Chapter - 37

1.4K 178 10
                                    

Keith shadis, sebelum erwin beliau adalah komandan pasukan survey corps ke-12 adalah seseorang yang eren lihat di ingatan ayahnya, mengetahui itu eren segera memberitahu hanji dan levi serta lascrea yang kebetulan sedang merapatkan sesuatu dengan mereka memutuskan untuk berkunjung kepadanya esok hari

Kuda hitam levi memimpin di susul kuda putih lascrea, di belakang mereka squad levi memacu kudanya menyeimbangi kecepatan dua ackermann di depan mereka

"Instruktur shadis" sapa eren menatap punggung keith shadis yang sepertinya sedang merenung itu, keith shadis melirik ke arah gerombolan survey corps itu dan tatapannya jatuh kepada eren.

Hanji membisik kan sesuatu di telinga lascrea membuat gadis itu bergidik ngeri mendengarnya
"Dulu aku menyukai keith shadis"

"Hah?!"

.
.
.
.

"Ada apa blouse? Kau tak duduk?" Tanya keith shadis pada sasha yang berdiri mematung ketakutan menolak untuk duduk di kursi

"Tidak! Aku cukup berdiri disini saja pak!" Jawab sasha lantang dengan raut wajah ketakutan

"Kalau tidak salah, dahulu aku sering memanggilmu kesini untuk menghukum mu namun baru beberapa bulan setelah itu .. kalian semua telah berubah" ujar keith shadis menatap mantan mantan cadet yang telah ia latih beberapa bulan lalu itu

"Komandan shadis .. tidak, instruktur shadis. Persiapan mengambilalihan wall maria yang sudah di depan mata , kau pasti tau apa yang membawa kami kesini" ujar hanji menatap keith shadis, lascrea yang duduk di samping mikasa hanya diam mendengarkan apa yang di katakan hanji tanpa berkata apa apa sama seperti levi dan mikasa

"Eren, kau sangat mirip dengan ibumu tapi yang jelas mata yang tajam itu milik ayahmu " ujar keith shadis menatap mata eren , mendengar itu eren beranjak berdiri dan menatap tajam ke arah keith shadis

"Tolong katakan pada kami, semua yang ada tahu tentangnya!"

"Aku ini tidak tau apa apa, kalau di lihat meskipun begitu kalau ingin kau mendengarnya,aku bisa menceritakan satu cerita yang tak berguna bagi umat manusia" ujar keith shadis dengan tatapan sayu

"Cerita seorang pengamat, diriku dahulu 20 tahun lalu di wall maria. Di depan gerbang shiganshina, dia ada di sana "

"Entah dia berbohong atau tidak,dia tidak ingat mengapa dia ada di luar tembok semua ingatannya hilang, hanya namanya grisha yeager yang tersisa"

"Dia benar benar tidak tau apapun, tentang dunia ini apapun. 'Orang terpilih' dia orang pertama yang mengatakan itu padaku, namun memang benar di dalam tembok yang sempit bagiku"

"Seseorang yang istimewa, seseorang yang terpilih aku tidak mempunyai semua itu. Ya, orang biasa yang tidak bisa menggapai apapun"

"Orang istimewa memang ada,aku ini memang bukan bagian dari mereka bagaimana bisa aku tidak menyadari fakta sekecil itu"

"Suatu ketika, wall maria di tembus aku menyadari ini adalah semua salah grisha dia adalah orang terpilih yang menyebabkan semua itu carla .. ibumu dimakan titan"

"Dia bahkan membawa dirimu ke dalam hutan, yang sudah aku temui terbaring tak sadarkan diri tanpa ada tanda tanda keberadaan grisha. Lalu aku membawa tubuhmu yang tak sadarkan diri kembali ke pengungsian"

"Itulah .. semua yang ku tau" ujar keith shadis mengakhiri ceritanya, menatap semua manusia yang berada di sana dengan wajah penuh kesedihan dan penyesalah di matanya.

"Hanya segitu saja?" Tanya eren

"Tidak, itu sudah cukup menjelaskan semua .." lascrea menatap keith shadis dengan tatapan kosong

WIEDERHOLT (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang