FLASHBACK #01

5.6K 725 13
                                    

DILARANG MEMBAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA/RL⚠️

satu tahun yang lalu...

renjun membuka perlahan matanya. menyesuaikan dengan cahaya lampu, pandangannya mengedar. renjun bangkit dari brankar, mencabut paksa infusnya.

saat hendak membuka pintu, pintu terbuka terlebih dahulu, disana mark dan haechan berdiri, membawa tas.

"mau kemana?" tanya mark.

"pergi."

belum sempat menahan, renjun sudah lari keluar.

"REN!" teriak mark.

renjun berlari keluar, dan segera disusul dengan mark dan haechan. tepat saat renjun hampir keluar dari pintu rumah sakit, mark berhasil menahan tangannya.

"LEPAS! LEPAS MARK! ARGHH" renjun memberontak, air matanya mengalir. haechan menghubungi managernya.

renjun masih terus berontak dengan teriakan teriakannya. para suster dan dokter mencoba menenangkan tapi tidak berhasil.

mark yang kehabisan kesabaran mencengkram bahu renjun dengan keras tatapannya marah.

"RENJUN! KAMU BISA TENANG GAK?! JANGAN BIKIN SUASANA TAMBAH KACAU KARENA KAMU!" bentakan mark membuat renjun diam.

tidak memberontak, tubuhnya perlahan melemas, karena dokter yang diam diam berhasil menyuntikkan renjun obat bius. tepat saat sang manager datang, kesadaran renjun sepenuhnya hilang.

nafasnya perlahan mulai teratur. memindahkan tubuh kecil itu ke brankar, memasang kembali infusnya. pria baruh baya dengan setelan jas putihnya itu, mengusap pelan rambut renjun.

"saya harap kalian bisa menjaganya, karena mentalnya benar benar terguncang," pria paruh baya itu pamit, keluar dari ruangan renjun.

mark mengacak rambutnya, sedangkan haechan berjalan mendekat ke brankar. melihat renjun yang menutup matanya dengan hembusan nafas tenang.

haechan berbalik menatap mark yang duduk bersandar di sofa dengan mata tertutup.

"mark, kata katamu tadi sepertinya keterlaluan?"

mark menghela nafas, dirinya sadar dengan kata katanya tadi. setelahnya ia bangkit, hendak pergi ke ruangan jeno.

"aku ke ruangan jeno dulu, sebaiknya kamu ikut, agar para hyung tidak makin membenci renjun."

haechan mengangguk, keduanya keluar dan berjalan beriringan menuju ruangan jeno. didepan ruangan jeno, ada yuta serta taeyong yang duduk di kursi koridor. mark dan haechan mengahmpiri keduanya.

"habis darimana?" tanya taeyong.

haechan diam, menyenggol lengan mark. sedangkan mark terdiam sebentar memikirkan jawaban yang tepat.

"kenapa diam? oh ya dimana renjun si pembuat kacau itu?" kini yuta angkat bicara.

mark menghela nafas, "aku dan haechan habis dari ruangan renjun, dia..em ya begitu."

taeyong menaikkan salah satu alisnya, pertanda meminta penjelasan lebih.

"gitu bagaimana? kau kalo berbicara yang jelas mark," ujar yuta.

"renjun..setelah kejadian kemarin dia pingsan, lalu di rawat di ruangan lain, hanya kelelahan."

🌤️🦋

"jen, ayo bangun, kalau kau tidak lekas bangun aku jual komputer kesayanganmu itu," ujar haechan.

mark menatap adiknya sedih, jeno itu sangat penyayang, bukan lewat kata kata namun lewat perlakuannya.

gone ; ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang