Be Side You

Page 16

Maaf agak panjang hehe.....
Jangan lupa vote dan komen chagiiii...
Berkicau sebagai penyemangat..
____________________________________

Happy Reading!

Ketukan pintu terdengar jelas menggema di ruangan, sang pemilik rumah hanya terbaring di atas kasur kamarnya tanpa ada pergerakan. Badannya terlalu malas untuk bangun dan membuka pintu, jadi ia hanya akan mengabaikan gangguan tersebut.

" Yenaaa!!! Choi Yenaa!!! " Teriak Yujin dari luar apartemen Yena.

" Aku tau kau di dalam, apa kau tidak ingin membuka cafemu? Ini hampir siang " Sambung Yujin.

" Mungkin dia tidak ada di rumah Yujin " Ucap Nako.

" Mana mungkin, aku tau pasti dia ada di dalam, Ya!! Boss !! Yena!! "

Yena membiarkan teriakan Yujin, ia tidak memiliki semangat hari ini. Semenjak kejadian tadi malam Yena merasa terpuruk, melihat kekasihnya berpelukan dan mencium pipi pria lain di hadapannya.

Sebenarnya dari semalam Yuri terus menghubunginya, bahkan datang ke apartemen. Namun, Yena mengabaikannya juga, karena tak ingin Yuri mendapatkan luapan amarah Yena.

" Baru sebentar kita jadi sepasang, kau sudah berniat membuat kita terpisah? " Monolog Yena di balik balutan selimut, sejak pagi ia tidak bangkit dari tempat tidurnya.

Sementara itu di luar Yujin masih berdebat dengan Nako, mempermasalahkan keberadaan Yena.

" Mungkin dia sedang malas buka cafe Yujin "

" Tidak mungkin, Yena adalah pecinta uang. Mana mungkin ia tidak semangat mencari uang "

" Aku juga pecinta uang makanya aku bekerja "

" Aku juga cinta uang Nako "

" Kau juga mencintai uang? Kita sama-sama mencintai uang jangan bilang kita...... "

" Jodohku itu Wonyoung Nako "

Nako hanya bisa mendecak mendengar perkataan rekan kerjanya itu, Yujin belum menyerah ia terus mengetuk pintu apartemen Yena.

" Yujin hentikan, kau bisa merusak pintunya. Harusnya kita bersyukur mendapat libur tak terduga "

" Kalau begitu, kau pulang saja "

" Oke, aku akan pulang lalu menikmati satu cup ramyeon dan menonton drama. Semoga sukses Yujin "

Nako pergi meninggalkan Yujin, pria itu hanya menyinyirkan bibirnya mendengar ucapan Nako. Selain karena aneh Yujin juga khawatir pada Yena, ia tau bagaimana sikap sahabatnya. Yena pasti sedang mengalami sebuah masalah.

" Yena, kau kenapa? Apa kau sedang mendapat masalah? Kau tidak ingin berbagi denganku? "

Yujin terus mengetuk pintu Yena, hingga akhirnya pintu terbuka menampilkan Yena yang cukup kacau.

" Wah, bro kau tampak kacau. Kau ke— "

Secara tiba-tiba Yena memeluk Yujin.

" Wow.. Wow.. Bro, Relax. Jangan seperti ini, orang-orang bisa salah paham "

Yujin mendorong tubuh Yena agar masuk kedalam apartemen, Yena masih memeluk Yujin sambil terisak.