Page 27

1.5K 168 63
                                    

Karena author sayang banget ama readers, author double up tadaaaa...
Jangan lupa vote dan komen chagii...
Berkicau sebagai penyemangat...
____________________________________



Happy Reading!












Yujin keluar dari taksi lalu berjalan kebelakang untuk mengeluarkan kopernya dari bagasi, di bantu sopir taksi tentunya.


" Terimakasih paman "


" Sama-sama "


Ia berjalan lalu menyeret kopernya, masuk ke pekarangan rumah yang sudah lama ia tinggalkan. Ia berdiri di depan pintu rumahnya, menekan bell pintu terbuka.


" Yujin anakkuu "


Nyonya Ahn langsung memeluk sang anak yang amat ia rindukan.


" Selamat datang nak "


" Aku merindukan ibu "


Yujin membalas pelukan ibunya dengan sangat erat, mencium pipi sang ibu.


" Kau tidak merindukan ayah?  " Ucap tuan Ahn.


Yujin menoleh ke arah ayahnya dan tersenyum ia melepas pelukan dan memeluk ayahnya.


" Selamat datang di rumah nak "


" Iya ayah "


Sesi berpelukan berakhir dengan penuh haru.


" Bagaimana perjalananmu? "


" Lancar, tapi sedikit lelah "


" Kau ingin makan malam dulu? " Tanya nyonya Ahn.


" Sepertinya aku mau langsung istirahat, lagi pula aku masih kenyang "


" Kalau begitu istirahatlah, besok kita harus pergi ke pernikahan Chaewon kau ingat kan? "


" Tentu, aku ke kamar dulu "


Yujin berjalan menuju kamarnya, dengan perlahan ia menaiki tangga. Tepat di depan pintu kamarnya, ia membuka pintu tersebut.


Kamarnya yang sudah ia tinggalkan selama 2 tahun belum berubah , posisi barang-barang masih sama seperti saat di tinggalkan.


Ia memasuki kamarnya lalu merebahkan diri di kasur, menutup matanya melepaskan rasa lelah.


" Aku harus mandi dulu "


Yujin bangkit dan langsung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.


Selesai mandi ia berjalan membuka lemari mencari pakaian, tangannya terhenti karena melihat salah satu pakaian yang di gantung.


Itu adalah jersey baseball yang ia kenakan dulu saat pergi ke stadium bersama Wonyoung, ia mengusap tulisan di bagian punggung jersey.


" Bunny "


Yujin terkekeh mengingat semua kejadian di stadium, ia mengambil jersey tersebut lalu memakainya.


" Jerseynya masih bisa di pakai tapi tidak dengan kenangannya "


Selesai berpakaian ia merapikan rambutnya, naik ke tempat tidur dan menarik selimut. Sungguh ia sangat lelah , lelah dengan semuanya.


Yujin menutup matanya dan pergi ke alam mimpi.





































Be Side YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang