Page 8

1K 151 38
                                    

Malamnya Yujin bermuram durja, ia duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya. Di temani sekaleng bir , menggunakan airpod mendengarkan beberapa lagu sedih dari ponselnya.


Sebenarnya ia merasa bersalah telah membentak Wonyoung yang tidak tau apa-apa, tapi ia juga tidak bisa berbohong kalau ia sangat kesal karena Wonyoung.Ia menatap langit malam sambil meneguk birnya.


" Aku sudah tulus seperti apa yang kau bilang Yena, tapi apa ketulusan tidak pantas mendapat balasan? " Ucapnya.


" Bersabar Yujin itu kuncinya "


Terdengar suara seseorang, Yujin menoleh ke arah sumber suara. Ia menatap malas Hyewon yang berdiri di dekat pintu.


" Ada apa kau kesini? " Ketus Yujin.


" Mencari makanan " Ucap Hyewon merebut kaleng bir dari tangan Yujin lalu meneguknya.


" Kau bisa ambil bir lain kulkas kenapa meminum punyaku "


" Aku malu dengan ibumu "


" Ternyata kau punya malu, berikan "


Yujin merebut kembali bir miliknya yang ternyata sudah kosong, ia melempar kaleng kosong pada Hyewon.


" Kau membuatku semakin kesal, pergilah aku ingin sendiri " Yujin bersandar pada kursinya lalu memejamkan mata.


" Kau kenapa? Wonyoung? "


" Hm "


" Jadi akan menyerah? "


" Entahlah, Yena bilang kita tidak tau kapan Wonyoung akan sembuh. Aku tidak bisa terlalu berekspektasi Hyung "


" Lalu menyakiti hatimu dengan merelakannya? "


" Hatiku juga sakit jika dia terus  menganggapku Ryujin, itu membuktikan jika dia masih mencintainnya "


" Tapi, kalau kau merelakannya itu akan lebih sakit lagi. Bisa saja kau mendapat penyesalan,  ini belum akhir Yujin. Kisahmu baru dimulai, Wonyoung juga pasti akan merasakan yang hal yang berbeda. Ia hanya belum menyadarinya karena tertutup kenangan "


" Hah, aku bingung. Disaat seperti ini aku malah merindukan dia "


" Kalau begitu temui dia "


" Aku masih lelah, aku ingin memberi ruang untuk diriku "


" Lalu membiarkan dia menunggumu hingga pagi dibawah? "


" Maksudmu? "


" Dia ada di ruang tamu bersama Gyuri dan Eunbi, apa kau tidak mau menemuinya? "


Yujin segera berdiri lalu pergi keluar kamar, ia menuruni tangga dengan berlari cepat menuju ruang tamu. Memastikan apa yang Hyewon katakan.


Benar saja, Wonyoung berada di ruang tamu bersama dengan Gyuri , Eunbi dan Nyonya Ahn. Yujin masih berdiri mematung , menganggap ini mimpi.


" Ryu " Panggil Wonyoung.


Hyewon yang baru saja turun menepuk pundak Yujin.


" Temui dia "


Yujin berjalan pelan menuju ruang tamu lalu duduk di sebelah ibunya, ia melirik ke arah Wonyoung yang terlihat resah.


" Maaf kami mengganggu malam-malam, tapi adikku ingin sekali bertemu dengan anakmu bibi " Ucap Gyuri.


" Tidak papa, silahkan untuk mengobrol. Aku permisi untuk istirahat "


Be Side YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang