Chapter - 5

2.7K 356 28
                                    

Para squad levi berkumpul termasuk lascrea, ia duduk di samping petra rall yang tersenyum manis. Lascrea mengadahkan matanya ke 2 laki laki di sebrang dan seorang yang sedang bersandar di tembok ia menatap mereka satu persatu

"Aku Eld Gin" ujar laki laki berambut pirang kecoklatan

"Ini oruo bozad" tunjuknya kepada laki laki di sampingnya yang bermuka masam

"Dan dia Gunther Schultz" ujar eld yang menunjuk ke arah Gunther tersenyum ke lascrea

"Aku lascrea .. ackermann" ucapnya

"Ehh kau memiliki nama belakang yang sama dengan cadet baru nilai tertinggi" ujar petra

"Mikasa .. namanya mikasa, aku dengar levi heichou-"

"Sejak kapan kalian mulai bergosip"

Ucapan oruo berpotong karena levi tiba tiba memasuki ruangan bersama dengan eren , oruo segera meminta maaf dan terdiam. Levi memperhatikan anggota squad satu persatu dan tatapannya jatuh ke arah lascrea yang hanya menatap lurus datar

'Apa dia hanya memiliki ekspresi itu' gumam levi

Eren menatap anggota squad levi dengan gugup lalu duduk di samping gunther yang terus tersenyum, membuat eren agak kaku membalas senyumannya. Levi berdiri di depan meja agar seluruh anggota squad dapat mendengar dan melihatnya

"Hari ini kita menerima 2 anggota baru .. Eren Yeager dan Lascrea Ackermann"

Eren terkejut mendengar nama belakang gadis di depannya dan menatap tidak percaya, sedangkan lascrea masih tetap mempertahankan ekspresi dinginnya dan merasa tidak tertarik dengan apa yang di bicarakan levi

"Squad ini di bentuk untuk melindungi eren ketika menggunakan kekuatan titannya sekaligus membunuhnya ketika tidak terkontrol" ujar levi

'Bagus setidaknya aku bisa membunuhnya' pikir lascrea

"Erwin membuat sebuah misi untuk menangkap beberapa tikus tikus di dalam tembok" lanjut levi

"Perhatikan gerak gerik Annie Leonhardt , Reiner Braun dan Bertholdt Hoover"

Eren menatap tidak percaya pada levi dan memukul meja dengan keras sambil berdiri
"Mustahil heichou mere-"

"Siapa yang mengizinkan mu bicara eren?!" ujar levi penuh dengan penekanan

Eren mengerutkan dahinya dan kembali duduk,petra melayangkan tatapan iba kepada eren

"Perhatikan gerak gerik mereka , itu perintah dari erwin sementara" perintah levi

"Dimengerti" ujar seluruh anggota squad kecuali eren

"Kita akan menempati markas baru, untuk sementara menjauhkan eren dari tikus tikus itu. Kita berangkat besok pagi" keputusan final levi membuat pertemuan berakhir , lascrea yang hendak beranjak meninggalkan ruangan mendapat instruksi dari levi untuk tetap tinggal bersama eren di ruangan

"Kau akan memilih kuda bersama eren" ucap levi

"Aku bisa sendiri" jawab singkat lascrea yang masih tetap berdiri

"Lascrea san! Mohon bantuannya" ujar eren menjulurkan tangan untuk berjabat tangan, lascrea menatap tangan itu sesaat dan menepisnya

"Ya" jawab lascrea datar sambil meninggalkan ruangan

Eren menatap punggung lascrea di balik pintu hanya mendengus pasrah dan menatap tangannya yang di tepis lascrea
'Dingin sekali' pikirnya

Levi hanya menonton itu dengan diam, gadis itu ternyata kasar juga. Tatapannya yang selalu tajam dan mengintimidasi menyimpan banyak kesedihan, ia merasa menemukan cerminan dirinya sendiri di dalam gadis itu

'Glommy brat'
.
.
.
.
Erwin menatap tumpukan kertas kertas berada di depannya, ia sedang berfikir bagaimana cara mengetahui 'manusia luar tembok' yang di katakan lascrea. Sebuah ketukan halus berhasil mengalihkan pikirannya, gadis yang baru saja ia pikirkan berdiri di ambang pintu dengan raut wajah dingin seperti biasanya

"Komandan erwin" panggilnya

Erwin tersenyum kecil dan menatap gadis yang beranjak menghampirinya
"Aku akan meninggalkan markas untuk memulai misi sebagai squad levi, tapi .."

Gadis itu menghela nafas kecil dan menatap tumpukan kertas di meja erwin
"Kerajaan berusaha menutupi rahasia di luar tembok, mereka berusaha mengurung manusia di sini apa yang akan kau lakukan?" lanjutnya

"Ya , aku sudah memperkirakan hal itu. Harusnya aku yang bertanya padamu apa yang ingin kau lakukan sekarang lascrea?" Tanya erwin

"Aku akan mengumpulkan informasi, aku akan datang ke kantor mu jika aku berhasil mendapatkan informasi" ucap lascrea

Sebuah ketukan pintu mengalihkan pikiran lascrea dan erwin , mike zacharias memasuki kantor dengan mengendus ngenduskan hidungnya
"Ketemu" ujarnya

Lascrea hanya menatap bosan kepada mike dan kembali menatap erwin yang berdiri menghampiri mike
"Aku mencari gadis berbau seperti levi " ujarnya

"Ada apa?" Tanya lascrea

"Aku akan membantumu memilih kuda" ujar mike

'Ada apa dengan orang ini' pikir lascrea

"Ide bagus .. mike bisa memilihkan kuda terbaik untukmu" ujar erwin

WIEDERHOLT (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang