, "ah Seokjin-ah aku sangat rinduuuu" ucap ku sambil membalas pelukan Seokjin-ah yang erat itu. Kami pun masih dalam posisi berpelukan kami selama 15 menit sampai Seokjin bertanya "noona, ke apartment yuk?" Yang tentu saja kujawab dengan anggukan semangat. Setelah mendapat jawaban pun, Seokjin langsung melajukan mobil nya dan membawaku ke apartment pribadi milik "kita" itu.
Setelah aku dan Seokjin sampai di depan apartment, kami pun segera masuk ke dalam apartment pribadi "kami" itu. Aku benar benar tidak bisa menahan lagi untuk tidak loncat ke dalam pelukan pria yang selama beberapa bulan kemarin tidak menghubungi ku itu karena nomor ku sempat diganti atas perintah agensi.
Flashback on
"Irene, ini nomor baru yang sudah kudaftarkan dengan nama mu. Cepat gunakan!" Suruh manager eonnie kepadaku sambil memberikan kartu sim baru kepada ku dengan tangan kanan nya, "lalu nomor ku yang ini bagaimana?" Tanya ku, "nomor mu yang ini akan dihanguskan" jawab manager eonnie singkat, dan aku yang tidak memiliki pilihan pun dengan sangat berat hati harus mengganti nomor ku dengan yang baru."Lalu bagaimana kalau Seokjin-ah menghubungi ku?" Batinku terus memikirkan hal itu selama perjalanan pulang menuju dorm sampai sampai aku tidak sadar kalau sekarang aku sudah sampai di depan dorm Red Velvet, "Irene-ssi, sudah sampai" ucap manager eonnie yang menyadarkan lamunan ku, aku yang sadar pun langsung mengucapkan terima kasih dan segera keluar dari mobil manager eonnie dan segera melangkahkan kaki ku untuk masuk ke dorm. Setelah aku masuk ke dalam dorm, ternyata aku sudah ditunggu oleh keempat member Red Velvet dengan wajah yang mengisyaratkan "mana pesanan kami?" Itu. Dan ternyata benar, ternyata sedari tadi mereka telah menelfon ku tapi tidak ada jawaban sehingga mereka mengirimkan pesan ke nomor ku yang mungkin sekarang sudah dihanguskan oleh manager eonnie.
"Maafkan eonnie, nomor eonnie diganti atas perintah sajangnim jadi nya aku tidak tau kalau kalian memesan ayam goreng dan tteopoki" ucap ku pada keempat member ku, "tidak apa eonnie, kami mengerti. Kalau begitu kami minta nomor baru eonnie" jawab Wendy dan kemudian aku pun langsung memberikan nomor baru ku kepada semua member ku. "Eonnie" panggil Joy padaku, "kenapa Joyie?" Tanya ku, "boleh kan aku memberi nomor mu ke Tae oppa?" Tanya Joy balik, "buat apa Joyie?" Tanya ku lagi bingung, "aku memiliki firasat kalau Seokjin oppa sudah menghubungi mu berkali kali tapi tidak mendapat jawaban dari eonnie" jawab Joy yang membuatku langsung menganggukan kepala ku tanda setuju dengan ide nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU
FanfictionWhat happened when two idols from the most famous idol groups in South Korea falls in love? . . . . . A jinrene fanfiction Based on real events and moments Written in Bahasa