Be Side You

Page 22

Jangan lupa vote dan komen chagii...
Berkicau sebagai penyemangat...
___________________________________

Happy Reading!

Jiheon hanya diam menunduk duduk di kursi, tubuhnya gemetar ketakutan karena terus di tatap tajam oleh Gyuri. Aura yang mengintimidasi membuat Jiheon hanya bisa diam.

" Bangchan sudah pernah memperingatkanmu, jangan pernah main-main denganku Baek Jiheon "

Jiheon belum bisa menjawab ia terlalu takut untuk berbicara.

" Kenapa diam? Bukankah kau orang yang sangat pemberani melakukan sesuatu tanpa memikirkan resikonya "

" A-aku....a-aku "

" Aku tidak suka orang yang gagap "

Jiheon menelan ludahnya, Gyuri benar-benar menekan mentalnya.

" A-aku.. Hanya mencintai Yujin "

" Bukan berarti kau boleh menyakiti adikku, dia juga hanya mencintai Yujin. Ia tidak menyakiti fisik dan mentalmu, kau tau adikku sedang dalam keadaan penyembuhan. Tapi, dengan tanpa hati nurani kau menyerang metalnya membuat ia menyakiti fisiknya sendiri. Membuat psikisnya kembali terganggu, apa yang ada di pikiranmu? "

" Dia merebut Yujin dariku "

" Dia tidak merebut Yujin darimu, Yujin yang datang sendiri. Menurutku itu lebih mengarah pada keadilan, Yujin mendapatkan kebahagiaan dan kau mendapatkan karma "

" Kau tau setiap perbuatan ada hukumannya? " Sambung Gyuri.

Jiheon mengangkat kepalanya , perasaannyaa mulai tidak enak.

" A-aku mohon, j-jangan sakiti aku "

" Aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin membuatmu sedikit menderita. Tanpa harus menyentuhmu "

Hari yang sangat di nantikan bagi Minju datang, karena hari ini ia bisa kembali bekerja. Setelah skorsing yang cukup membuatnya kesal. Ia berdiri di depan cermin rias, mendandani wajahnya agar terlihat menawan.

" Apa aku cantik? "

Minju bermonolog dengan dirinya sendiri setelah selesai mengoleskan lipstik di bibir, ia menyisir rambut panjang kecoklatan miliknya. Menatanya agar terlihat rapi dan memukau.

" Kenapa Chaewon mau padaku? Wajahku tampak biasa saja "

Minju selesai berdandan ia beranjak dari depan cermin lalu mengambil tas kerjanya lalu keluar dari kamar, Minju mengambil high heels di rak sepatu dan memakainya.

" Ibu, aku berangkat " Teriak Minju pada ibunya yang sedang berada di dapur.

" Iya, hati-hati nak "

Minju membuka pintu rumah dan terlihat seorang pria berdiri di depan pintu membelakanginya, ia berbalik dan tersenyum.

" Hai "

" Yujin, ada apa datang sepagi ini? "

" Aku ingin berterimakasih karena kau sudah membantuku mengungkap kebenaran pada Gyuri noona "

" Oh itu, aku hanya membantu teman. Aku juga tidak bisa melihat teman yang sedang kesulitan "

" Sekali lagi terimakasih Minju, sebagai ucapan terimakasih. Ini, ada sedikit hadiah untukmu "