(Ada masalah sama headernya, jadi kemungkinan sampai fanfic ini tamat, aku gak pakai header dulu. Nanti aku ubah saat proses revisi)
Happy reading^^
Taehyung PoV.
Selagi nafasku menderu, Aku masih akan terus menunggu hari itu datang.
"Huekkkk, huekkk"
Selagi nadiku masih berdenyut, Aku masih akan terus menunggu hal yang menghangatkan itu menyapa.
"Hahhh, huekkk, a-appo.."
Tuhan, biarkan aku bertahan ya? Biarkan aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Monster harus bekerja sama denganku, ya? Jangan nakal seperti ini.
"Huekkk..."
Aku menjatuhkan tubuh lemasku ke lantai kamar mandi yang kering dan dingin itu, kemudian menyandarkan diri pada dinding yang tak kalah dingin di pagi buta ini.
Aku bingung, kenapa yang ku muntahkan hanya gumpalan darah? Kenapa aku begitu tersiksa? Sistem pencernaanku ikut terganggu, nafsu makanku menurun.
Kapan aku bisa selesaikan penderitaan ini.
Setetes,
Dua tetes,
Aku menangis.
Hei, kenapa aku menangis? Bukankah aku harus bersyukur dengan segala yang Tuhan berikan kepadaku.
"Eomma, Appa.. Tae lelah.. Hiks." Ucapku disela tangisan. Aku memeluk lututku, mencari kehangatan. Setidaknya aku harus berusaha kuat, ada Yoongi hyung, Jimin hyung, Seokjin hyung. Bukankah mereka berjanji untuk terus bersamaku?
Aku harus kuat, aku harus bertahan..
Taehyung Pov Off.
EYNH (FF BTS)
Seokjin membuka pintu kamar adik bungsu keduanya yang tak terkunci. Berniat untuk membangunkannya, ternyata Sosok itu malah sudah duduk rapih di atas kasur lengkap dengan seragamnya. Ia sedang memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya.
"Adik manisnya hyung sudah rapih ya?" Ucap Seokjin sembari mencium pucuk kepala Taehyung. Si empunya kepala hanya tersenyum manis.
"Ayuk sarapan."
"Sudah menunggu semua?"
"Sudah, Saeng"
"Eomma dan Appa?" Tanya Taehyung.
Seokjin terdiam sejenak kemudian tersenyum. "Malam ini mereka pulang nanti malam, jadi nanti malam Hyung akan masak banyak." Jawab Seokjin.
"Benar hyung?!" Pemilik senyum kotak itu sangat antusias menanggapi ucapan Seokjin. Yang ditanya hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.
"Yasudah, ayuk sarapan. Tae gak sabar mau sekolah." Ajak Taehyung sembari menarik tangan Sang Kakak untuk segera keluar dari kamar.
.
Taehyung menghabiskan makannya dalam diam. Ada beberapa pandangan aneh dari Kakak-kakaknya membuat dirinya merasa kurang nyaman.
"Sakit apa?" Tanya Namjoon membuka percakapan.
"Huh?"
"Kamu sakit kan? Sakit apa?"
"A-aku hanya kecapekan, hyung." Jawab Taehyung gugup.
Namjoon menganggukkan kepalanya, setelah itu Ia kembali bungkam dan memilih meneguk segelas susu di hadapannya.
"Kamu jangan caper dong. Masa kecapekan aja sampai segitunya. Ish, gak habis pikir." Ucap Sang Maknae sinis. Ia memandang Taehyung dengan tatapan mematikan dengan tangan berdecak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything You Never Had (Kim Taehyung) ✅
FanfictionHargai dan syukuri apa yang sudah Tuhan titipkan dalam hidupmu, berhenti mencari apa yang tidak kamu miliki sebelum Tuhan mengambil apa yang telah Ia titipkan padamu itu. Disclaimer: "Cerita hanya fiktif, Semua Tokoh hanya milik Agensi dan Tuhannya"...