Page 25

1K 141 13
                                    

Jangan lupa vote dan komen chagii...
Berkicau sebagai penyemangat....







Happy Reading!









Yujin duduk di atas kasur memandang ke arah tiket pesawat yang tersimpan di atas nakas, tiket tersebut telah di pesankan ayahnya. 2 hari lagi ia harus segera kembali ke US untuk melanjutkan studinya, beberapa hari ini ia sudah membujuk sang ayah untuk membatalkannya.


Namun, apa daya? Tuan Ahn tetap tak merubah keputusannya, yang ia bisa lakukan sekarang hanya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ia harus bisa memberikan waktu berharganya bersama Wonyoung, memberikan hal yang paling berharga untuk Wonnyoung.


" Ini sangat menyulitkan "


Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamar. Membayangkan betapa sedihnya Wonyoung jika ia pergi nanti, gelisah dan bingung rasa campur aduk ia rasakan secara bersamaan.


" Aku harus meninggalkannya, bahkan ia belum sembuh. Aku malah akan memperburuk dia "


Ia menoleh ke arah jendela menatap langit biru yang cerah, ia sadar tidak boleh menyia-nyiakan waktunya. Ia hanya punya sedikit waktu untuk Wonyoung, Yujin bangkit dari kasurnya dan segera pergi ke kamar mandi untuk bersiap.












Yujin melajukan mobilnya ke luar parkiran rumah, ia sudah merencanakan akan membawa Wonyoung berjalan-jalan ke pantai. Ia sudah mempersiapkan keperluan untuk di bawa, ia juga akan mengajak Wonyoung untuk menghabiskan waktu berdua.


Sampai di parkiran rumah sakit ia langsung keluar dan berlari menuju kamar Wonyoung, pintu di ketuk namun tak ada jawaban. Yujin langsung menerobos masuk  ke kamar dan Wonyoung tidak ada di kamarnya.


" Kemana dia? "


Yujin keluar dari kamar hendak mencari Wonyoung, ia menyusuri setiap sudut rumah sakit dan akhirnya ia menemukan Wonyoung. Gadis itu sedang membantu memdorong kursi roda pasien lain di sekitar taman rumah sakit, terlihat pasien itu sudah lanjut usia.


Gadis itu perlahan mendorong kursi roda itu menyusuri taman, Yujin berlari untuk menghampiri Wonyoung.



" Wonyoung " Panggil Yujin.


" Jang Wonyoung "


Wonyoung berhenti mendorong dan menoleh, ia melambaikan tangan ke arah Yujin.


" Ryu, disini "


Yujin mempercepat lari nya hingga sampailah ia di samping Wonyoung.



" Aku mencarimu "



" Aku sedang mengantar nenek Min berkeliling , dia bilang bosan di antar perawat lain "


" Siapa itu Wonyoungie? "


" Ini Ryujin nenek, kekasihku "


" Apa dia anakku yang hilang? "


" Bukan nenek "


" Ah, ku kira anakku "


" Aku akan mengajakmu pergi " Ucap Yujin.


" Kemana? "


" Makannya ayo ikut dan cepat bersiap "


" Kita antarkan nenek Min dulu ke  kamarnya "


Be Side YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang