#12

5K 659 10
                                    

DILARANG MEMBAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA/RL⚠️

mark dan haechan serta para member NCT 127 sedang menyiapkan alat alat untuk memanggang daging. di rooftop dengan pemandangan indah kini semua member NCT berkumpul.

semua tersenyum dengan kehangatan yang melingkupi, tapi tidak dengan doyoung yang kadang masih menyunggingkan tawa atau senyuman dengan tidak ikhlas.

[SANGAT SANGAT DILARANG UNTUK MEMBAWA KARAKTER CERITA KE DUNIA NYATA!⚠️]

tatapannya selalu menatap tajam renjun yang kini sedang tertawa dengan winwin. jeno yang berada di samping doyoung mengikuti arah pandangan hyungnya itu.

kemudian menepuk pelan bahu doyoung, "hyung renjun sudah menjadi anak yang baik, tidakkah hyung mau memaafkannya?"

doyoung menghela nafas, "bukannya tidak mau memaafkan tapi aku masih saja marah ketika ingat dirinya yang ceroboh dan menyebabkan dirimu celaka."

melupakan masalah itu sejenak kini jeno berjalan menghampiri renjun, "jun mau ikut bantuin panggang dagingnya?"

renjun mengangguk, keduanya menghampiri jaemin dan johnny yang sedari tadi memanggang daging.

"hyung bolehkah kami membantu?" tanya jeno.

"ya boleh lah kenapa harus tanya jen, santai aja."

seperti biasa, johnny adalah member NCT 127 yang menurut renjun paling bisa menahan emosi dengan baik.

kini jeno, jaemin, renjun dan johnny memanggang daging bersama. saat renjun hendak pergi sebentar, dirinya tak sengaja mendorong tubuh jaemin sehingga dengan refleks jaemin memegang pemanggang dengan tangannya.

"astaga jaemin! tanganmu!" teriak johnny panik.

sedangkan renjun, tiba tiba pikirannya kosong, rasa panik yang tidak dirasakannya beberapa hari ini kembali lagi.

seluruh member NCT ikut panik karena tangan jaemin terluka lumayan parah.

nafas renjun mulai tersendat, tubuhnya masih mematung melihat jaemin yang sedang menahan sakit. otaknya memutar kejadian dimana jeno kecelakaan karena dirinya.

suara suara itu kembali lagi, perlahan renjun menutup kedua telingannya dengan tangannya. matanya menutup rapat, dengan nafas yang semakin memendek.

haechan yang menyadari itu dengan segera menarik renjun, membawanya turun menuju dorm mereka.

"renjun, buka matamu." ujar haechan, namun tidak digubris olehnya. dirinya masih saja menutup kedua telinganya. suara suara itu semakin keras berteriak dikepalanya. hingga akhirnya ia jatuh pingsan.

haechan mengambil handphone dalam kantongnya dan mengetikkan sesuatu. setelahnya mark dan jeno datang dengan nafas yang tidak teratur karena lari.

"ya! renjun bangun!" ujar mark sambil menepuk pelan pipi renjun.

"kita bawa kerumah sakit saja, aku sudah menghubungi menager," ujar jeno kemudian mengangkat tubuh renjun.

🦋🌤️

setelah kejadian tadi, acara dilanjutkan, semuanya sudah kembali dengan percakapan dan candaan. tapi tidak dengan jaemin yang malah kebingungan mencari jeno, renjun, haechan, dan mark.

jaemin sedikit menjauh dari tempat berkumpulnya para member untuk menelpon seseorang.

"halo jen, kau dimana?"

"aku di rumah sakit."

"siapa yang sakit?!"

"renjun."

setelah itu jaemin memutuskan panggilannya. berjalan kembali dengan tergesa, "hyung, aku harus pergi ke rumah sakit."

semuanya kaget, "tangamu perlu dibawa ke rumah sakit jaemin?" tanya doyoung.

"renjun.. sepertinya terkena serangan panik."

√Note: gaje banget ya ini ceritanya😭✊🏼

gone ; ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang