Warm Hug

2.1K 224 12
                                    

Kemarin aku lupa masukin visualnya Shin Haneul, maafkan aku readers ╥﹏╥

Shin Haneul (17 Tahun) Saingan Olimpiade Kim Taehyung dari Seoul High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shin Haneul (17 Tahun)
Saingan Olimpiade Kim Taehyung dari Seoul High School.

Everything You Never Had

Happy Reading!




"Dari mana saja kau, Kim Taehyung?!" Suara berat tuan kim membuat tubuh Taehyung tersentak. Padahal Ia sudah berusaha untuk masuk ke dalam rumahnya seperti seorang pencuri, keadaan rumah juga sudah sangat sepi dan gelap karena kini sudah pukul 23.40 KST.

"Appa, kau b-belum tidur?" Tanya Taehyung ragu-ragu, Sang Appa hanya menatapnya tajam dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Tak bersuara, Tuan Kim hanya diam dengan mata yang masih terus terpaku pada putra keenamnya.

"Appa bertanya, Taehyung."

"Appa, aku hanya lupa memberi kabar, A-aku kerja kelompok lal--"

"Bahkan Jimin berkata kau tidak ada di sekolah, Taehyung." Potong Tuan Kim sebelum lelaki pemilik senyum kotak itu menyelesaikan kata-katanya.

Taehyung memejamkan mata, perutnya berulah lagi sebenarnya sejak beberapa jam lalu, membuatnya harus duduk lama di halte karena tak kuat berdiri.

"Appa, T-tae minta m-maaf.." Cicitnya sembari menunduk, Ia meremas almamater yang Ia kenakan karena jujur rasa sakit di perutnya belum sepenuhnya hilang.

Tidak ada jawaban dari mulut lelaki paling dewasa di rumah itu, membuat Taehyung semakin takut dan pasrah dengan apa yang akan di lakukan Sang Appa kepadanya.

"Masuk kamar, Kim."

Ya, jawaban singkat itu mengejutkan Taehyung.

"Huh?"

"Masuk kamar." Ulang Tuan Kim dengan tegas.

Taehyung membungkukkan tubuhnya 90° sebagai tanda terimakasih karena Appa nya tidak menghukumnya, "Terimakasih, Appa." Ucapnya lalu segera berlari kecil menuju kamarnya, meninggalkan Tuan Kim dengan raut wajah khawatirnya di ruang keluarga.

Taehyung meletakkan tasnya di atas meja belajar, kemudian Ia menidurkan tubuh mungilnya di ranjang-- meringkuk. Sesekali Ia meringis karena rasa sakitnya tak kunjung hilang juga.

"Tuhan, Tae lelah.." Ucapnya lirih, sedikit demi sedikit air mata turun dari sudut mata indahnya. Ia tinggal bersembilan, ditambah beberapa maid dan supir di rumah besar ini, tetapi kenapa Ia selalu merasa sendiri? Dirinya mencoba memaklumi keadaan keluarganya yang memang lebih mementingkan pekerjaan dari pada keharmonisan keluarga, kurangnya komunikasi dalam keluarganya membuat Ia seolah tak punya siapa-siapa di dunia.

Everything You Never Had (Kim Taehyung) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang