Page 10

1K 150 23
                                    

Pagi ini Yujin masih melamun menatap ke arah luar di balkonnya, ia masih mengira kejadian semalam adalah mimpi. Ia belum percaya bisa bertemu kembali dengan orang yang tidak pernah ingin ia temui lagi, orang yang sudah membuatnya memilih pergi dari negaranya sendiri untuk mencari ilmu sekaligus menenangkan diri.


Bertemu Jiheon sama saja mengingat luka lama, luka yang di sembuhkan dengan bertahun-tahun. Yujin masih betah menatap ke arah luar,  rasa sakitnya kembali terasa dengan hanya melihat wajah Jiheon.


" Kenapa dia harus menemuiku lagi? " Gumam Yujin.


" Aiiisshh, terserah dia. Aku tidak akan memperdulikan dia, hatiku hanya untuk Wonyoung "


Pintu kamar terbuka, seseorang berjalan perlahan mengahampiri Yujin. Setelah ia di dekat Yujin, ia langsung memeluk Yujin dari belakang.


" Selamat pagi Jinjin " Ucapnya.


" Lepaskan aku Jiheon! "


Jiheon semalam mengobrol cukup lama dengan nyonya Ahn, hingga nyonya Ahn tidak tega untuk menyuruhnya pulang. Jadi, Jiheon di sarankan untuk menginap semalam dan menempati kamar tamu.


Yujin yang merasa risih berusaha melepaskan pelukan Jiheon.


" Tidak mau, aku merindukan Jinjinku " Pelukan Jiheon semakin mengerat.


" Lepaskan!! Kau tidak tau malu hah?! Tiba-tiba datang setelah mengkhianatiku "


" Maafkan aku, dulu aku hanya sedang marah padamu karena kau terus belajar, jadi aku dekat dengan Soobin "


" Berhenti membual Jiheon dan lepaskan aku!! "


Yujin melepas paksa pelukan Jiheon , ia pun berjalan memasuki kamar.


" Bukan cuman aku bersalah, kau juga bersalah karena terus sibuk belajar "


" Aku? Salah? Aku juga selalu meluangkan waktuku untukmu Jiheon. Kau yang selalu begitu, egois. aku beberapa kali melihatmu bersama pria lain  "


" Oke, aku salah . Tapi, tolong beri aku kesempatan aku masih mencintaimu "


" Cinta? Kau bercanda? Jika kau mencintaiku. Kau tidak akan melakukan itu Jiheon dulu, keluar aku mau mandi "


Yujin yang akan pergi mengambil handuk, tiba-tiba tubuhnya di tarik dan di hempaskan ke kasur. Jiheon naik ke atas tubuh Yujin dan menindihnya, menjadikan kedua kakinya sebagai tumpuan.


Jarinya yang lentik mulai menyusuri wajah Yujin, bulu kuduk Yujin merinding. Jiheon menatap intens matanya.


" Sudah ku bilang, aku mencintaimu. Aku ingin melepaskan rindu "


Jiheon mulai mendekatkan kepalanya, menatap ke arah bibir tebal milik Yujin. Merasa tak benar, Yujin membekap mulut Jiheon lalu menghempaskannya ke sisi lain kasur. Yujin berdiri menjauh.


" Sayangnya aku tidak merindukanmu, aku hanya merindukan Wonyoung. Lebih baik kau pergi , jangan permalukan dirimu sendiri Jiheon "


Yujin mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi, menyisakan Jiheon yang masih diam terduduk di atas kasur.


" Wonyoung? "






























Wonyoung berjalan untuk membuka pintu, saat pintu terbuka Yujin berdiri di hadapannya.


Be Side YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang