Bab 3

256 13 0
                                    

Happy Reading 📖

Setiap ada peristiwa
pasti ada sesuatu
rencana untuk kedepannya

🖋Tinta_May

***

Ica tergeletak tidak sadarkan diri di pinggir jalan dengan luka di tangan dan juga di kaki. Beberapa orang yang mendengar suara tabrakan pun langsung menghampiri Ica, sedangkan yang menabrak Ica turun dari mobil langsung meminta orang-orang yang mengerubungi Ica untuk membawa Ica masuk ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit terdekat agar segera ditangani oleh Dokter.

Pelaku yang menabrak Ica, seorang Ardi Bagaskara yang bekerja sebagai Dosen di salah satu Universitas yang berada di Jakarta. Karena pikiran sedang kacau sampai ia menabrak seorang gadis yang tengah berjalan di pinggir jalan.

Terkejut dengan apa yang terjadi Ardi langsung membawa gadis tersebut untuk ke rumah sakit terdekat. Takut terjadi apa-apa terhadap gadis yang saat ini sedang berada di ruang IGD , tengah ditangani oleh Dokter.

Ceklek

Keluar lah seorang Dokter dari ruang IGD.

"Bagaimana keadaan gadis itu, Dok?" Ucap Ardi, menanyakan keadaan gadis itu.

"Gadis yang berada di dalam saat ini sedang istirahat setelah kami tangani. Ada beberapa luka di tangan dan juga di kaki tapi tidak terlalu serius," Ucap Dokter yang menangani gadis itu.

"Terimakasih, Dokter." Ucap Ardi, merasa tenang tidak terjadi apa-apa terhadap gadis itu. Dokter berlalu meninggalkan Ardi.

Ardi masuk kedalam untuk melihat keadaan gadis itu. Melihat gadis terbaring membuat nya merasa bersalah dan juga merasakan sesuatu berbeda dihatinya entah ia tidak paham.

Jika dilihat gadis itu sangat cantik terlebih lagi dengan hijab syar'i yang dikenakan.

Astaghfirullah

Ardi merutuki dirinya sendiri bisa-bisanya dengan keadaan saat ini, malah melakukan zina mata.

"aduh," rintih Ica memegang kepala merasakan pusing.

Tersadar dari lamunan, Ardi langsung melihat Ica yang meringis memegang kepalanya.

"Kamu gak papa? ada yang sakit gak? Saya panggilkan, Dokter?" Rentetan pertanyaan dari Ardi panik dengan  keadaan Ica.

"Saya gak papa, hanya sedikit pusing saja. Oh ia saya kenapa bisa disini?" Tanya Ica, tidak ingat jika tadi mengalami kecelakaan.

"Tadi kamu kecelakaan karena saya. Saya minta maaf atas kecerobohan saya, bikin kamu jadi seperti sekarang ini," Ucap Ardi, merasa bersalah yang menyebabkan gadis dihadapannya saat ini terluka.

Ceklek

Terlihat Dokter dan Suster masuk untuk memeriksa kondisi Ica.

"Pasien sudah bisa pulang sekarang. Mohon untuk mengurus bagian administrasi terlebih dahulu sebelum pasien dibawa pulang," Ucap Dokter.

"Baik, Dokter," Ucap Ardi yang ditangguhkan oleh Dokter dan berlalu meninggalkan Ardi dan Ica berada di dalam 1 ruangan.

"Saya urus administrasi dulu baru nanti saya antar kamu pulang," Ucap Ardi, berlalu meninggalkan Ica di ruangan sendiri.

***

Next Chapter 👉

Cinta bukan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang