Cahaya matahari memaksa masuk lewat celah-celah jendela kamar, membuat seorang namja yang masih bergelung dengan selimut di dalam ruangan itu sedikit terusik dan mulai perlahan membuka matanya.
Tangan kanannya langsung meraba nakas dan memperhatikan jam wekernya.
Pukul 07:00 KST.
"Pasti aku terlupakan lagi." Monolognya, kemudian Ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
Kim Taehyung, anak lelaki 17 tahun yang berasal dari keluarga terpandang di Seoul. Ia adalah seorang putra ke-6 dari 7 bersaudara pasangan Tuan Kim Taeyang dan Nyonya Song Hana.
Keluarga Tuan Taeyang dikenal sebagai keluarga yang menerapkan sikap bekerja keras, tidak ada kata malas-malasan dalam kamus kehidupan mereka.
Hari ini adalah hari Sabtu, untung saja hari Sabtu. Kalau hari sekolah, pasti Kim Taehyung kini tidak akan bisa santai duduk di atas meja makan dan memakan sarapannya dalam diam, Ia akan tergesa-gesa karena tadi Ia bangun terlambat.
Choi ahjumma yang sedang mencuci piring dipandanginya dengan wajah yang sulit diartikan, sebelum akhirnya pemuda berkulit -tan itu memutuskan untuk menyapa wanita paruh baya tersebut.
"Choi ahjumma"
"Ne, Taehyungie butuh apa?" Tanya Choi Ahjumma lembut.
Taehyung masih terdiam, Ia memainkan gelas kosong bekas susu yang Ia habiskan barusan.
Choi ahjumma menyelesaikan cucian piring terakhirnya, kemudian melangkahkan kakinya lebih dekat pada Tuan mudanya. Wanita itu mengelus lembut surai coffe milik Taehyung.
"Eomma dan Appa sudah pergi sejak pagi lagi?"
"Seperti biasa, Taehyungie."
"Seokjin hyung? Yoonggi hyung? Juga sudah belum kembali dari Busan?"
"Besok Tuan muda Seokjin dan Tuan muda Yoongi akan kembali."
"Namjoon hyung? Hoseok hyung?" Tanyanya lagi.
"Mereka pergi pagi-pagi sekali ke kampus."
"Jimin? Kookie?"
"Jimin pergi ke tempat dance, dan Kookie masih tidur. Mau ahjumma bangunkan?"
Taehyung tersenyum tipis, Ia menunduk setelahnya. "Tidak usah, Kookie pasti lelah. Ia sangat aktif sekali di sekolah." Ucap Taehyung.
Choi ahjumma tersenyum. Dia sudah merawat Taehyung sejak anak itu masih belum bisa berjalan, selama itu juga Choi ahjumma selalu merasa sedih melihat Tuan mudanya selalu merasa kesepian di rumah yang luas ini. Mau bagaimana lagi? Keluarga Tuan dan Nyonya nya adalah keluarga yang sangat pekerja keras, Uang lebih penting dari segalanya.
"Ahjumma, nanti sore seperti biasa aku akan pergi bersama Baekhyun untuk les. Beritahu Eomma dan Appa jika mereka bertanya, ya? Meskipun aku tahu mereka tidak akan pernah bertanya." Ucap Taehyung, kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya itu sangat kecil, sehingga terdengar samar. Namun Choi Ahjumma masih bisa mendengarnya jelas.
Choi Ahjumma mengangguk dengan senyuman manisnya sebagai jawaban.
"Aku mau ke kamar dulu, kalau Kookie sudah bangun jangan lupa suruh Ia sarapan Bi, aku tidak mau Ia jatuh sakit." Ucap Taehyung langsung bangkit dari duduknya, kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan.
EYNH (FF)
Di sini lah, di ruangan bernuansa biru dengan banyak hiasan roket dan planet-planet inilah, seorang Kim Taehyung menghabiskan waktunya ketika dirumah.
Di ruang kamarnya yang bertema antariksa itu, Ia biasanya belajar dan bermain game mobile. Lucu memang, memiliki banyak saudara tetapi seperti sendirian.
Namja itu merebahkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamarnya yang penuh stiker bintang dan bulan.
Taehyung itu sudah duduk di tingkat akhir Sekolah Menengah Atas, dan 5 bulan lagi akan menghadapi ujian akhir kelulusan. Anak itu ingin sekali mengambil jurusan kedokteran saat kuliah nanti karena cita-citanya yang menjadi seorang dokter.
Anak itu terperanjat setelah mendengar ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
Appa
Taehyungie, bangunkan Kookie. Jam 11 nanti Ia ada ujian kenaikan sabuk Taekwondo. Pinta Park Ahjussi untuk mengantarnya, pastika Ia makan sebelum berangkat ujian.Taehyung tertawa lirih. Appa nya menghubungi dirinya hanya karena Jungkook -adiknya-. Apa memang keluarganya sangat tidak peduli kepadanya?
Appa dan Eommanya sangat perhatian kepada hyungdeul, Jimin, dan Kookie. Pada Taehyung, mereka cukup perhatian, tapi tetap saja perhatian mereka jauh lebih ditunjukan kepada anaknya yang lain.
Taehyung pernah berpikir, Apakah karena Ia tidak berprestasi seperti Kakak-kakaknya dan adiknya? Bukan, bukan tidak berprestasi. Hanya saja Taehyung selalu menyembunyikan prestasinya dari keluarganya.
Baginya mau seperti apapun Ia, di mata keluarganya Ia tidak begitu penting.
"Mau sampai kapan seperti ini? Mau sampai kapan keberadaanku hanya seperti bayangan dalam keluarga ini?" Monolognya sembari meringkuk tubuhnya dan membalutnya dengan selimut.
Siapa anak yang tidak merasa sedih jika orang tuanya berperilaku tidak adil?
Tbc.
~~~ writter's Zone ~~~
Halo! Maafin ya ceritanya aku revisi hehe. Alurnya ada perubahan, karena aku berpikir aku mau nyampein suatu pesan di book aku yang ini.
Semoga nanti pesannya tersampaikan dengan baik, dan semoga kalian suka!
Jangan lupa Vote dan comment yeorobun.. 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything You Never Had (Kim Taehyung) ✅
FanfictionHargai dan syukuri apa yang sudah Tuhan titipkan dalam hidupmu, berhenti mencari apa yang tidak kamu miliki sebelum Tuhan mengambil apa yang telah Ia titipkan padamu itu. Disclaimer: "Cerita hanya fiktif, Semua Tokoh hanya milik Agensi dan Tuhannya"...