Be Side You

Page 17

Jangan lupa vote dan komen chagii..
Berkicau sebagai penyemangat.
___________________________________

Happy Reading!

Wangi makanan menyeruak masuk kedalam hidung Yena, membuat terbangun dari tidurnya. Ia memegangi kepala yang terasa sangat berat dan pening, karena efek mabuk semalam.

" Argh—, kepalaku berat sekali "

Terdengar suara dari dapur, ia menoleh ke arah nakas yang sudah tersimpan segelas air putih. Yena meraih gelas tersebut lalu meminumnya, bingung dengan apa yang terjadi.

Bukanlah dia mabuk semalam? Lalu siapa orang yang berada di dapur? Memastikan siapa orang tersebut, Yena turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.

Beberapa kali menguap dan menggaruk perut saat keluar kamar, Yena terperanjat setelah melihat Yuri yang memakai apron sedang memasak sesuatu di dapurnya.

Yuri menoleh dan tersenyum lalu menyimpan semangkuk sayur dan nasi di atas meja.

" Sudah membaik? " Tanya Yuri.

" Hm "

Yena menjawab seadaanya karena masih marah dengan kejadian waktu itu, Yuri hanya mengerutkan kening bingung dan menatap Yena yang berjalan menuju kamar mandi.

" Kenapa kau mabuk semalam? Apa kau ada masalah? "

" Masalahnya itu kau Yuri " Yena hanya menjawab dalam hati.

Setelah mencuci muka dan gosok gigi ia keluar dan pergi menuju dapur, menyalakan mesin kopi tanpa melihat ke arah Yuri. Gadis itu semakin bingung dengan sikap Yena yang sedingin itu pagi ini.

" Yena, apa aku melakukan kesalahan sehingga kau bersikap begitu? "

Lagi-lagi Yena hanya diam menuangkan kopi pada gelasnya lalu duduk di kursi meja makan tanpa menjawab Yuri, gadis itu menghampiri Yena lalu duduk di sebelahnya. Yuri menangkup wajah Yena agar menoleh ke arahnya.

" Tolong jawab aku, aku punya salah apa? "

" Aisshhh " Yena melepas tangan Yuri dari wajahnya.

" Ya! " Teriak Yuri menggebrak meja.

" Aku tidak tau apa kesalahanku, bisakah kau bilang apa yang membuatmu seperti ini?! Aku bukan cenayang yang bisa menebak seseorang Yena, tanpa kau bilang aku tidak akan mengerti kau kenapa!! " Sambung Yuri dengan nada tinggi.

" Kau masih bertanya apa kesalahanmu?! Kau itu berselingkuh Yuri! " Yena tak kalah tinggi.

" Selingkuh? "

" Kau kira aku tidak tau?! Aku melihatmu bersama seorang pria 2 hari lalu kau memeluk bahkan mencium pipinya di hadapanku!! Kau mengkhianati aku! "

" 2 hari lalu? "

Yuri diam dan memikirkan apa yang ia lalukan di hari itu.

" Pftttt, ahahahahahaha " Yuri terbahak.

" Kau malah tertawa?! Kau pikir lucu bermain di belakangku?! "

" Ahahahaha, 2 hari lalu ahahaha "

Yuri malah semakin terbahak hingga mengeluarkan airmata.

" Yena, kau cemburu? Kau cemburu pada kakakku? "