Bab 7

175 10 0
                                    

Happy Reading 📖

***

Setelah selesai mata kuliah hari ini Ica dan Abil, mampir ke mall sekedar untuk jalan-jalan.

"Ica mau kemana nih?" Tanya Abil sedari tadi belum punya tujuan.

"Ikut, Ica dulu yuk!" Menarik tangan Abil memasuki salah satu toko baju muslim.

Ica mencari baju yang cocok untuk mereka berdua biar couple gitu, Sedangkan Abil menunggu ica yang tengah memilih baju. Ia melihat salah satu gamis cantik yang ada depan matanya saat ini.

Berfikir mungkin Abil harus berubah menjadi lebih baik dengan salah satunya menutup aurat. Tidak banyak berfikir Abil langsung mengambil gamis tersebut dan menghampiri Ica.

Ica melihat Abil mengambil gamis ada rasa bahagia, berfikir Abil akan menutup aurat. Ica memberikan gamis couple hanya berbeda warna kepada Abil.

"Buat apa, Ca?" Tanya Abil.

"Ini aku beliin, Abil gamis. Besok Ica pakai ke kampus. Atau nggak kalau Abil udah siap menutup aurat besok ke kampus di pakai, OK!" Ini salah satu usaha Ica membuat Abil menutup aurat. Walaupun sebenarnya menutup aurat harus dari hati, tapi apa salahnya Ica mencoba.

Mereka membayar belanjaan yang mereka pilih. Setelah berbelanja mereka berdua memutuskan untuk pulang ke tempat masing-masing.

Ica berharap semoga besok Abil mengenakan gamis yang tadi ia pilih.

Dilain tempat Abil merasa ada keinginan menutup aurat, merasa selama ini ia banyak melakukan dosa dengan mengumbar aurat. Dengan Bismillah Abil besok akan memulai menutup aurat.

Pagi hari ini Ica berangkat lebih awal untuk ke kampus. Belum terlihat Abil sedari tadi, karena memang saat ini hanya beberapa orang saja yang sudah berada di dalam ruangan.

"Assalamualaikum, Ica?" Salam Abil yang saat ini berada di depan Ica dengan penampilan yang lebih tertutup.

"Waalaikumsallam. Ya allah cantik banget kamu, Bil!" Ica melihat perubahan Abil merasa sangat senang melihat sahabatnya berpakaian tertutup seperti ini.

"Kamu bisa aja, Ca." ucap Abil malu-malu.

Pembicaraan mereka terpotong karena Dosen masuk ke dalam ruangan. Dosen Pak Ardi untuk mata kuliah bahasa.

Ardi melihat sekeliling ruangan tapi matanya fokus melihat adiknya dengan balutan hijab hitam di kepala dan baju gamis yang sangat cocok dipakai oleh Abil. Hatinya merasa teduh melihat Abil menutup aurat. Ingin rasanya menarik Abil ke dalam dekapan pelukan menyalurkan rasa sayang yang selama ini ia pendam kerena selalu sibuk dengan dunianya sendiri.

***

Next Chapter 👉

Cinta bukan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang