Author akan nambahin fitur Dedikasi..
Terimakasih untuk yang selalu mengikuti cerita ini
Tenang saja,, bab-bab selanjutnya akan saya kasih fitur dedikasi lagi, untuk kalian yang sering ninggalin jejak di cerita ini, akan saya masukkan nama akun kalian pada fitur dedikasi.
--IMB--
Sebuah ruangan tak terpakai terlihat gelap karena tak ada akses masuknya cahaya, ruangan tersebut nampak bersih tanpa debu walaupun tidak ditempati. Hanya ada tumpukan kardus-kardus bekas yang menumpuk, selebihnya ruangan itu kosong.
Muda-mudi sedang duduk melingkar sembari berpegangan tangan masing-masing, mereka menghembuskan napas kasar.
"Kalian sudah siap?" Suara seorang gadis menginterupsi.
Dua orang dikanan kirinya mengangguk yakin.
"Ris, kuatkan hatimu." Tukasnya lagi.
Ya, mereka bertiga adalah saudara sepupuan yang sedang melakukan sebuah kegiatan. Bukan ritual penyembah iblis, tapi ritual pemanggilan roh. Ketiganya sepakat ingin mengetahui tujuan sosok makhluk gaib yang sedang mengikuti Aris.
Aris sendiri sudah berkeringat dingin meski mereka belum melakukan apapun.
Ara meletakkan satu lilin ditengah-tengah mereka, lalu menyalakan api disana. Terdapat cawan yang menampung bunga tujuh rupa, juga air didalam botol.
Ara menginteruksikan agar Aris dan Dinda memejamkan mata mereka. Berbekal pengetahuan dari sang kakek, Ara mulai menjalankan ritual pemanggilan roh kuntilanak merah.
"Siapapun kamu yang bukan ku panggil, tolong jangan masuk dalam ritual kami." Gumam Ara pelan, ia tidak ingin makhluk-makhluk gaib selain kuntilanak merah malah ikut menampakkan diri.
Napas Ara tercekat, gravitasi disekitarnya mulai memberat. Ruangan terasa lebih dingin dari sebelumnya, bisikan-bisikan dari berbagai makhluk terdengar mengalun ditelinga mereka, Aris berusaha fokus dan memejamkan mata, mengabaikan gangguan dari makhluk gaib lainnya.
"Aku disini..."
"Kakak, ayo bermain denganku hihihi."
Suara makhluk gaib lain mulai mengganggu ketiga remaja itu, ada suara tuyul yang mengajak mereka bermain, ada pula sosok nenek cangkul yang ingin mengejar mereka. Ara, Aris dan Dinda sedang berusaha masuk di alam bawah sadar mereka, rencananya mereka ingin menemui kuntilanak merah di alamnya.
Kegiatan ini sangatlah berbahaya, mereka hanya bermodalkan nekat. Jika-jika ritual ini gagal ditengah jalan, maka roh ketiga remaja itu tidak akan bisa kembali ke tubuhnya, dan akan terperangkap di alam gaib selamanya.
Ini dikarenakan Aris yang terus mendesak Ara agar sang kakak segera menjauhkan kuntilanak merah darinya, Aris sudah tidak tahan diganggu terus menerus.
Mata mereka yang semula terpejam kini mulai membuka, ketiga remaja itu sudah berada di alam gaib. Terlihat dari pemandangan disekitarnya, ruangan itu hampir mirip-mirip dengan dunia manusia. Bahkan lebih mewah dari alam manusia, ini lah yang sering membuat manusia terlena hingga memilih untuk tinggal di alam gaib selamanya.
Kemewahan yang menipu mata!
Faktanya, tempat ini adalah tempat paling mengerikan yang pernah ada. Hanya orang-orang tertentu yang kebal akan godaan, makhluk gaib sengaja menggoda para manusia agar mau menetap disana selamanya.
Karena ilmu yang Ara punya masih tahap rendah, gadis itu tidak dapat melihat sisi buruk tempat ini. Kakeknya pernah berkata bahwa alam gaib yang sebenarnya berupa tanah yang sangat gersang, disana juga terdapat kawah bara api yang menyala-nyala guna menghukum orang-orang yang pernah berbuat salah dimasa hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDRA MATA BATIN
HororMemiliki masa lalu kelam yang hampir saja merenggut nyawa, membuat muda-mudi itu lebih berhati-hati. Kini ketiga remaja dengan mata batin terbuka mulai berusaha membiasakan diri dengan hal-hal gaib. Ara, Aris, dan juga Dinda. Tiga bersaudara itu be...