Bab 40

238 12 0
                                    

Happy reading 📖

***

Akhirnya ke salah pahaman diantara keduanya sudah selesai. Sekarang semuanya kembali seperti semula di mana hanya ada sayang dan cinta yang menyelimuti mereka.

Ardi berniat untuk memberi tau hubungan mereka ke public agar tidak ada kesalahan pahaman lagi. Dan untuk Tasya Ardi akan memberi peringatan untuk tidak mengganggu keluarga nya.

Ardi dan Ica sudah berada di kampus untuk melakukan aktivitas. Tapi sebelumnya Ardi mengumpulkan semua mahasiswa untuk berkumpul di aula.

Ica tidak tau mengapa suaminya meminta seluruh mahasiswa untuk berkumpul di aula.

Tampak sudah ramai mahasiswa memasuki ruang aula.

"Perhatian semua! Disini saya ingin memberikan beberapa info. Yang pertama saya ingin memberikan peringatan untuk tidak membully, saya mendapat beberapa mahasiswa yang di bully baik itu mental maupun fisik dan mahasiswa itu menerima bully karena tak cukup kekuatan untuk membela diri. jika sampai saya mendapat laporan maka siap" akan di DO." Ucap Ardi berwibawa.

"Dan saya akan mengumumkan kalau saya sudah menikah dengan mahasiswa yang salah satunya ada dari kalian." ucapan Ardi membuat ruang aula menjadi riuh.

"Untuk nyonya Ardi Bagaskara mohon untuk maju ke depan!" Ucap Ardi membuat ica syok.

Karena tidak ada tanda-tanda Ica akan maju dengan mengalah Ardi yang menghampiri Ica dengan ekspresi terkejutnya. Ardi bisa membaca apa yang sedang istrinya pikirkan.

Ica menerima uluran tangan sang suami untuk maju kedepan. Terlihat mahasiswa terkejut mendapatkan kenyataan bahwa nyonya Ardi Bagaskara adalah Ica.

"Saya ingin memperkenalkan istri saya Ica. Kami sudah menikah sekitar 5 bulan. Status kami menutupi untuk membuat Ica nyaman saat berada di kampus. Saya sudah mendapatkan nama siapa saja yang menjebak saya dan istri saya dalam kesalah pahaman. Saya tunggu di ruangan saya dalam waktu 10 menit tapi, jika tidak maka siap-siap akan di panggil menggunakan mikrofon kampus yang mampu terdengar kepenjuru kampus. Terimakasih." Ucap Ardi undur diri dengan menggandeng yang Ica membuat sebagian mahasiswi baper.

"Mas, ihhhh!" Sebal Ica.

"Ada apa yang?" Kata terakhir Ardi mampu membuat rina merah di pipi Ica.

"Mas kenapa sih gak bilang kalau mau bongkar status kita?" Tanya Ica.

"Mas gak mau ada orang yang berani menyakiti nyonya Ardi Bagaskara," Ardi mengedipkan mata genit.

Tidak bisa di tahan lagi semburat merah merona di pipi Ica.

"Lebay deh kamu, Mas." Ucap Ica.

***

Next chapter👉

Cinta bukan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang