Page 28

2K 163 35
                                    

Happy Reading!









Masih nyaman tertidur lelap, tapi harus tergannggu dengan aroma mint khas yang masuk ke indra penciumannya. Yujin sedikit bergerak dan merasakan sesuatu di depannya, ia meraba hal tersebut.


Membuka mata dan tertegun, seorang gadis tidur di sampingnya. Menelusup ke area lekuk leher , menyimpan kedua tangannya di dada Yujin.


Gadis itu terbangun dan menatap , tersenyum lalu mencium dada bidang milik Yujin.


" Morning " Ucapnya.


" Sejak kapan kau disini? "


" Sejak pagi "


" Bagaimana caramu masuk "


" Lewat pintu "


" A-aah... Maksudku, kenapa kau bisa ada disini? "


" Aku datang pagi tadi, ibumu bilang kau masih tidur. Ia menyuruhku untuk membangungkanmu, karena kau tertidur lelap aku tak tega. Jadi aku ikut berbaring sebentar "


Yujin mulai mempekerjakan otaknya , ini benar bukan mimpi. Yujin benar-benar bertemu Wonyoung, buktinya gadis itu berbaring di sebelahnya.


Kemarin ia sempat takut jika semua yang ia alami hanya halusinasi, namun ternyata itu nyata.


" Kau bukan pengingkar "


" Sudah ku bilang, aku akan ada di sebelahmu sebelum kau membuka mata "


Yujin mengecup puncak kepala Wonyoung, menariknya agar terus dalam pelukannya.


" Yujin "


" .... "


" Yujin "


" .... "


" Ahn Yujin "


" .... "


Wonyoung merasa aneh kenapa Yujin tak menjawabnya, apa ia tertidur kembali sehingga mengabaikan panggilannya.


" Yujiiinnn "


Walau dengan sedikit penekanan Yujin tak kunjung menjawab Wonyoung, ia malah terus diam menutup mata.


Karena kesal gadis itu mencubit perut Yujin dengan sangat keras.


" Aw, kenapa kau mencubitku? " Yujin mengelus perutnya di bekas cubitan Wonyoung.


" Kau menyebalkan, aku terus memanggilmu tapi kau diam saja " Dengus Wonyoung meluruskan tubuhnya.


Yujin terkekeh, baginya saat melihat Wonyoung kesal malah terlihat lucu.


" Aku sengaja "


" Kenapa? "


" Aku ingin meyakinkan diri bahwa kau memanggil namaku bukan Ryujin, itu membuatku bahagia Youngie "


Wonyoung kembali memiringkan tubuhnya menghadap Yujin, tatap yang begitu lekat. Mampu membius siapa saja yang menatapnya.


" Kau pasti sangat sakit saat aku terus menganggapmu Ryujin "


" Tentu, tapi itu semua aku terima dan aku jalani dengan sepenuh hati. Tak peduli kau memanggilku apa, aku akan terus mencintaimu dengan segala jenis perbedaan kita. Yang terpenting adalah hatimu "


Be Side YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang