Page 20

1K 145 44
                                    

Jangan lupa vote dan komen chagiiku.....
Berkicau sebagai penyemangat...
___________________________________




Happy Reading!











Sudah hampir seminggu Wonyoung dan Yujin tak bertemu, Wonyoung hanya menghabiskan Waktu merajut dan berjalan-jalan di taman rumah sakit. Jadwal jalan keluar pun Gyuri hilangkan , malah di tambah dengan jadwal konsultasi.


Wonyoung tau Yujin juga beberapa kali datang dan memaksa bertemu , namun selalu para penjaga menutup rapat pintu. Menyuruh Yujin untuk pergi dn berakhir perkelahian, Wonyoung selalu merasa khawatir saat mendengar perkelahian tersebut.


Eunbi masuk membawa nampan makanan,  seperti biasa dengan tambahan papperbag yang ia tenteng.


" Wony, sarapan "


" Iya unnie "


Wonyoung menyimpan rajutan lalu menerima nampan dari Eunbi, ia melihat ke arah papperbag yang di simpan di sebelahnya.


" Ryujin? " Menunjuk papperbag.


" Iya, sarapanlah dulu. Unnie keluar "


Eunbi keluar dari kamar, sebelum makan ia meraih papperbag  dan membukannya. Isinya adalah sebuah boneka kelinci yang sangat lucu, Wonyoung hanya tersenyum simpul.


Beberapa hari ini Yujin selalu menitipkan hadiah pad Eunbi atau Yuri.


" Kau terus memberiku hadiah Ryu, kau tau Gyuri unnie tidak menyukainya "


Wonyoung mengelus boneka yang ia pegang.


" Ini lucu Ryu, tapi jujur bayangan itu masih ada. Bayangan kau menciumnya masih selalu melintas, disaat aku merindukanmu aku juga merasakan kekecewaan "


Wonyoung juga sangat merindukan Yujin, sesekali bayangan kebersamaan mereka berkelebatan di dalam kamar. Ia merindukan Yujin yang selalu memandanginya, memeluk, mencium, memberi hal baru dan cara ia membuat Wonyoung nyaman dan tenang.


Perlahan matanya mulai berkaca-kaca, rindu yang selalu ia tahan tak bisa di bendung lagi. Namun apa boleh buat Gyuri sudah membuat pembatas antara Yujin dan Wonyoung.


" Tuhan, tunjukan mukjizatmu. Aku yakin, yang kau kirimkan untukku tidak akan pernah salah "





















Yujin masuk ke sebuah gedung perkantoran, di lobby ia menghampiri staff administrasi.


" Ada yang bisa saya bantu? " Ucap staff.


" Apa CEO Jang Gyuri ada? "


" Sebentar "


Sementara staff tersebut menghubungi Gyuri, Yujin memperhatikan gedung kantor milik keluarga Jang tersebut. Keluarga Wonyoung memang sangat handal dalam berbisnis, terbukti dari beberapa gedung yang tampak terlihat mahal.


Selain itu mereka juga mempunyai benerapa cabang di dalam negeri dan di luar, bisa di akui mereka sangat terkenal.


" Tuan, CEO Jang ada di ruangannya. Anda bisa menemuinya di lantai paling atas "


" Terimakasih , saya permisi "


Yujin bergegas menuju lift dan menekan lantai paling atas, lantai dimana ruangan Gyuri berada. Sampai di lantai yang di tuju Yujin melangkahkan kakinya keluar lift berjalan menuju ruangan Gyuri.


Be Side YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang