05 : Boneka Panda

44.1K 6.2K 135
                                    

Revisi ✓

Selamat membaca ❤️

•••

05 : Boneka Panda

"Ah itu dari ruangan Dokter Raka ...." ucapan perawat tersebut sukses membuat Dokter Riqo menatap tajam ke arah Dokter Raka.

Hal itu sukses membuat napas Dokter Raka tercekat kembali baru saja dia menghela napas lega dan sekarang nafasnya tercekat lagi.

Apa perawat itu ingin Dokter Raka mati di tangan Dokter Riqo?!

"Eh tunggu jangan salah paham dulu sudah saya duga kalau akan terjadi kesalah pahaman," ucap perawat tersebut kemudian membuat Dokter Raka bernafas lega, sedangkan Dokter Riqo menunggu penjelasan dari sang perawat.

"Jadi saya sudah cek cctv. 3 hari yang lalu pagi, saat itu Dokter Riqo datang ke ruangan Dokter Raka dengan membawa banyak map yang berisi data data pribadi pasien benar bukan?" Dokter Riqo mengangguk setuju karena memang benar saat 3 hari yang lalu pagi dia sempat ke ruangan Dokter Raka.

"Nah terus pada saat Dokter Riqo keluar ... Dokter Riqo enggak bawa map yang itu jadi ketinggalan di sofa. Dokter Raka keluar dan enggak sadar kalau ada map itu. Trus ada OB yang mau bersihkan ruangan Dokter Raka trus dia menemukan itu tapi pada saat itu Dokter Raka sudah keluar dan dia memberikan map itu kepada saya dan maaf saya baru memberikan ini karena saya juga sedang sibuk," ucap perawat tersebut.

"Oh kalau begitu terimakasih dan maaf saya juga ceroboh," ucap Dokter Riqo yang diangguki oleh perawat tersebut.

"Ah ya kalau begitu saya permisi ya Dok," pamit perawat tersebut dan di angguki oleh Dokter Riqo.

Dokter Riqo menatap Dokter Raka canggung, bagaimana bisa dia ingin menonjok Dokter Raka yang tidak bersalah, dan Dokter Raka lebih tua darinya!

Dokter Riqo menggaruk tenguknya dan tersenyum seolah tak berbuat apa apa.

'Kalo ada di ruangan gue kenapa gue enggak liat? Kan kalo gue liat gue jadi tau ... eh eh tadi siapa namanya F-flori?' ucapnya dalam hati bertanya tanya.

Dokter Riqo yang melihat Dokter Raka mengerutkan dahi lalu menggelengkan kepalanya seolah berfikir. Dokter Riqo menatap takut ke arah Dokter Raka.

Apa dokter Raka gila karena ingin tahu siapa pasien tangguh ini?

99% Iya.

•••

Flori sedang berada dikamarnya, semakin hari kulitnya semakin memucat, dan rambutnya kian menipis, begitu pula dengan matanya yang terilihat sayu.

Tapi dia tak menunjukkan tatapan sayunya kepada yang lain cukup dia dan tuhan yang tau.

Flori kini sedang berada dikamarnya, dia sedang menulis sesuatu di bukunya, padahal hari sudah menunjukkan tengah malam.

Flori tidak tidur, tapi dia sedang berkutat dengan pulpen dan buku diarinya. Hatinya sangat sakit setiap menulis kata demi kata di buku itu.

Dia yang sedang berada di meja belajarnya pun menoleh ke sisi pojok ranjang, di sana terdapat sebuah boneka panda yang bersih karena dia rawat.

Flori tersenyum ke arah boneka panda tersebut. Itu adalah boneka dari hadiah ulang tahunnya pada saat berumur 2 tahun.

FlashBack On

Flori yang berumur 2 tahun itu tersenyum melihat kue ulang tahun 3 tingkat bahkan kuenya lebih tinggi dari pada tinggi badannya sendiri.

"Dek," panggil seorang anak laki laki yang tak lain adalah Flian kakaknya sendiri. Tangannya kebelakang mengumpati suatu benda agar tak terlihat oleh Flori.

30 Hari Menuju Kematian [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang