Bab 6

176 9 0
                                    

Happy Reading 📖

Uang tidak bisa membeli
kebahagian yang abadi.
Hanya ketulusan dan keikhlasan
membuat kita bahagia

🖋Tinta_May


***


Di rumah mewah tempat Abil tinggal bersama kedua orang tua serta kakak tercinta. Kalian berfikir kehidupan Abil sangat sempurna, tapi sayangnya ia mempunyai keluarga yang sibuk dengan urusan masing-masing.

Memiliki uang tidak membuat Abil bahagia dengan apa yang dimiliki. Memiliki kakak dengan sifat cuek membuatnya semakin mandiri untuk serba sendiri.

Tidak ada yang tau kalau Abil anak dari orang kaya. Dia menutupi identitas untuk mendapatkan sahabat yang bisa menerima apa adanya bukan ada apanya. Dia juga menutupi bahwa dia adik dari Ardi Bagaskara yang merupakan salah satu Dosen dan juga pemilik kampus tempat dimana ia kuliah. Alasannya karena tidak mau jika Abil merasa istimewa bisa mendapatkan nilai bagus dan hanya dimanfaatkan.

Selama ini Abil kemana-mana selalu menggunakan Ojol untuk mengantarnya, hitung-hitung bisa membantu para Ojek Online.

Ia akui ia memiliki uang tapi, tidak memiliki teman bahkan kasih sayang keluarga. Orang tua yang selalu sibuk keluar di kota mengurus pekerjaan sedangkan kak Ardi sibuk menjadi Dosen yang menguras waktu.

Tidak ada teman yang bisa di ajak sharing semua hanya dipendam sendiri tanpa orang lain tau bagaimana perasaannya.

***

Hari ini Ica kembali ke kampus, melihat Abil duduk sendiri tengah melamun entah memikirkan apa.

"Assalamualaikum, Abil cantik. Pagi-pagi udah ngelamun aja," menyadarkan Abil dari lamunan.

Ica sebenarnya memiliki sifat ceria jika berada di lingkup orang yang disayangi termasuk Abil yang sekarang sebagai sahabat.

"Waalaikumsallam Ica. Kamu ngagetin aja." Ucap Abil.

Baru ingin menjawab, tiba-tiba Dosen datang.

"Assalamualaikum," salam dosen yang tak lain Ardi orang yang menabrak Ica dan juga kakak kandung dari Abil.

Abil melihat kak Ardi merasa biasa saja. Memang diantara mereka berdua tidak terjalin komunikasi yang baik, terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.

Sedangkan Ica syok bukan main kenapa kak Ardi bisa jadi Dosennya. Ardi melihat sekeliling ruangan, matanya melihat Abil bersama Ica gadis yang pernah ia tabrak.

Mata kuliah berjalan dengan lancar. Tapi tunggu dulu, Ardi merupakan salah satu dosen killer tercuek jadi jangan heran jika ia selalu memberikan tugas di setiap pertemuan.

Sebelum keluar dari ruangan, ia sempat melihat Abil tampak lebih kurus. Ada perasaan sedih tidak bisa menjaga seperti layaknya seorang kakak terhadap adiknya. Seorang kakak yang seharusnya ada disaat adiknya membutuhkan, tapi ia malah sibuk dengan dunianya sendiri dan mengabaikan Abil.

Dunia Ardi hanya untuk bekerja dan bekerja. Pulang dari bekerja, Abil sudah tertidur dan berangkat sebelum Abil bangun selalu begitu setiap hari.

***

Next Chapter 👉

Cinta bukan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang