Taehyung membuka matanya, dilihatnya seantero ruang rawat VIP nya. Jimin tertidur pulas di sofa kamar rawatnya dengan posisi menekuk, Taehyung sudah tahu pasti bahwa Kakaknya itu tidak tidur dengan keadaan nyaman.
Taehyung mencari keberadaan jam dinding di kamarnya,
Pukul 03.00 KST.
Tenggorokannya terasa kering, maklum saja, Ia baru bangun dari tidurnya. Tangan kanan lelaki berusia 17 tahun itu mengarah ke arah nakas rumah sakit untuk mengambil segelas air,
Tetapi bukannya meraih air, jemari lentik miliknya itu malah menjatuhkan gelas malang berisikan air putih itu ke lantai, menimbulkan bunyi yang cukup nyaring di ruangan sesunyi itu.
Jimin terusik, Ia membuka matanya perlahan, kemudian mencari asal suara.
"Astaga, kau sudah bangun tengah malam seperti ini?" Tanya Jimin sembari menghampiri adik kembarnya.
"Maaf, aku haus." Cicit Taehyung pelan.
Jimin tersenyum, entah kenapa malam ini Ia sangat gemas kepada adiknya. Ia baru sadar kalau adik kembarnya ini menggemaskan meskipun umurnya tak lagi bisa dibilang kecil.
"Kenapa tidak membangunkanku?"
"Aku tahu kamu lelah."
"Nih, air mineral botol yang ku beli tadi sehabis makan malam. Belum sempat aku minum karena aku beli 2 botol, kau boleh meminumnya. Aku akan bereskan pecahan gelasnya dulu." Ucap Jimin lembut sembari menyodorkan sebotol air mineral.
Taehyung menerimanya ragu-ragu.
"Cepat ambil, Taehyungie.."
"G-gomawo"
Jimim tersenyum, kemudian Ia bergegas membersihkan sisa pecahan gelas yang diperbuat adik kembarnya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi sudah tiba.Matahari mulai memberanikan diri muncul daru timur dan menyinari aktifitas manusia di muka bumi.
"Hyung, ayuk sekolah saja, nanti kita akan dimarahi kalau ketahuan membolos." Ucap Taehyung yang pagi-pagi sudah merengek ingij sekolah.
"Astaga, Eomma dan Appa tidak akan sedetail itu mengurusi sekolah kita, kau tahu bukan mereka super sibuk?"
"Tapi hyung, ak~"
"Sudah, aku tak mau dengar apapun. Sekarant ayuk makan buburnya. Katanya nanti sore mau pulang." Potong Jimin sembari menyodorkan sesendok bubur kepada Taehyung.
Jimin sudah sarapan Kimbap yang ada di kantin rumah sakit sejak tadi, tujuannya memang agar bisa cepat menyuapi adiknya sarapan saat adiknya bangun.
Taehyung memakan sarapannya dalam diam, dihatinya jujur sangat senang saudara kembarnya memperhatikannya seperti ini, tetapi di sisi lain, Ia sedikit khawatir dengan apa yang akan terjadi di rumah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything You Never Had (Kim Taehyung) ✅
FanfictionHargai dan syukuri apa yang sudah Tuhan titipkan dalam hidupmu, berhenti mencari apa yang tidak kamu miliki sebelum Tuhan mengambil apa yang telah Ia titipkan padamu itu. Disclaimer: "Cerita hanya fiktif, Semua Tokoh hanya milik Agensi dan Tuhannya"...