Chapter - 10

2.2K 303 8
                                    

Ketika membuka matanya lascrea mendapati erwin yang duduk di sofa depan sedang menatapnya
"Sudah bangun?"

Lascrea segera beranjak duduk dengan wajah yang kaku
"Berapa lama ak-"

"3 jam .. kau tidur 3 jam" jawab erwin sebari menuangkan teh dan menyerahkannya kepada lascrea, ia menatap teh itu dan menunduk membiarkan poninya menutupi sebagian wajahnya

"Maaf .." lirihnya pelan

"Sepertinya semalam kau sulit tidur , jadi ada yang ingin kau sampaikan?" Tanya erwin kepada gadis yang sedang menunduk kaku tersebut

"Tentang doktrin 'manusia terakhir' itu , semua palsu" ujar lascrea sebari menatap manik biru milik erwin

Erwin menatap lascrea berbinar dan tertawa kecil, ia mengacak ngacak rambutnya yang biasanya klimis
"Benar , ayahku adalah guru .. dia mengetahui semua" ujar erwin sambil meresap tehnya

"Ketika itu ayahku mengajarkan sejarah dan mengatakan bahwa kita lah manusia terakhir, tapi ketika aku bertanya sebuah pertanyaan yang mungkin terdengar aneh ayahku langsung mengakhiri kelas tanpa membalas pertanyaanku" lanjut erwin

Lascrea hanya terdiam mendengarkan penuturan komandan di depannya itu
"Lalu ketika aku sampai di rumah, ayahku memberi tahu jawaban ku.ia mengajar berdasarkan buku sejarah yang di berikan pemerintah,Semenjak itu aku mulai menceritakan kepada teman teman ku tentang apa yang ayahku katakan"

"Suatu ketika military police menanyaiku tentang apa saja yang ayahku katakan kepadaku .. aku adalah bocah polos yang bodoh , 2 minggu kemudian ayahku di temukan tewas akibat kecelakaan kereta kuda yang aku yakini bahwa sebenarnya dia dibunuh"

"Military police adalah anjing pemerintah, mereka membunuh ayahmu untuk menutupi rahasia yang sebenarnya .. kita semua sebenarnya bukanlah manusia terakhir , di luar dinding itu ada-"

"Ada kebebasan .. " erwin menatap lascrea sambil tersenyum membuat nya memalingkan wajahnya menghindari senyuman yang membuat wajahnya panas itu

"Terimakasih .. kau sudah memberiku jalan, tugas yang kulakukan selanjutnya adalah membuktikan bahwa ayahku benar"

Keduanya terdiam larut dalam pikiran masing masing, lascrea menatap erwin dengan rambut acak acakan dan kancing kemejanya yang sudah sedikit terbuka itu.
"Aku tidak mempunyai tujuan .." ucap lascrea membuat erwin kembali menatapnya

"Aku bukan berasal dari sini , aku tidak punya tujuan .. apa yang aku cari selama ini aku tidak tau"

"Selama ini aku hanya menatap teman teman ku menjadi ternak titan aku tidak bisa menyelamatkan mereka " lascrea menekan gelas yang sedang ia pegang sampai pecah, ia kemudian menyadari apa yang ia lakukan dan segera menatap pecahan gelas tersebut di ikuti darah yang keluar dari tangannya

"Kalau begitu lupakan dirimu" erwin beranjak dan berjongkok di depan lascrea sambil memegang tangannya yang berdarah , ia memegang tangan lascrea lalu membalutnya dengan kain

"Lupakan dirimu .. lupakan dirimu yang dulu, lalu lakukan apa yang bisa kau lakukan sekarang" erwin menggenggam tangan lascrea dan menatap manik abu abu biru itu yang sedang mati matian menahan tangis

"Lupakan bahwa kau adalah lascrea ackermann .. kau yang sekarang, adalah keajaiban dan .. aku percaya padamu" erwin mengelus surai hitam gadis itu dengan lembut sambil tersenyum

Erwin membersihkan pecahan gelas itu dan membiarkan lascrea yang larut kembali dengan pikirannya

"Erwin .." panggil lascrea membuat sang komandan itu agak terkejut dengan nada yang ia berikan

"Besok, female titan akan bergerak .. kita harus menangkapnya" lascrea menatap serius dan beranjak berdiri

"Besok .. hari dimana aku akan menghancurkan titan itu" lascrea melangkah menghampiri erwin yang terpaku dengan nada gadis tersebut

"Karena aku .. ingin mengubah dunia"

"Bantu aku .. erwin"

.
.
.
.
Dengan langkah terhuyung lascrea sampai di markas sebelum waktu makan malam, ia segera memasuki markas sementaranya itu dan mendapati levi yang menyender di dinding menatapnya tajam
"Sudah puas bermain nya?"

"Aku tidak bermain" jawab lascrea sambil mendengus kesal

"Lascrea .." petra menghampiri lascrea dan menggandeng tangannya menuju dapur

"Biar kan saja levi heichou, dia memang seperti itu" lanjut petra di sela sela perjalanan, levi diam diam mengikuti 2 gadis itu menuju dapur

"Lascreaa!!" Panggil eld dan oruo bersemangat

Lascrea menatap mereka dengan terkejut
"Aku dengar kau suka sekali susu, aku tadi pagi kebetulan dari rumah .. aku membawamu 3 botol susu" ujar eld

"Itu benar kau dalam masa pertumbuhan kan .. susu baik untukmu" ujar uruo yang tersenyum meremehkan

Eren dan gunther yang baru saja datang dari kamar segera bergabung bersama mereka
"Wah apa itu daging?" Tanya eren

"Jangan .. ini untuk lascreaa" ujar petra , eld dan oruo serempak
"Kami sengaja memasaknya khusus untuknya" petra mengakhiri kalimat dengan nada penekanan

Lascrea menatap mereka dengan diam, dadanya merasa hangat.ia menatap petra , eld dan oruo yang terus saja berbicara sedangkan eren yang menatap jengkel kepada oruo

"Dan lascrea .. aku dengar kau memiliki masalah sulit tidur, ini aku bawakan teh hijau" petra tersenyum lembut kepada lascrea

"Ini adalah permintaan maaf kami kemarin kami-"

"EHHH" mereka ber6 plus levi yang menatap dari kejauhan terkejut melihat sang Lascrea Ackermann menangis

"Apa yang kalian lakukan" ujar levi tajam

Petra menghampiri lascrea dan memeluknya, ia mengelus lembut surai hitam milik gadis yang sedang menangis menunduk itu

"M-maafkan kami kami tidak-"

"Terimakasih .." ucap lascrea tulus sebari menatap mereka yang terkejut , eren bahkan membuka mulutnya lebar dan petra yang ikut menangis menatapnya

"Terimakasih .." lascrea tersenyum tulus kepada teman teman barunya

Eld , oruo dan gunther bahkan eren merona akibat senyuman lascrea dan membalas senyuman itu
"Tidak apa apa .. kita kan satu tim" ujar eld di ikuti anggukan kepala oruo

Levi menatap gadis itu, dan menghampiri meja anggota nya dan duduk di depan lascrea diikuti eld dan oruo

Lascrea segera berhenti menangis dan menatap levi dan kawan kawannya yang menunggu nya untuk berbicara
"Aku mendapat pesan dari komandan erwin" ujar lascrea seraya menyerahkan sebuah kertas pada levi

Levi membaca kertas itu dengan eld , oruo, dan eren yang mengintipnya di belakang
"Bagaimana levi" gunther yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara

"Kita akan melakukan ekspedisi luar tembok besok, kita akan menjebak tikus dengan perangkap milik hanji" ujar levi menatap anggotanya satu persatu

"Persiapkan diri kalian, kalian harus melindungi eren .."

"Di mengerti"

Manik lascrea menatap manik levi, tatapan mereka berdua sangat mirip.
"Dan kau lascrea .. besok tunjukan kemampuanmu.."

"Ya"

'Lakukan apa yang kau bisa lakukan sekarang'

WIEDERHOLT (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang