Taehyung terbangun pukul 4 pagi, terlalu dini untuk sebagian orang, lelaki pemilik senyum kotak itu mulai merapihkan diri. Hari ini bukan hanya kegiatan sekolah biasa untuknya, tapi hari ini adalah hari yang spesial untuk sosok Kim Taehyung.
Setelah selesai merapihkan diri, Ia turun ke bawah, membantu Choi Ahjumma untuk membuat sarapan. "Taetae, sudah bangun?" Tanya Choi Ahjumma retorik saat melihat Taehyung turun dengan seragam lengkap, kemudian meletakkan tasnya pada kursi meja makan.
"Iya Ahjumma, Tae akan berangkat lebih pagi. Ada yang bisa Tae bantu?" Ucap Taehyung sekaligus menawari bantuan.
"Sudah selesai semua, Sarapannya roti omelet hari ini, Tae mau ini saja atau Ahjumma buatjan yang lain?" Ucap Choi Ahjumma. Taehyung terlihat berpikir, kemudian Ia tersenyum manis sembari meraih gelas susu di hadapannya.
"Tae akan makan ini Ahjumma, tapi Tae mau bawa roti selai stoberi ke sekolah, apa selai masih ada?" Pinta Taehyung lembut.
Choi Ahjumma tersenyum, Ia mengelus surai Taehyung lembut. "Ada kok, bibi kan tahu jagoan kecil kita satu ini sangat menyukai stoberi." Ucap perempuan paruh baya itu dan hanya direspon sebuah kekehan oleh Taehyung.
Setelah menghabiskan sarapannya, Taehyung berpamitan pada Choi Ahjumma untuk pergi ke sekolah. Hanya Choi Ahjumma yang mengetahui kalau hari ini Ia akan mengikuti olimpiade terakhir sebelum kelulusannya di sekolah menengah atas. Taehyung sengaja berangkat sepagi ini agar tidak banyak di curigai, pasalnya Ia tak mau keluarganya perhatian pada dirinya hanya karena prestasinya, Biar saja seperti ini.
Berpindah ke Mansion keluarga Kim, Semua penghuni mansion sudah duduk rapih di meja makan, tetapi tak ada satupun yang memulai sarapannya.
"Kookie udah lapar, Eomma" Rengek Jungkook sembari memegangi perutnya. Sang Eomma tersenyum, dielusnya surai Jungkook dengan penuh perhatian.
"Sabar, Hyung mu belum datang."
"Eomma, untuk apa menunggu anak itu? Pasti dia masih tertidur. Kamarnya dikunci pula, sudah tau susah dibangunkan." Gerutu Hoseok sebal.
"Aigo, kamu itu sudah besar Hoseok. Sudah sidang skripsi, hanya menunggu wisuda lalu lulus dan bekerja. Sudah cukup tua, tetapi sikapmu tak beda jauh dari Jungkookie." Ucap .
Tuan Kim tersenyum tipis, "Mungkin, Taehyung tidak enak badan? Sudah ayuk makan." Kata tuan Kim. Sejujurnya Ia khawatir dengan keadaan anaknya karena kemarin malam bisa dibilang tidak cukup baik.
Seokjin menghela napas gusar, Ia khawatir karena adiknya itu tak bersuara meski berkali-kali Ia memanggilnya dari luar kamar, kamarnya juga terkunci dan pintu kamar Taehyung itu tidak memiliki kunci cadangan.
"Umm, Ahjumma? Choi Ahjumma?"
"Iya Tuan muda Seokjin?" Choi Ahjumma menghampiri meja makan dengan sedikit tergesa.
"Taehyung, apa sudah bangun?"
"YaAmpun, Tuan muda maaf. Saya lupa memberitahu, Tuan muda Taehyung sudah berangkat sejak pagi. Katanya mau ke perpistakaan sekolah dulu." Jelas Choi Ahjumma.
Seokjin mengangguk lega, kemudian tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada wanita paruh baya itu.
"Huh? Dasar! Kalau kita tidak menunggunya, aku sudah selesai menyantap roti omelet ini sejak dari tadi. Tidak tahu diri memang anak itu!" Ucap Jungkook kesal.
"Yak! Sudahlah, makan. Tadi ngeluh lapar, sekarang hanya menggonggong seperti anjing. Kau ini pagi-pagi sudah membuatku naik darah, Jungkook." Omel Yoongi dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything You Never Had (Kim Taehyung) ✅
FanfictionHargai dan syukuri apa yang sudah Tuhan titipkan dalam hidupmu, berhenti mencari apa yang tidak kamu miliki sebelum Tuhan mengambil apa yang telah Ia titipkan padamu itu. Disclaimer: "Cerita hanya fiktif, Semua Tokoh hanya milik Agensi dan Tuhannya"...