Bab 46

329 13 1
                                    

Tidak ada percakapan antara Riza dan Ica. Merasa dirinya tidak dianggap akhirnya dia memilih untuk beristirahat di kamar tamu.

"Ca, abang mau istirahat dulu," Ucap Riza berlalu ke kamar tamu.

Ica yang terlalu larut dalam curhat dengan Abel membuat dirinya melupakan Abang nya. Tapi entah kenapa Ica merasa ada keanehan Abangnya yang diam saja tidak mau berbicara.

"Bel, ehhmm... Abel udah punya pacar?" Ditengah-tengah curhatan.

Abel merasa bingung kenapa Ica menanyakan mengenai pacar.

"Gak ada, Ca. Aku gak mau pacaran. Memang kenapa?" Tanya Abel.

"Gak papa sih. Kalau seandainya ada yang melamar gimana?" Ucap Ica to the point.

"Ya gak gimana-gimana. Yang terpenting bisa bimbing Abel menjadi lebih baik dan bertanggung jawab." Jawab Abel.

Ica yakin mungkin Abel cocok untuk abang nya. Bisa membuat abangnya bahagia dan segera melepas masa lajang nya.

Karena sudah mulai sore Abel izin pulang dulu. Takut jika nanti kemalaman bisa-bisa Mama sama Papa Abel pasti nyariin.

"Aku pulang dulu ya, Ca. Debay jangan nakal ya Onty tungguin kamu lahir loh." Ucap Abel mengelus perut Ica.

"Iya Onty cantik." Ucap Ica.

"Assalamualaikum." Ucap Abel.

"Waalaikumsalam." Jawab Ica.

---

Ica segera menemui ardi untuk membicarakan mengenai perjodohan bang Riza dan Abel. Mereka masih sama-sama malu saat berada dalam situasi ini. Namun jangan di lupakan bahwa ica bisa melihat dari tatapan mata bang Riza seakan memberikan isyarat tentang hatinya.

Avang yabg selalu di minta untuk membawa calon ke rumah, namun samoai detik ini belum juga ada wanita yang dekat dengannya. Ica mengambil langkah ini untuk kebahagiaan abang dan juga Abel, toh mereka berdua sama-sama sudah siap untuk menikah jadi tunggu apalagi.

"Mas, sini!"

"Kenapa?"

"Ica punya rencana buat Bang Riza,"

"Rencana apa?"

"Jadi gini, Ica sebenarnya kasian melihat bang riza yang selalu di to dong pertanyaan kapan nikah. Nah, Ica punya rencana buat jodohin Bang Riza sama Abel. Tadi Ica udah tanya Abel, seandainya ada yang melamar apa Abel menerimanya? Dan jawaban Abel mau yang terpenting bisa membimbingnya."

"Ide bagus tuh."

"Yaudah besok kita atur strategi ya, mas!"

"Iya, apa sih yang enggak buat istri cantik mas ini"

"Mas bisa aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta bukan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang