Hanji menyerigai besar menatap tubuh titan eren yang mengkristal dengan mata terbinar binar, setelah hampir 2 bulan melakukan banyak eksperiment dengan cairan biru yang bernama 'zirah' yang di temukan oleh lascrea, akhirnya mereka bisa menutup lubang di wall maria.
Sedangkan historia sendiri menjalankan kewajibannya menjadi ratu dan memutuskan untuk membuat suatu panti asuhan yang memuat anak anak dari kota bawah tanah sampai di seluruh wall di paradis island, ia melakukan itu untuk dirinya sendiri seperti yang di katakan lascrea padanya.
Lascrea seringkali menemani hanji bereksperiment dengan tubuh titan eren di tanah lapang yang luas dan kosong, ia juga sering kali menatap ke arah panti asuhan yang historia dirikan, mengabaikan hanji yang bersorak bahagia dan eren yang terlihat senang karena eksperimentnya berhasil itu.
Matanya menangkap historia yang sedang memarahi anak anak yang berlarian menjauh darinya
"Hei! Tunggu aku .." teriak historia kepada dua anak kecil itu
"Jangan lari saat aku bicara pada kalian!" Ujar historia sebari menarik baju belakang dua bocah itu, mikasa dan sasha juga ikut membantu dengan membawa kotak kotak yang sangat berat itu ke dalam panti asuhan.
"Jajanan di makan sehabis kerja! Kalian dasar serakah!" Ujar historia lanjut memarahi kedua bocah itu, lascrea hanya menatapnya datar peristiwa itu, rupanya armin dan jean yang tak jauh dari historia juga sedang menatapnya, mengabaikan eren dan hanji yang sedang berdebat kecil.
Mata lascrea menemukan seorang anak kecil laki laki yang menangis tersendu sendu di dekat pohon, rupanya kaki anak itu terluka karena ia berusaha memanjat pohon itu untuk mengambil sesuatu di atas dahan pohon. Entah kenapa lascrea menghampiri anak kecil laki laki berambut hitam itu yang menangis sebari memegang kakinya
"Anak laki laki tidak boleh menangis loh .." ujar lascrea sebari menatap anak itu, mata ber iris biru itu menatap gadis cantik di depannya yang berwajah sangat kaku dengan tatapan yang memelas
"Kau ingin mencoba mengambil buah di atas pohon itu?" Tanya lascrea sebari menatap pohon besar di atasnya
"Bukan .. aku ingin menyelamatkan anak burung yang jatuh itu .. tapi aku terlalu lemah" ujar anak laki laki itu sebari menunjuk ke suatu sarang burung yang sebentar lagi hampir terjatuh, mendengar itu lascrea setengah terkejut dan menatap ke arah anak laki laki itu tunjukan
"Seperti nya .. kau ingin menjadi pahlawan ya" ujar lascrea
"B-bukan! Aku hanya tak ingin induk dari burung burung itu kehilangan anaknya! Dia akan menangis seharian!"
Lascrea terkekeh pelan dengan jawaban anak kecil berumur 12 tahun di hadapannya itu, lalu membantunya berdiri dan menjajarkan dirinya dengan anak laki laki itu
"Namamu siapa?"
"Galen .. Galen Fulke.. aku dari kota bawah tanah!" Ujar anak laki laki yang bernama galen itu, lascrea mengulurkan tangannya kepadanya
"Namaku lascrea .. kau ingin aku bantu?"
"Eh"
Galen menaiki punggung lascrea dan memperbaiki posisi sarang burung yang hampir terjatuh itu kedalam posisi yang lebih aman, dengan senyum di wajahnya galen setengah memeluk leher lascrea
"Kakak! Kita berhasil"
Lascrea tersenyum mendengarnya, dan menatap galen yang tersenyum lebar dan menenggelamkan kepalanya ke bahunya
"Sudah waktu nya kita kembali ke panti asuhan itu galen" ujar lascrea melangkah kah kakinya beranjak menuju ke panti asuhan dengan galen yang berada di gendongan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
WIEDERHOLT (END) ✔️
Fanfiction"Karena dunia ini penuh dengan luka dan penderitaan, inilah sebabnya kau harus hidup menjadi seseorang yang di cintai semua orang, yang selalu tergantung kepada orang lain dan kepada siapa orang lain tergantung" "This is a cruel world, and only the...