Bab 16

150 8 0
                                    

Happy Reading 📖

***

Kedua orang tua benar-benar syok dengan kedatangan seorang pria dan keluarga untuk melamar putri satu-satunya yang sangat ia jaga. Abang Ica mendapat kabar jika adiknya dilamar pun ikut bahagia. Tapi merasa sedih akan melepas tanggung jawab.

Ica sudah mendapatkan kabar bahwa Pak Ardi benar serius dengan ucapannya. Sekarang semua keputusan ada di Ica.

Diberikan waktu 3 hari untuk memikirkan keputusan apa yang akan diambil Ica untuk masa depannya. Ica merasa ragu untuk menikah di usia muda, karena masih kuliah takutnya nanti jika sudah berumah tangga tidak bisa membagi waktu.

Setelah melakukan shalat istikharah, Ica sudah mendapatkan jawaban mengenai lamaran dari Pak Ardi. Ia akan memberikan tau jawaban melalui perantara orang tua.

Ayah Ica memberikan jawaban dari Ica mengenai lamaran dari Ardi.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsallam, iya kenapa om?"

"Begini om dapat amanat dari Ica untuk menyampaikan keputusan mengenai lamaran dari nak Ardi,"

"Keputusan Ica bagaimana om?"

"Ica menerima lamaran dari nak Ardi."

"Alhamdulillah,"

"Yasudah ya om lagi ada tamu, assalamualaikum,"sa

"Waalaikumsallam."

Setelah pembicaraan melalui telfon, Ardi merasa bersyukur dan bahagia akhirnya bisa di terima oleh Ica untuk membangun bahtera rumah tangga.

Ardi memberi tau bahwa lamarannya di terima Ica dan keluarga. Orang tua Ardi yang akan mengurus semua persiapan pernikahan.

Hanya 2 minggu persiapan untuk menjelang hari-H. Kesepakatan untuk gaun dan juga cincin akan di pilih oleh kedua pihak mempelai.

Hari ini jadwal nya Ardi dan Ica untuk fitting gaun pengantin dan mencari cincin sesuai dengan selera mereka.

Ica saat ini berada di dalam kelas mata kuliah Pak Ardi. Walaupun pernikahan sebentar lagi tetapi tidak ada orang lain yang tau. Mereka sepakat untuk tidak mengekspos hubungan diantara mereka.

"Sekian pelajaran hari ini. Ica bisa tolong kamu bantu bawakan tugas ini!" Ucap Ardi meminta tolong, dan mengajak Ica untuk langsung fitting gaun pengantin dan mencari cincin.

"Baik, pak." Jawab Ica.

***

Next Chapter 👉

Cinta bukan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang