Yoongi Hyung

2.9K 268 10
                                    

Taehyung baru saja pulang dari les nya. Appa Baekhyun dengan berbaik hati mengantarkan Taehyung sampai rumah. Les selesai pukul 8 malam sehingga Baekhyun tidak mau sahabatnya itu kembali dengan bis umum ke rumah.

Cklekk

"Aku pulang!" Ucapan Taehyung menggema ke penjuru rumah, keadaan rumahnya masih sama seperti awal Ia meninggalkannya. Sepi.

"Taehyungie mau ahjumma buatkan air panas untuk mandi?" Tanya Choi Ahjumma.

Taehyung tersenyum, Ia menggeleng lembut kemudian meminta izin untuk kembali ke kamarnya.

Sang pemilik senyum kotak itu menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Selalu saja seperti ini sejak Ia kecil, Kakak-kakaknya sangat sibuk. Beranjak waktu adiknya pun ikut menyibukan diri.

Terkadang Taehyung berpikir sangat keras, dirinya yang kurang berprestasi? Dirinya yang terlalu malas? Atau memang orang-orang di rumahnya yang terlalu sibuk? Sampai-sampai Ia merasa dirinya tak seimbang dengan keluarganya.

Duk

Duk

Duk

Suara langkah kaki, lebih tepatnya seperti langkah lari kecil terdengar dari luar kamarnya. Setelah itu Ia mendengar suara pintu terbuka. Pasti Kookie sudah pulang. Pikirnya.

Taehyung mengusap kasar wajahnya, kemudian tangan kanannya meraih sebuah bingkai di atas nakas putih miliknya. Bingkai berisikan foto dirinya dan keluarganya yang tersenyum hangat ke arah kamera.

Foto tersebut di ambil Park Ahjussi saat dirinya berusia 5 tahun. Saat itu keluarga besarnya, dan seluruh pekerja di rumahnya sedang merayakan ulang tahun Seokjin dan Taehyung bersama sembari menyaksikan malam pergantian tahun.

Kebahagiaan tercetak jelas di sana. Kala itu, adalah hari terakhir Taehyung mengingat indahnya kebersamaan dengan keluarganya.

EYNH (FF)

Pukul 01:00 KST

"Eughh.." Namja pemilik senyuman kotak terbangun dari bunga tidurnya, tadi setelah Ia membersihkan diri, Ia tertidur. Perutnya belum terisi apapun sejak pulang les, membuat tidur Sang pemilik perut keroncongan itu tidak nyaman dalam tidurnya.

"Argh, perutku sering melilit akhir-akhir ini." Monolognya sembari meringkuk. Tangan kanannya terus memegang perutnya yang terasa seperti disayat-sayat pisau tersebut. Sebelah tangannya yang lain pun meremat keras bantal, tak lupa juga Ia menggigit bibirnya hingga berdarah. Sakit. Sangat sakit.

"Shhh, Eomma.." panggilnya lirih. Nihil, tidak mungkin ada yang mendengar panggilan lirihnya itu. Lagi pula, meskipun keluarganya sudah lengkap kembali di rumah, pasti mereka sudah di alam mimpi mereka masing-masing bukan?

Taehyung terus meringis perih, untuk sekadar bergerak bebas saja tubuhnya tak mampu. Sakit perutnya kali ini memang benar-benar parah.

Ia tahu bahwa Ia memiliki Maag, tapi biasanya tidak separah ini jika kambuh.

"Hah, arghh.. Eomma, Appa..." panggil nya kembali masih dengan nada lirih.

Brak

"Astaga, Taehyungie!" Pekik sebuah suara setelah pintu kamar Taehyung terbuka kasar. Sosok itu menghampiri Taehyung, meraih tubuh kurus Taehyung ke dalam dekapannya.

Everything You Never Had (Kim Taehyung) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang