#13

5K 650 36
                                    

DILARANG MEMBAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA/RL⚠️

kini seluruh member nct berada di ruangan renjun, pemuda berbahu sempit itu masih memejamkan kedua matanya.

semuanya menatap khawatir lelaki berbahu sempit itu tapi tidak dengan doyoung yang menatap renjun dengan benci.

"pembawa sial," ucap doyoung membuat seluruh member nct menatap ke arahnya.

"kenapa kalian sangat peduli padanya? yang terluka kan jaemin," ujar doyoung.

"hyung udah, jaemin nggak papa," ujar jaemin.

"kenapa bela dia jaem? diapain kamu sama dia sampe mau bela dia?"

ucapan doyoung membuat suasana dalam ruangan itu memanas. semuanya mencoba menahan emosi doyoung, hingga tidak sadar jika renjun sudah membuka matanya, dan mendengar perkataan doyoung.

"pergi," ujar renjun, seluruh member nct kaget. doyoung berdiri, berjalan mendekat ke arah renjun.

"kau itu tidak tau diri juga pembawa sial," ucapan doyoung resmi membuat renjun melempar vas di nakas. matanya memerah dengan air mata mengumpul.

"sampah," ujar doyoung lagi dengan seringaian meremehkan.

seluruh member nct masih diam, hingga renjun bangkit, melepas paksa infusnya.

"RENJUN!" bentak taeyong, renjun hanya menatap datar taeyong. dirinya berjalan ke arah pecahan vas yang tadi dilemparnya.

"ren jangan aneh aneh," peringat hechan. dirinya sudah berjalan mendekat.

renjun tertawa kecil, mengambil kepingan vas, "ya... renjun memang sampah."

doyoung diam, menatap renjun.

"pergi."

renjun menatap tajam satu persatu member nct, lalu tertawa sambil memegang erat kepingan vas tadi, darah menetes dari telapak tangannya, bersamaan dengan air mata miliknya.

"AKU BILANG PERGI!!! KALIAN SEMUA TULI HAH?! KENAPA KALIAN MASIH MERAWAT SAMPAH SEPERTIKU?!" teriak renjun.

membuat haechan memeluk renjun, sedangkan yang dipeluk berontak.

"kalian semua kecuali doyoung, jeno, dan jaemin, keluar," perintah taeyong yang langsung dilaksanakan oleh para member.

haechan masih memilih untuk memeluk renjun, "aku akan tetap disini."

"chan, please lepaskan pelukan ini. jangan memeluk sampah seperti aku chan," ujar renjun dengan isakannya.

masih mencoba melepas pelukan haechan. jeno dan jaemin mendekat ke arah renjun, namun ancaman renjun membuat keduanya diam ditempat.

"kalian berdua jangan mendekat, nanti doyoung hyung marah."

"chan lepasin," kini renjun berhasil melepas pelukan haechan. taeyong masih diam.

"nana mari obati tanganmu," ujar renjun sambil mendekat ke arah jaemin.

bersamaan dengan langkahnya, darah masih mentes dari telapak tangan renjun.

"taeyong hyung, maaf renjun mengacaukan semua ini," ujar renjun yang mebuat taeyong memeluk tubuh mungil renjun.

"renjun, renjun istirahat lagi ya?"

ajakan taeyong diberi gelengan oleh renjun, "renjun harus mengobati tangan nana."

setelahnya renjun menarik tangan jaemin, "nana ayo jangan diam saja, jeno ayo temani nana berobat."

jeno dan jaemin masih diam, "nana ayo nana, tangan nana terluka."

"renjun yang harusnya diobati itu tanganmu," ujar haechan dirinya sudah tidak tahan dengan darah yang terus terusan menetes.

namun perkataan hechan tidak digubris oleh renjun.

"NANA AYO OBATI LUKAMU!" teriak renjun dengan air mata yang semakin deras.

"NANA!" sekali lagi teriakan renjun hingga akhirnya emosi jaemin terpancing.

"RENJUN TANGANMU YANG LUKA! JANGAN TAMBAH MENYUSAHKAN! AKU SUDAH TERLUKA KARENAMU, TAHU DIRI RENJUN!" teriak jaemin yang membuat renjun menutup kedua telinganya.

doyoung yang sedari tadi diam, berjalan keluar menarik jeno dan jaemin, saat didepan renjun dirinya menatap tubuh mungil itu sebentar.

"pembawa sial."

ucapan doyoung membuat renjun berteriak sambil memukuli kepalanya.

"DOYOUNG!" bentak taeyong, namun doyoung menarik paksa jeno dan jaemin keluar tanpa memedulikan renjun.

hechan panik, masalahnya renjun masih memegang pecahan vas tadi. taeyong bergegas memanggil dokter.

"ARGHHH SEMUA ORANG MEMBENCI MU RENJUN, KAMU HARUS MATI," teriak renjun sambil tertawa, haechan memeluk renjun lagi, kini lebih erat, mengunci pergerakan tangannya.

"ren, tenang," haechan mengambil pecahan vas dalam genggaman renjun lalu membuangnya jauh.

hingga dokter datang dengan tergesa, lalu menyuntikkan obat bius selang beberapa menit tubuh renjun melemas, lalu matanya tertutup.

"renjun-ah jangan seperti ini lagi," ujar haechan menatap tubuh kurus renjun.

————

ngetik apa ya aku ini...😂
stay safe~

gone ; ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang